Seorang warga Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Roni (46) bercerita soal biaya persalinan istrinya yang ditanggung pemerintah daerah. Roni menyebut dirinya yang kekurangan dana lolos dari lubang jarum melalui program Kukar Idaman.
Roni mengatakan persalinan istrinya terjadi pada pertengahan 2024 lalu. Saat itu, istri Roni melahirkan di RSUD Am Parikesit Tenggarong Seberang.
Roni yang merupakan seorang buruh sawit itu menyadari bahwa untuk menanggung biaya persalinan tersebut menggunakan kantong sendiri adalah hal yang nyaris mustahil. Hingga akhirnya Roni mengetahui bahwa ia dapat mendaftarkan bayinya sebagai peserta bantuan iuran (PBI) dari Program BPJS Prasejahtera milik pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roni akhirnya mendapatkan bantuan pemerintah usai melengkapi persyaratan seperti KTP, KK, dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa dan menyerahkannya ke Dinas Sosial Kukar. Dia mengapresiasi pemerintah.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Wakil Bupati, Rendi Solihin," ujar Roni dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (31/8/2024).
"Program ini membantu kami, orang-orang kecil, untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak," sambungnya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan program Kukar Idaman telah mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kualitas tersebut berbasis indeks keluarga sehat dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kesehatan masyarakat indikator keberhasilan suatu daerah. Oleh karena itu, isu kesehatan ditempatkan sebagai prioritas utama dalam Program Kukar Idaman," ujar Edi Damansyah.
Edi juga berbicara tentang sejumlah langkah konkret yang telah diambil pihaknya. Sebut saja revitalisasi Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Posyandu menjadi salah satu fokus utama.
"Dengan penyebaran 32 Puskesmas, 171 Puskesmas Pembantu, dan 792 Posyandu di seluruh wilayah Kukar," katanya.
(hmw/sar)