Pemkab Maros Akan Benahi Penangkaran Kupu-kupu Usai Ditegur Jokowi

Pemkab Maros Akan Benahi Penangkaran Kupu-kupu Usai Ditegur Jokowi

Muhammad Subhan - detikSulsel
Senin, 15 Jul 2024 17:04 WIB
Bupati Maros Chaidir Syam.
Foto: Bupati Maros Chaidir Syam. (Muhammad Subhan/detikSulsel)
Maros -

Bupati Maros Chaidir Syam menanggapi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengkritik penangkaran kupu-kupu di Wisata Alam Bantimurung dibangun menggunakan semen alias beton. Chaidir mengaku akan mengevaluasi lokasi tersebut dengan memakai kayu di kawasan tersebut.

"Kita akan mencari pola mungkin kita akan lebih banyak menggunakan kayu atau bahan natural agar kupu-kupu betah di kawasan tersebut," kata Chaidir kepada wartawan di Kantor Bupati Maros, Senin (15/7/2024).

Chaidir berdalih selama ini pembangunan yang menggunakan semen di kawasan tersebut sebenarnya dikhususkan sebagai jalur-jalur pengunjung Bantimurung. Namun dia menegaskan akan kembali meninjau ulang arsitektur di lokasi penangkaran kupu-kupu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pembangunan yang (menggunakan semen) adalah jalur yang digunakan pengunjung. Kalau dulu jalur ini tidak ada kupu-kupu. Di jalur yang sudah semen (ke depan) kita tanam pakan pakai pot," ucapnya

Chaidir mengakui, sorotan Jokowi terkait wisata kupu-kupu harus disambut positif. Kritikan itu dinilai sebagai bagian untuk mengembangkan kembali kawasan Bantimurung Maros yang dikenal The Kingdom of Butterfly.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kami langsung tindak lanjuti dengan memanggil seluruh stakeholder, Balai Taman Nasional dan beberapa pihak untuk mengambil langkah-langkah bagaimana kita menjaga kupu-kupu di taman nasional," tutur Chaidir.

Dia mengakui keberadaan kupu-kupu di kawasan Taman Nasional Bantimurung bagian bawah memang berkurang. Menurut Chaidir, hal ini turut dipengaruhi seiring meningkatkan jumlah wisatawan.

"Jumlah kunjungan wisatawan semakin besar, ruang gerak kupu-kupu sudah mulai terbatas sehingga mencari ruang di atas (kawasan Bantimurung). Ada kondisi di mana kondisi air meluap karena banjir, beberapa pohon yang sudah kita tanami mengalami mati, rusak," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, T. Heri Wibowo mengatakan jumlah kupu-kupu di kawasan Bantimurung meningkat. Bahkan jenisnya pun bervariasi.

"Kalau jumlah kupu-kupu saat ini ada 252 jenis, dulu tahun 2010 ada 130 jenis," kata Heri.

Heri mengatakan pihaknya rutin melakukan monitoring terhadap keberadaan kupu-kupu di seluruh wilayah kawasan Taman Nasional Bantimurung. Dia menegaskan akan membenahi kawasan sebagaimana arahan Jokowi.

"Teman-teman melakukan identifikasi dan inventarisasi terus menerus dilakukan. Bahkan dalam setahun ada tiga sampai empat kali monitoring kupu-kupu," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyentil penangkaran kupu-kupu di Taman Wisata Alam Bantimurung yang dibangun menggunakan semen alias beton. Jokowi menilai model pembangunan kawasan wisata itu perlu ditinjau ulang.

"Tolong pembangunannya yang benar gitu, sentuhannya yang benar. Jangan sampai barangnya bagus, justru disentuh dengan semen-semen, tembok-tembok, bukan itu," ucap Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, dilansir dari detikNews, Rabu (10/7).

Menurut Jokowi, pembangunan tempat wisata sebaiknya disesuaikan dengan habitat dari kupu-kupu itu sendiri. Contohnya kata Jokowi, lokasinya ditanami banyak pohon.

"Harusnya yang banyak ditanam pohon-pohon yang mendatangkan kupu-kupu lebih banyak lagi. Ini bisa dijual mahal sekali menurut saya kalau promosinya benar, kalau branding-nya benar. Spesifik, bagus sekali," tutur Jokowi.




(sar/asm)

Hide Ads