Desa Kayu Batu Kukar Tak Lagi Terisolasi Digital Berkat Hadirnya Sinyal 4G

Desa Kayu Batu Kukar Tak Lagi Terisolasi Digital Berkat Hadirnya Sinyal 4G

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 24 Sep 2024 23:16 WIB
Woman making conference call with her father
Foto: Getty Images/iStockphoto/GabrielPevide
Kutai Kartanegara -

Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara, Kaltim, akhirnya tak lagi terisolasi secara digital berkat pembangunan menara repeater yang menyediakan akses sinyal 4G. Bupati Kukar Edi Damansyah disebut memang berinisiatif terhadap pembangunan menara sehingga ratusan warga akhirnya dapat terhubung dengan dunia luar.

"Desa Kayu Batu sudah on, baru minggu ini aktif," ujar Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar Solihin kepada detikcom, Selasa (24/9/2024).

Solihin mengatakan menara repeater yang terletak di belakang SD Negeri yang baru didirikan ini memungkinkan lebih dari seratus kepala keluarga menikmati layanan komunikasi yang layak. Menurutnya, warga kini bahkan bisa melakukan video call, menandakan kemajuan yang signifikan bagi masyarakat setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek pembangunan menara repeater ini adalah bagian dari program 'Daerah Bebas Blank Spot' yang digagas oleh pemerintah daerah. Selain Kayu Batu, delapan desa lainnya juga menjadi fokus pengembangan sinyal.

"Dari 23 titik blank spot di Kutai Kartanegara, seluruhnya sudah kita atasi," jelas Solihin.

ADVERTISEMENT

Diskominfo juga mengandalkan teknologi satelit Starlink sebagai solusi sementara bagi desa-desa terpencil lainnya yang belum terjangkau. Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berkomitmen untuk menghubungkan setiap sudut Kutai Kartanegara, membawa harapan baru bagi masyarakat di daerah yang selama ini terisolasi.

Desa-desa yang sebelumnya terkurung disebut kini memiliki peluang baru untuk tumbuh, berkomunikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Pembangunan ini diharapkan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Kutai Kartanegara.

Hal itu turut diakui oleh Kepala Desa Kayu Batu Andri Sofyandani. Dia mengaku bahwa sebelum hadirnya menara ini, warga terpaksa berjalan jauh ke kuburan desa untuk mendapatkan sinyal, meskipun sangat lemah.

"Kami sering kali harus ke dekat kuburan untuk sekadar mendapat sinyal," ujar Andri.

Akses komunikasi yang lebih baik kini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi desa. Meskipun belum sepenuhnya optimal untuk aplikasi berat seperti Facebook dan YouTube, perkembangan ini menjadi langkah besar bagi desa yang dulunya kesulitan dalam mengakses teknologi.

"Menara ini tidak hanya berfungsi sebagai penyedia sinyal, tetapi juga simbol kemajuan bagi pendidikan di daerah," katanya




(hmw/hmw)

Hide Ads