Terbangun akibat mimpi terjatuh sering dirasakan banyak orang dikenal di dunia medis dengan istilah hypnic jerk. Kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan, namun dialami hampir 80 persen populasi manusia.
Hypnic jerk merupakan kontraksi otot tidak sadar yang terjadi ketika orang tidur. Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi umumnya muncul di kaki dan tangan dengan kekuatan bervariasi.
Melansir detikHealth yang mengutip IFL Science, Sabtu (16/11/2024), hal ini dijelaskan spesialis kesehatan tidur Dr Raj Dasgupta Fakultas Kedokteran Keck, University of Southern California. Hypnic jerk pada dasarnya tidak terkait dengan kondisi kesehatan, tapi hanya mengganggu dan mencegah seseorang tertidur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hypnic jerk merupakan fenomena jinak yang tidak terkait dengan kondisi atau masalah kesehatan apapun. Pada dasarnya, kontraksi ini hanya mengganggu, terutama jika terus menerus mencegah Anda tidur," kata Raj.
Walaupun hypnic jerk terjadi pada sekitar 80% populasi manusia, ilmuwan belum benar-benar mengetahui apa penyebab pasti dari kondisi ini. Namun ada beberapa teori yang mungkin melatarbelakangi terjadinya hypnic jerk.
Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan tingkat stres, kecemasan, dan konsumsi stimulan seperti kafein dan nikotin berlebih. Konsumsi stimulan yang terlalu dekat dengan waktu tidur, terlebih ketika seseorang kurang tidur meningkatkan kemungkinan hypnic jerk.
Ilmuwan juga berhipotesis, bisa jadi otak keliru dalam menafsirkan sinyal dari tubuh. Ketika tubuh mulai masuk tahap tidur, otot-otot secara alami mulai rileks.
Dalam tahap ini, mungkin otak mengira bahwa tubuh sedang jatuh karena otot-otot tertentu rileks terlalu cepat. Otak merespons dengan mengirim sinyal untuk menyentak otot yang memicu sensasi terjatuh.
Ini mungkin juga bisa terkait dengan aktivitas mimpi. Jika seseorang sedang bermimpi dalam fase tidur awal, otak bisa menanggapi rangsangan dari mimpi tersebut dengan menyebabkan gerakan otot tiba-tiba.
(asm/ata)