Bulan Ramadhan 2025 sudah semakin dekat. Bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya, maka wajib untuk segera menggantinya.
Dikutip dari buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' karya Nur Solikhin, dijelaskan bahwa kewajiban mengganti utang puasa ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 184, Allah SWT berfirman:
أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ صلے يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ ج صلے خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ، وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "...Maka, siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, lalu ia berbuka, maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain..." (QS. al-Baqarah [2]: 184).
Lantas, kapan batas waktu mengganti puasa Ramadhan 2025?
Simak berikut penjelasannya!
Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan 2025
Dikutip dari laman MUI Digital, batas waktu untuk mengganti puasa Ramadhan adalah sampai datang bulan Ramadhan berikutnya. Artinya umat muslim dapat menjalankan puasa qadha hingga sebelum masuknya bulan Ramadhan.
Jika mengacu pada Kalender Islam Hijriah tahun 2025 yang diterbitkan Kemenag, maka awal puasa 1 Ramadhan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Artinya, batas waktu mengganti puasa Ramadhan bisa dilakukan hingga Jumat, 28 Februari 2025.
Hukum Berpuasa Setelah Nisfu Syaban
Pertanyaan kemudian muncul terkait puasa ganti ini adalah 'apakah boleh berpuasa setelah pertengahan bulan Syaban atau setelah Nisfu Syaban?'
Hal ini wajar, mengingat adanya sebuah hadist Rasulullah SAW mengenai larangan berpuasa setelah Nisfu Syaban. Dikutip dari buku 'Panduan Praktis Ibadah Puasa' oleh Drs E Syamsuddin Ahmad Syahirul Alim LC, hadits tersebut berbunyi:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا
Artinya: "Apabila telah memasuki pertengahan Syaban maka janganlah berpuasa sampai (datang) Ramadhan." (HR Tirmidzi, Abu Daud, dan Al-Baihaqi)
Terkait hal ini, memang terdapat perbedaan pendapat para ulama. Sebagian ulama mensahihkan hadits tersebut, sebagai melemahkannya.
Bagi kalangan Mazhab Syafi'i sendiri, berpuasa setelah Nisfu Syaban hukumnya boleh. Dengan catatan, hanya boleh dilakukan bagi yang terbiasa melakukan puasa sebelumnya.
Adapun bagi mereka yang tidak terbiasa, maka hal itu dilarang. Larangna tersbeut agar mereka tidak merasa lemah saat memasuki bulan Ramadhan serta menhindari orang-orang yang menganggap puasa ini sebagai tambahan bagi bulan Ramadhan.
Ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang lainnya,
لا تَقَدِّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ ، إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْماً، فَلْيَصُمْهُ
Artinya: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari (sebelum memasukinya), kecuali seorang yang terbiasa melakukan puasa maka teruskanlah puasanya." (HR. Muslim)
Bagaimana Jika Utang Puasa Tahun Sebelumnya Belum Lunas?
Jika seseorang memiliki utang puasa pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya dan belum dibayarkan sampai datang Ramadhan selanjutnya, maka dia harus berpuasa selama bulan Ramadhan tersebut, dan tetap mengganti utang puasa di tahun-tahun sebelumnya nya setelah Ramadhan selesai.
Secara garis besar, seluruh mazhab sependapat terkait keharusan mengganti puasa di tahun-tahun sebelumnya yang belum lunas. Namun, ada perbedaan terkait kewajiban untuk turut serta membayar fidyah, beberapa madzhab mewajibkannya namun ada juga yang berpendapat tidak perlu disertai membayar fidyah.
Mazhab Al-Hanafiyah, Asy-Syafi'iyah, dan Adzh-Dzhahiriyah merupakan mazhab yang tidak mewajibkan membayar fidyah bila puasa tersebut telah digantikan. Berbeda dengan madzhab Al-Malikiyah justru mewajibkan membayar puasa dengan disertai membayar fidyah ketika tidak ada udzur menunda membayar utang puasa. Begitu juga dengan Mazhab Al-Hanabillah yang berpendapat bahwa menunda qadha sampai Ramadhan berikutnya diwajibkan membayar fidyah.
Kalender Hijriah Syaban 2025
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batas waktu untuk mengganti puasa Ramadhan 2025 adalah hingga akhir bulan Syaban 1446 H.
Untuk memudahkan detikers yang ingin mengganti puasa di bulan Syaban, berikut ini detikSulsel sajikan kalender Hijriah bulan Syaban 1446 H/2025 M selengkapnya:
- 31 Januari 2025: 1 Syaban 1446 H
- 1 Februari 2025: 2 Syaban 1446 H
- 2 Februari 2025: 3 Syaban 1446 H
- 3 Februari 2025: 4 Syaban 1446 H
- 4 Februari 2025: 5 Syaban 1446 H
- 5 Februari 2025: 6 Syaban 1446 H
- 6 Februari 2025: 7 Syaban 1446 H
- 7 Februari 2025: 8 Syaban 1446 H
- 8 Februari 2025: 9 Syaban 1446 H
- 9 Februari 2025: 10 Syaban 1446 H
- 10 Februari 2025: 11 Syaban 1446 H
- 11 Februari 2025: 12 Syaban 1446 H
- 12 Februari 2025: 13 Syaban 1446 H
- 13 Februari 2025: 14 Syaban 1446 H
- 14 Februari 2025: 15 Syaban 1446 H
- 15 Februari 2025: 16 Syaban 1446 H
- 16 Februari 2025: 17 Syaban 1446 H
- 17 Februari 2025: 18 Syaban 1446 H
- 18 Februari 2025: 19 Syaban 1446 H
- 19 Februari 2025: 20 Syaban 1446 H
- 20 Februari 2025: 21 Syaban 1446 H
- 21 Februari 2025: 22 Syaban 1446 H
- 22 Februari 2025: 23 Syaban 1446 H
- 23 Februari 2025: 24 Syaban 1446 H
- 24 Februari 2025: 25 Syaban 1446 H
- 25 Februari 2025: 26 Syaban 1446 H
- 26 Februari 2025: 27 Syaban 1446 H
- 27 Februari 2025: 28 Syaban 1446 H
- 28 Februari 2025: 29 Syaban 1446 H (batas waktu mengganti utang puasa Ramadhan)
Niat Puasa Ganti Ramadhan
Puasa ganti Ramadhan wajib berniat di malam hari sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Adapun bacaan niat qadha Ramadhan yang kembali mengutip dari buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' karya Nur Solikhin adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Demikianlah penjelasan terkait batas waktu mengganti puasa Ramadhan 2025. Semoga membantu!
(edr/urw)