- Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha 1. Menghidupkan Malam Takbiran 2. Mandi Besar Idul Adha 3. Memakai Wewangian dan Pakaian Terbaik 4. Tidak Makan dan Minum Sebelum Sholat 5. Berangkat ke Masjid dengan Berjalan Kaki 6. Melewati Jalan Berbeda saat Pergi-Pulang 7. Menunjukkan Keceriaan serta Mempererat Silaturahmi
- Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha 1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendiri 2. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam 3. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum
- Tata Cara Sholat Idul Adha
Tahukah detikers, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan sebelum berangkat sholat Id? Lantas, apa saja amalan-amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha tersebut?
Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata. Pada hari raya tersebut umat muslim berbondong-bondong ke masjid atau lapangan untuk menggelar sholat.
Setelah sholat, dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Semua amalan-amalan ini merupakan rangkaian ibadah yang memiliki keutamaan dan pahala di sisi Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sholat dan berqurban juga terdapat sejumlah amalan-amalan sunnah yang dapat diamalkan sebelum maupun sesudah sholat Idul Adha. Kesunnahan-kesunnahan ini tentu akan semakin menyempurnakan pahala dan keutamaan di hari yang suci.
Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha
Nah biar lebih paham, berikut sejumlah amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha yang dapat dikerjakan untuk mendulang pahala seperti dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber. Yuk diamalkan!
1. Menghidupkan Malam Takbiran
Amalan pertama yang dianjurkan menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha adalah takbiran. Setiap muslim dianjurkan menghidupkan malam Idul Adha dengan mengumandangkan takbir kepada Allah SWT.
Mengutip NU Online, Rasulullah SAW dalam haditsnya menyebutkan,
زينوا اعيادكم بالتكبير
Artinya: "Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."
Dalam kitab Fathul Qarib juga dijelaskan bahwa takbiran merupakan amalan sunnah yang dianjurkan di malam hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة
Artinya: "Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenarmnya matahari malam Idul Fitri hingga Imam melakukan sholat id."
2. Mandi Besar Idul Adha
Sebagaimana Rasulullah SAW menganjurkan mandi sebelum ibadah sholat Jumat, umat muslim pun dianjurkan untuk mandi besar sebelum berangkat sholat Idul Adha.
Mengutip NU Online, anjuran mandi sebelum sholat Idul Adha ini termaktub dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri. Dalam fasal jumah mandi-mandi yang disunnahkan, disebutkan di antaranya adalah mandi Idul Adha.
غسل (العيدين) الفطروالاضحى
Artinya: "Dan (kedua) mandi dua id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (Ibrahim al-Bajuri. Hasyiyah al-Bajuri Jilid 1. Dar al-Minhaj. 2016)
Mandi di hari raya ini merupakan bagian dari upaya menjaga kebersihan diri. Hal ini juga dapat menunjukkan seberapa siap seorang umat Islam untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk.
3. Memakai Wewangian dan Pakaian Terbaik
Mengutip detikHikmah, Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaik serta memakai wangi-wangian sebelum melaksanakan sholat Idul Adha. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Nabi memiliki jubah yang sangat bagus yang selalu dipakai pada setiap hari raya dan hari Jumat.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, "Rasulullah SAW mempunyai jubah sangat bagus yang selalu beliau pakai pada dua hari raya dan hari Jumat." (HR Ibnu Abdil Bar dan Ibnu Khuzaimah).
Dalam hadits lain, dari cucu Rasulullah SAW Al-Hasan bin Ali RA ia berkata, "Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR Al-Hakim)
4. Tidak Makan dan Minum Sebelum Sholat
Berbeda dengan sholat Idul Fitri, di mana kita dianjurkan untuk makan sebelum sholat, pada Hari Raya Idul Adha umat Islam dianjurkan untuk berpuasa (tidak makan dan minum) sebelum berangkat sholat Id.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW seperti dikutip dari laman resmi Kemenag berikut,
"Nabi tidak keluar menuju lapangan di hari Idul Fitri hingga beliau makan dulu. Dan beliau tidak makan di hari Idul Adha hingga beliau selesai melaksanakan sholat." (HR. Tirmidzi)
Dari laman Rumaysho, hikmah dari kesunnahan ini adalah agar daging qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah sholat Ied.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,
وَلِأَنَّ يَوْمَ الْفِطْرِ يَوْمٌ حَرُمَ فِيهِ الصِّيَامُ عَقِيبَ وُجُوبِهِ ، فَاسْتُحِبَّ تَعْجِيلُ الْفِطْرِ لِإِظْهَارِ الْمُبَادَرَةِ إلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى ، وَامْتِثَالِ أَمْرِهِ فِي الْفِطْرِ عَلَى خِلَافِ الْعَادَةِ ، وَالْأَضْحَى بِخِلَافِهِ .وَلِأَنَّ فِي الْأَضْحَى شُرِعَ الْأُضْحِيَّةُ وَالْأَكْلُ مِنْهَا ، فَاسْتُحِبَّ أَنْ يَكُونَ فِطْرُهُ عَلَى شَيْءٍ مِنْهَا .
"Idul Fithri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan. Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta'ala dan perintah makan pada Idul Fithri (sebelum sholat 'ied) adalah untuk membedakan kebiasaannya berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyari'atkan memakan dari hasil qurban. Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum sholat 'ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut." (Al Mughni, 2: 228)
5. Berangkat ke Masjid dengan Berjalan Kaki
Selanjutnya, ketika hendak berangkat ke tempat sholat baik masjid maupun lapangan maka disunahkan untuk berjalan kaki. Dalam salah satu hadits disebutkan, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah menunggangi kendaraan atau tunggangan ketika berangkat ke tempat sholat.
Sahabat Ibnu Umar RA berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
"Rasulullah SAW biasa berangkat sholat 'ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki." (HR. Ibnu Majah no. 1295)
6. Melewati Jalan Berbeda saat Pergi-Pulang
Tak cuma itu, kita juga dianjurkan untuk mengambil rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang. Hal ini juga dilakukan Rasulullah SAW.
Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
"Nabi SAW ketika sholat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang." (HR. Bukhari no. 986)
Hikmahnya agar lebih banyak bertemu dengan orang-orang dan bisa saling bersilaturahmi satu sama lain.
7. Menunjukkan Keceriaan serta Mempererat Silaturahmi
Hari Raya merupakan hari kegembiraan bagi setiap muslim. Karena itu, umat muslim dianjurkan untuk menunjukkan keceriaan di hari tersebut.
Tak lupa juga dianjurkan untuk mempererat silaturahmi dengan saling mengunjungi sanak saudara di hari bahagia ini.
Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha umumnya dilaksanakan di masjid ataupun di lapangan. Biar tidak bingung, berikut ini tuntunan sholat Idul Adha mulai dari niat, tata cara, hingga bacaan takbirnya.
Mengutip NU Online, hukum sholat Idul Adha sendiri adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Adapun pelaksanaannya dianjurkan di awal waktu agar memberikan kesempatan bagi yang hendak berkurban.
1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendiri
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــال
Latin: ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak'ataini" lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala."
2. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَـــال
Latin: "ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ imaman rak'ataini" lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta'ala."
3. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَـــال
Latin: "ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ makmuman rak'ataini" lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta'ala."
Tata Cara Sholat Idul Adha
- Membaca niat
Bacaan niat sebagaimana dijelaskan di atas. - Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Melakukan takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama
- Membaca lafal berikut di antara takbir-takbir
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
- Dilanjutkan membaca Surat al-Fatihah
- Dianjurkan untuk dilanjutkan dengan membaca Surat al-A'lâ
- Kemudian ruku', I'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa. Lalu berdiri untuk rakaat kedua.
- Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan "allâhu akbar" seperti sebelumnya.
- Di antara takbir-takbir itu, melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kelima.
- Membaca Surat al-Fatihah
- Dianjurkan melanjutkan dengan membaca Surat al-Ghâsyiyah
- Berlanjut ke ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Selanjutnya jemaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha lebih dahulu usai salam.
Nah, demikianlah penjelasan terkait amalan-amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha, serta tata cara pelaksanaan sholatnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/urw)