Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Kamis, 13 Februari 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Renungan harian ini tentunya dapat dibaca dalam doa pribadi maupun keluarga, sebagai terang Tuhan di setiap langkah.
Adapun ayat Alkitab yang dapat dibaca sendiri atau bersama adalah Kejadian 2: 18-25; Mazmur 128: 1-2, 3, 4-5; Markus 7: 24-30, dan 1 Korintus 4: 1-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak, yuk!
Renungan Harian Katolik Hari Kamis, 13 Februari 2025
Berikut ini ayat-ayat Alkitab sebagai renungan harian umat Katolik beserta kisah Santo Yulianus dan Santa Kristina.
Kejadian 2: 18-25
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Mazmur 128: 1-2, 3, 4-5
Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Markus 7: 24-30
Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
1 Korintus 4: 1-21
Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi.
Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu.
Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
Kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?
Kisah Santo Yulianus dari Antiokhia, Martir
Yulianus Antiokhia adalah seorang warga kota Anazarbos, Silesia, Asia Kecil. Karena imannya, Yulianus menderita berbagai macam siksaan badan.
Meskipun demikian para musuhnya tidak berhasil memperoleh apa yang mereka harapkan dari Yulianus, yaitu penyangkalan imannya. Menyaksikan keteguhan iman Yulianus, gubernur kota itu akhirnya memutuskan untuk memperberat siksaan atas diri Yulianus.
Selama setahun Yulianus dibelenggu dan dipaksa berjalan mengikuti rombongan tentara mengelilingi kota dan desa. Sepanjang perjalanan, ia dihina dan diolok-olok oleh semua penduduk desa dan kota.
Dengan penyiksaan seperti ini, mereka berharap agar Yulianus menyangkal Kristus yang diimaninya. Namun semua cara itu tidak memberi hasil apa-apa. Keteguhan hati dan imannya tak tergoyahkan sedikitpun oleh semua bentuk siksaan itu.
Sebaliknya keteguhan dan ketabahannya menghibur semua umat Kristen di kota itu. Semangat iman yang ditunjukkannya menjadi suatu kesaksian iman yang kongkret, yang menjelaskan dengan lebih terang keikutsertaan orang-orang Kristen dalam misteri penderitaan Kristus.
Sebagaimana Santo Paulus, Yulianus pun dengan penderitaannya mengatakan: memberikan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun bukan orang Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari manusia.(1Kor1:23-24). Gubernur yang menyadari ketidakberhasilan semua usahanya untuk menaklukkan Yulianus, akhirnya memutuskan untuk melenyapkan nyawa Yulianus.
Yulianus di masukkan ke dalam sebuah karung-karung yang berisi ular-ular berbisa dan kalajengking. Lalu ditenggelamkan di dasar laut. Dalam mata manusia kematian Yulianus merupakan akhir hidup yang mengerikan.
Tetapi bagi kaum beriman dan bagi Allah, kematian Yulianus merupakan benih iman yang ditanam dan akan menghasilkan banyak buah. Lebih dari itu, Yulianus yang telah menjadi saksi hidup penderitaan Kristus tentu akan memperoleh mahkota kemenangan di dalam surga dan kematiannya menjadi suatu penghiburan bagi umat Kristen.
Ia digelari julukan Santo Yulianus dari Antiokhia, karena jenazahnya dimakamkan di daerah tersebut. Santo Yohanes Krisostomus yang hidup pada abad keempat menulis: Umat Kristen Antiokhia mempunyai kubur seorang martir Kristus yang menjadi sumber rahmat dan karunia-karunia Allah.
Kisah Santa Kristina dari Spoleto, Janda
Kristina dari Spoleto, Italia ini hidup antara tahun 1435 -1456. Ia lahir dengan nama Agostina Camozzi di Osteno, Como, Italia. Ia merupakan putri dari seorang dokter yang cukup terkenal. Saat masih berusia muda, Agostina menikah dengan seorang pemotong batu. Namun, tak berselang lama suami Agostina meninggal.
Agostina kemudian hidup bersama dengan seorang prajurit. Dia melahirkan seorang anak laki-laki yang merupakan anak di luar nikah. Anak ini meninggal dalam usia yang sangat belia. Kemudian Agostina menikah lagi, tetapi suaminya meninggal dibunuh oleh musuh.
Setelah kejadian ini, Agostina memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia kemudian menjadi janda muda yang bertobat. Dia berbalik mengikuti Kristus dan menjadi anggota Ordo Ketiga Agustinian.
Dia juga memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Kristina yang mencerminkan Kristus kini menduduki tempat utama dalam dirinya. Santa Kristina bermatiraga keras untuk menebus dosa-dosanya karena kemewahan duniawi yang telah dinikmatinya. Kristina hidup di beberapa biara Agustinian, dan akhirnya menetap di Spoleto, membaktikan dirinya untuk doa, penebusan dosa, dan karya belas kasihan.
Ia menyerahkan dirinya kepada Yesus dengan menjadi anggota Ordo Ketiga Agustinian dan memperoleh reputasi sebagai wanita kudus dan pembuat mukjizat. Pada tahun 1457, Kristina memulai perjalanan ziarah ke Makam Yesus. Namun, perjalanan ini terhenti di Spoleto, sebab ia meninggal pada tanggal 13 Februari 1458.
Awalnya, jasadnya disimpan di Spoleto, di Gereja St. Nicholas yang dahulu merupakan Gereja Agustinian. Kemudian jasadnya dipindahkan ke Gereja Santo Gregorius Agung. Paus Gregorius XVI menyatakan Santa Kristina diberkati pada tahun 1834.
Demikianlah renungan harian Katolik yang dapat dijadikan panduan saat beribadah.
(sar/sar)