Hadiri Kartanegara Coffee Community, Bupati Edi: Kopi Penggerak Ekonomi Mikro

Hadiri Kartanegara Coffee Community, Bupati Edi: Kopi Penggerak Ekonomi Mikro

Muhammad Budi Kurniawan - detikKalimantan
Sabtu, 26 Apr 2025 09:00 WIB
Bupati Kukar, Edi Damansyah saat menyeduh kopi bersama dewan juri
Bupati Kukar, Edi Damansyah saat menyeduh kopi bersama dewan juri (Foto: Muhammad Budi Kurniawan)
Kutai Kartanegara -

Bupati Kukar, Edi Damansyah menegaskan pentingnya sektor kopi sebagai penggerak ekonomi rakyat. Menurutnya, ekosistem berbasis komunitas memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor kopi.

Hal itu disampaikan Edi dalam sambutannya pada ajang Kartanegara Coffee Community (KCC). Dalam acara yang dihadiri dewan juri dari berbagai komunitas lokal, asosiasi kopi MPSI, perwakilan akademisi dari Politeknik Pertanian Samarinda, hingga pelajar SMP dan SMA.

"Tidak ada hal besar yang bisa dicapai tanpa memulai dari hal yang baik," ujarnya, Kamis (24/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edi menyebutkan Pemkab Kukar telah memberi perhatian serius terhadap pengembangan rantai hulu-hilir perkopian, termasuk melalui fasilitasi kelompok tani kopi dan penguatan kapasitas pertanian yang didukung oleh Dinas Perkebunan dan sektor swasta melalui program pemberdayaan.

Ekosistem kopi yang tumbuh di Kukar, lanjutnya, merupakan potensi nyata yang harus terus dikembangkan. Mulai dari kebun-kebun kopi lokal hingga pelaku usaha kopi rumahan, semuanya adalah bagian dari kekuatan ekonomi masa depan daerah.

"Ekosistemnya ada di kita sendiri, tinggal bagaimana kita konsisten menjaganya," ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti KCC memberikan ruang bagi para pelaku kopi untuk menunjukkan kapasitas, berjejaring, serta melakukan evaluasi diri.

"Kompetisi ini bukan sekadar ajang cari juara, tapi juga sarana belajar dan berbagi ilmu," tegasnya.

Komitmen Pemkab Kukar juga terlihat dari sinergi lintas sektor, termasuk melibatkan institusi pendidikan dan komunitas-komunitas kopi di dalam maupun luar Kalimantan Timur. Langkah ini dianggap krusial dalam memperluas wawasan dan akses pasar bagi pelaku lokal.

Edi berharap agar semangat kolaborasi ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi gerakan kolektif dalam menjadikan kopi Kukar sebagai komoditas unggulan yang dikenal hingga tingkat nasional dan internasional.

"Komunitasnya sudah ada tinggal bagaimana kita menggerakkan dan terus aktif," kata Edi

Ajang Kartanegara Coffee Community (KCC) 2025 tidak hanya menjadi arena kompetisi barista dan pelaku usaha kopi, tetapi juga ruang edukasi dan pengembangan inovasi untuk generasi muda.

Edi menyampaikan apresiasi kepada para juri, asosiasi kopi, akademisi, dan komunitas yang hadir dalam KCC. Ia menyoroti kehadiran perwakilan dari Politeknik Pertanian Samarinda yang memiliki jurusan khusus industri kopi, sebagai bukti kuatnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri kopi lokal.

Menurut Edi, anak-anak muda Kukar memiliki potensi besar untuk berkembang hingga ke level nasional dan bahkan internasional.

"Banyak dari mereka yang terbangnya sudah tinggi, antar pulau bahkan ke dunia. Ini perlu kita dukung secara kolektif," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari ajang ini bukan hanya soal memenangkan lomba, tetapi bagaimana setiap peserta mampu menyerap ilmu dan membagikannya kembali ke komunitas. Hal ini dinilainya sebagai nilai esensial dari sebuah kompetisi berbasis komunitas.

KCC juga dinilai sebagai ajang eksplorasi jaringan, di mana peserta bisa terhubung langsung dengan pelaku industri, petani kopi, dan pengusaha di bidang hilir.

"Pembangunan jaringan adalah kunci utama dalam memperluas akses dan peluang usaha, di Kukar saya melihat sudah cukup banyak teman-teman penikmat kopi," ujarnya.

Dengan berbagai pelatihan lokal, dukungan dari proyek-proyek komunitas, dan keterlibatan para peserta kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal regenerasi talenta kopi Kukar. Pemerintah pun siap memfasilitasi pengembangan lebih lanjut lewat pelatihan dan pendampingan usaha.

Edi mengajak untuk menjadikan kopi bukan hanya komoditas, tetapi juga sebagai identitas daerah dan alat pemersatu komunitas yang mampu membawa nama Kukar melambung dalam peta industri kopi nasional dan global.

"Harapan ke depan semoga industri kopi baik hulu maupun hilir bisa meningkatkan ekonomi di sektor perkebunan Kukar," tutupnya.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads