Pesan Kritik di Balik Jargon Danny-Azhar 'Save Sulsel' di Pilgub 2024

Pesan Kritik di Balik Jargon Danny-Azhar 'Save Sulsel' di Pilgub 2024

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 07 Agu 2024 09:20 WIB
Danny Pomanto dan Azhar Arsyad konsolidasi di Pilgub Sulsel 2024.
Danny Pomanto dan Azhar Arsyad konsolidasi di Pilgub Sulsel 2024. Foto: (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Bakal calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap pesan kritik di balik jargon 'Save Sulsel' yang digaungkan bersama pasangannya, Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel 2024. Dalam jargon itu, Danny-Azhar menyoroti sejumlah kondisi yang terjadi di Sulsel.

Danny mulanya menyebut jika jargon tersebut merupakan sebuah pilihan sikap. Dia mengatakan 'Save Sulsel' menekankan sikap yang mengarah pada kepentingan banyak orang.

"Ini tinggal pilihan, mau selamatkan diri sendiri artinya dengan kepentingan diri, dengan banyak orang dengan kepentingan anak kita masa depan," ujar Danny kepada wartawan di kediamannya, Jalan Amirullah, Selasa (6/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danny lantas mencontohkan kondisi terkini yang dialami di Sulsel. Dia menyinggung soal kebangkrutan Sulsel karena dinilai berdampak pada program-program infrastruktur yang belum memadai.

"Artinya dengan bangkrutnya Sulsel itu banyak sekali akibatnya, infrastruktur jadi rusak. Coba lihat jalan-jalan kita, ada jalan yang baik tidak jalan provinsi? Tidak ada," kata Danny.

ADVERTISEMENT

Danny juga menilai utang Pemprov Sulsel menumpuk hingga menjadi beban. Kondisi itu membuat Pemprov Sulsel sulit melakukan intervensi sebab tidak punya modal untuk belanja.

"Utang bertumpuk, kan, luar biasa itu beban, dan orang tidak sadar. Dengan begitu tidak ada intervensi pemerintah karena belanjanya tidak ada," tambah Danny.

Selain itu, Danny menilai ada pihak yang ingin menghilangkan adat istiadat, tradisi, dan budaya di Sulsel. Dia menegaskan Danny-Azhar ingin menghidupkan hal tersebut agar tetap bisa dilestarikan.

"Kedua, kita bangun kebersamaan dengan kekuatan ada istiadat, tradisi, budaya begitu kuat masa mau dihilangkan. Dengan paham yang belum tentu benar. Artinya harus diselamatkan ini budaya kita. Ketiga, kita ini berkesenian, festival musik dan sebagainya, masa musik berhenti," papar Danny.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Danny Singgung Oligarki di Sulsel

Danny juga menyinggung soal Sulsel yang akan dikuasai oligarki. Menurutnya, pembangunan di Sulsel cenderung tidak merata ke semua daerah.

"Yang keempat adalah ini bahaya sekali kalau dikuasai oligarki ini Sulawesi Selatan. Sulsel itu milik semua orang. Yang kelima adalah jangan membangun Sulsel ini miring ke kanan saja," tegas Danny.

"Yang lain dikasih ratusan miliar, yang satu cuma satu digit, yang satu tiga digit. Tidak adil. Apalagi Sulsel bagian utara itu Toraja, Luwu, sama sekali tidak terlalu diperhatikan," tambah Danny menjelaskan.

Dia juga mengaku sependapat dengan kritikan DPRD Sulsel yang selama ini menyorot utang Pemprov hingga APBD mengalami defisit. Jika hal itu tidak ditangani, kata Danny, maka akan sulit untuk membangun Sulsel.

"Jadi kalau kita tidak menyelamatkan utang saja, maka jangan harap bisa bangun Sulsel. Jangan harap masyarakat sejahtera. Kalau kita biarkan budaya mati jangan harap ada kebanggaan di Sulawesi Selatan," kata Danny.

"Kalau kita tidak bisa berkesenian jangan harap orang datangi ini Sulawesi Selatan. Kalau misalnya oligarki yang berkuasa jangan harap mau diperhatikan, tidak mungkin, orang akan bicara tentang eksplorasi kekayaan alam saja," imbuhnya.

Diketahui, Danny Azhar saat ini mengklaim mengantongi dukungan dari tiga partai politik (parpol), yakni PDIP (6 kursi), PPP (8 kursi), dan PKB (8 kursi). Artinya Danny-Azhar sudah mencukupkan kursi koalisi untuk mendaftar ke KPU.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads