Bakal calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap pesan kritik di balik jargon 'Save Sulsel' yang digaungkan bersama pasangannya, Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel 2024. Dalam jargon itu, Danny-Azhar menyoroti sejumlah kondisi yang terjadi di Sulsel.
Danny mulanya menyebut jika jargon tersebut merupakan sebuah pilihan sikap. Dia mengatakan 'Save Sulsel' menekankan sikap yang mengarah pada kepentingan banyak orang.
"Ini tinggal pilihan, mau selamatkan diri sendiri artinya dengan kepentingan diri, dengan banyak orang dengan kepentingan anak kita masa depan," ujar Danny kepada wartawan di kediamannya, Jalan Amirullah, Selasa (6/8/2024).
Danny lantas mencontohkan kondisi terkini yang dialami di Sulsel. Dia menyinggung soal kebangkrutan Sulsel karena dinilai berdampak pada program-program infrastruktur yang belum memadai.
"Artinya dengan bangkrutnya Sulsel itu banyak sekali akibatnya, infrastruktur jadi rusak. Coba lihat jalan-jalan kita, ada jalan yang baik tidak jalan provinsi? Tidak ada," kata Danny.
Danny juga menilai utang Pemprov Sulsel menumpuk hingga menjadi beban. Kondisi itu membuat Pemprov Sulsel sulit melakukan intervensi sebab tidak punya modal untuk belanja.
"Utang bertumpuk, kan, luar biasa itu beban, dan orang tidak sadar. Dengan begitu tidak ada intervensi pemerintah karena belanjanya tidak ada," tambah Danny.
Selain itu, Danny menilai ada pihak yang ingin menghilangkan adat istiadat, tradisi, dan budaya di Sulsel. Dia menegaskan Danny-Azhar ingin menghidupkan hal tersebut agar tetap bisa dilestarikan.
"Kedua, kita bangun kebersamaan dengan kekuatan ada istiadat, tradisi, budaya begitu kuat masa mau dihilangkan. Dengan paham yang belum tentu benar. Artinya harus diselamatkan ini budaya kita. Ketiga, kita ini berkesenian, festival musik dan sebagainya, masa musik berhenti," papar Danny.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(asm/hsr)