Mengapa Tidur Setelah Sahur Bikin Mimpi Buruk? Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Mengapa Tidur Setelah Sahur Bikin Mimpi Buruk? Ini Penyebabnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 09 Mar 2025 08:00 WIB
Scared woman hiding under blanket. Afraid of the dark. Unable to sleep after nightmare or bad dream. Awake in the middle of the night in bedroom at home.  Monster under the bed or in closet.
Ilustrasi mimpi buruk. Foto: iStock
Jakarta -

Selama Ramadan, seorang Muslim akan makan sahur pada dini hari. Tak jarang seseorang merasa mengantuk setelah makan dan akhirnya tertidur.

Tidur setelah makan sahur atau subuh terkadang membuat seseorang bisa mengalami mimpi buruk. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Menurut dr Andreas Prasadja, kondisi tersebut sifatnya acak dan tak bisa diprediksi. Seseorang bisa mengalaminya akibat beberapa kondisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dia tidur pada jam setelah subuh, artinya kan dia tidur dengan kondisi yang sudah sangat lelah atau sehabis begadang," ungkap Ade dikutip dari detikHealth, Jumat (7/3/2025).

Lelah Akibat Begadang

Menurut dr Ade kelelahan tersebut bisa dipicu akibat seseorang begadang. Otak yang telah begadang akan mengirim sinyal kepada tubuh untuk menambah waktu istirahat.

ADVERTISEMENT

Dalam tidur, ada beberapa fase yang dilalui. Pada dua jam pertama setelah tidur, orang belum bermimpi dan fase ini dinamakan relaksasi.

Kelelahan akibat begadang membuat fase tidur menjadi terganggu. Fase relaksasi awal seseorang yang mengalaminya menjadi lebih pendek bahkan tak terjadi.

"Jadi ada mekanisme otomatis di otak di mana sehabis begadang, maka tidurnya akan balas dendam," ungkapnya.

Pengaruh Makanan-Diet

Mengutip Psychology Today, sebuah penelitian berjudul "Dreams of the Rarebit Fiend: Food and Diet as Instigators of Bizarre and Disturbing Dreams" oleh T Nielsen pada 2015 mengungkap pengaruh makanan terhadap mimpi buruk.

Nielsen melakukan survey terhadap 396 mahasiswa tahun pertama Universitas Kanada yang berusia rata-rata 21,5 tahun. Ia menilai pengaruh makanan terhadap pengalaman tidur atau mimpi.

Kuesioner yang disebar Nielsen berisikan pertanyaan soal keyakinan responden tentang pengaruh makanan terhadap mimpi. Nielsen menemukan sebanyak 68 dari 386 peserta mengklaim bahwa menyantap makanan tertentu saat larut malam memengaruhi mimpi.

Mereka yang mengakui hal tersebut rata-rata sering menyantap susu, keju, es krim dan makanan pedas. Sebanyak 27 persen dari mereka juga merasa bahwa dengan mengkonsumsi makanan manis membuat mimpi mereka aneh.

Kemudian, sebanyak 26 orang mengatakan bahwa makan larut malam memengaruhi kualitas mimpi. Mereka percaya makanan manis menimbulkan mimpi buruk.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas of Montreal Kanada melakukan survei serupa. Peneliti menemukan bahwa 9,5 persen dari partisipan yakin bahwa tidur setelah makan mengundang mimpi buruk.

Tertidur setelah makan berdampak pada kinerja dan fungsi otak. Hal tersebut dikarenakan aktivitas otak selama tidur menjadi lebih ekstra akibat metabolisme yang terjadi di dalam sistem pencernaan.

Dengan demikian, tidur setelah makan perlu dihindari terlebih menu yang dikonsumsi mengandung banyak gula atau lemak. Dua jenis makanan tersebut bisa mengganggu aktivitas listrik otak saat masuk ke fase tidur nyenyak.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads