Warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dibuat heboh dengan fenomena hujan jelly. Warga yang penasaran lantas menampung jelly tersebut di dalam ember.
"Ya, saya yang lihat langsung tadi malam hujan tapi hujan kaya lain ada yang bilang itu fenomena hujan jelly," ujar warga Leayo, Ewan (37) kepada detikcom, Minggu (16/2/2025).
Fenomena hujan jelly tersebut tepatnya terjadi di Desa Leayo, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara pada Sabtu (15/2) sekitar pukul 20.00 Wita. Ewan mengatakan jalanan di depan rumahnya penuh dengan jelly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, pertama muncul hujan jelly pas di jalan depan rumah saya di sana saya langsung live siaran Facebook tidak hitung menit sudah banyak warga yang melihat banyak yang komentar," katanya.
Dia mengaku baru kali ini terjadi hujan jelly di daerahnya sehingga warga pun menjadi heboh. Dia juga mengaku baru mengetahui ada fenomena hujan jelly.
"Baru pertama kali dan ini fenomena yang aneh, setau saya tidak pernah ada, dan saya saja baru dengar kalau ada hujan jelly," imbuhnya.
Ewan yang penasaran kemudian mengambil jelly tersebut dan menaruhnya di dalam ember. Jelly tersebut ditampung dan dibiarkan begitu saja.
"Cuma ditaruh saja, siapa tau ada dari pihak kampus atau dari mana mau meneliti," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Gorontalo Cucu Kusmayancu mengatakan fenomena hujan jelly merupakan kondisi cuaca yang wajar. Dia menyebut ada tiga faktor yakni biologis, fenomena meteorologi, dan pencemaran limbah.
"Ya, terkait fenomena terjadinya hujan jelly di Gorontalo Utara disebabkan oleh 3 faktor, yaitu proses biologis, fenomena meteorologi, dan pencemaran atau limbah," kata Cucu yang dikonfirmasi terpisah.
Cucu mengatakan hujan jelly biasanya disebabkan oleh hewan laut kecil yakni ubur-ubur. Hewan laut itu dibawa oleh badai atau angin hingga jatuh kembali bersamaan dengan hujan turun.
"Proses biologis hujan jelly seringkali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan," jelasnya.
Namun Cucu mengaku fenomena hujan jelly butuh penelitian lebih lanjut. Apalagi kemunculannya baru pertama kali di Gorontalo Utara.
"Untuk mengetahui penyebab secara pastinya membutuhkan penelitian lebih lanjut," katanya.
Dalam video beredar, tampak hujan jelly melanda desa tersebut. Seorang warga kemudian memperlihatkan jelly di tangannya dan menampungnya ke dalam ember.
"Masyaallah macam jelly tadi kan hujan deras," ujar wanita dalam penggalan video lain yang tersebar di medsos.
(hsr/sar)