Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Bacaan Doa Berbuka Puasanya

Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Bacaan Doa Berbuka Puasanya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Minggu, 30 Jun 2024 21:00 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh bulan Januari 2024.
Ilustrasi (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Makassar -

Puasa Senin Kamis merupakan salah satu puasa sunah yang dapat dikerjakan umat muslim secara rutin. Sebelum melaksanakannya, tentunya seseorang perlu membaca niat terlebih dahulu.

Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, puasa Senin Kamis termasuk salah satu puasa yang menjadi rutinitas Rasulullah. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat bahwa hukum mengerjakan puasa Senin Kamis ini adalah sunnah.

Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis, berikut ini bacaan niatnya, lengkap dengan keutamaan sera bacaan doa buka puasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, disimak!

Niat Puasa Senin Kamis

Niat puasa Senin Kamis ini sama seperti puasa pada umumnya yang dibaca pada malam hari, yaitu sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

ADVERTISEMENT

Adapun bacaan niatnya yaitu:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Senin Kamis di Siang Hari

Jika seseorang hendak melaksanakan pusa Senin Kamis namun lupa membaca niat pada malam harinya, maka boleh berniat di siang hari. Niat ini bisa dibaca dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur) selagi seseorang belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Adapun bacaan niat puasa Senin Kamis di siang hari yaitu:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."

Tata Cara Puasa Seni Kamis

Selain bacaan niat, detikers yang ingin mengamalkan puasa sunnah juga perlu mengetahui tata cara pelaksanaannya. Hal ini agar umat muslim dapat memperoleh keutamaannya dengan sempurna.

Berikut ini tata cara pelaksanaan puasa Senin Kamis selengkapnya:

1. Niat

Saat seorang muslim akan melaksanakan puasa Senin-Kamis, hendaknya membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Senin-Kamis sebagaimana yang disebutkan diatas bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan.

2. Makan Sahur

Makan sahur menjelang puasa sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Setiap muslim yang melaksanakan puasa Senin-Kamis sebaiknya mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Menjaga Diri

Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, muslim yang melaksanakan puasa Senin-Kamis hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa.

5. Menyegerakan Berbuka

Seseorang yang melaksanakan puasa Senin-Kamis sebaiknya menyegerakan berbuka ketika tiba waktu magrib dan tidak menunda-nundanya.

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya termasuk puasa yang selalu dikerjakan oleh Rasululah. Berikut ini beberapa keutamaan puasa Senin Kamis selengkapnya.

1. Puasa yang Selalu Dikerjakan Rasulullah

Puasa Senin-Kamis merupakan salah satu puasa Sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Iman Ahmad berikut ini:

Siti 'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata,

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: "Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis" (HR Tirmidzi dan Ahmad).

2. Hari Penyetoran Amal Manusia

Salah satu hikmah keutamaan disunnahkannya puasa sunnah Senin-Kamis adalah karena kedua hari tersebut merupakan waktu penyetoran anak manusia. Tentu menjadi keutamaan jika seseorang disetor amalnya dalam dalam kondisi sedang berpuasa.

Dalam satu riwayat dijelaskan bahwa suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa padahal dia susah berusia lanjut.

Sang budak pun bertanya,

"Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?"

Usamah menjawab,

"Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab,

إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya: "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."

Dalam hadits lain, beliau bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa" (HR Tirmidzi).

Terkait hadis tersebut, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan bahwa setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali, yaitu waktu siang dan malam hari. Sementara untuk setiap minggunya, amal manusia juga akan disetorkan kepada Allah ﷻ sebanyak dua kali, yaitu hari Senin dan Kamis.

Sedangkan, untuk setiap tahunnya, amalan manusia disetorkan pada malam Nisfu Sya'ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami 'Alal Khotib, juz 2, h. 116).

3. Hari Dibukanya Pintu Surga

Keutamaan lainnya dari puasa Senin-Kamis adalah kedua hari tersebut merupakan hari dibukanya pintu surga.

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

Rasulullah pernah bersabda,

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)

4. Hari Kelahiran dan Wafatnya Rasulullah

Salah satu keutamaan disunnahkannya puasa Senin-Kamis karena hari tersebut merupakan hari lahir sekaligus hari wafatnya Rasulullah SAW.

Dalam satu hadits dijelaskan,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: "Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, 'Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku" (HR Muslim: 1162).

Seorang sejarawan Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum menyebutkan bahwa Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal.

Sementara menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.

Selain lahir pada hari Senin, Rasulullah juga wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.

Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis

Pada dasarnya, doa buka puasa sunah Senin Kamis sama saja dengan doa buka puasa pada umumnya. Berikut ini kumpulan doa buka puasa berbagai versi yang yang diriwayatkan oleh para sahabat sebagaimana yang dilansir dari laman NU Online:

1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu

Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

3. Kitab Fathul Mu'in

Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.

Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna

Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagai berikut:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Nah, demikianlah penjelasan mengenai niat puasa Senin Kamis, lengkap dengan bacaan doa berbuka puasanya. Semoga bermanfaat, detikers!




(urw/urw)

Hide Ads