- Niat Puasa Dzulhijjah 1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah 2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) 3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
- Keutamaan Puasa 9 Hari Sebelum Idul Adha 1. Dimaafkan Dosa-dosanya 2. Menyerupai Ibadah Satu Tahun 3. Doanya Dikabulkan 4. Dihilangkan Kesusahan dan Kefakiran 5. Terbebas dari Siksa Kubur 6. Terhindar dari Siksaan 7. Ditutup Tiga Puluh Kesulitan Dalam Hidupnya 8. Dilipatgandakan Pahala 9. Penghapusan Dosa 2 Tahun 10. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka 11. Seperti Memerdekakan Seribu Budak 12. Seperti Memerdekakan Dua Ribu Budak
- Jadwal Puasa 9 Hari sebelum Idul Adha
Umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa 9 hari sebelum Idul Adha atau 10 Dzulhijjah. Bulan yang menyimpan banyak hikmah dan keistimewaan.
Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, bulan Dzulhijjah tidak hanya identik dengan hari raya kurban dan ibadah haji. Namun juga identik dengan puasa sunnah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.
Berpuasa 9 hari sebelum Idul Adha tentu akan mendapatkan pahala yang sangat istimewa. Untuk itu, sangat disayangkan jika momen ini dilewatkan begitu saja tanpa diisi dengan amal ibadah seperti puasa sunnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bagi yang ingin mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah, simak di Bawah ini niat, keutamaan, dan jadwalnya.
Niat Puasa Dzulhijjah
Niat puasa Dzulhijjah dilafadzkan pada malam hari, yakni sejak terbenamnya Matahari sampai terbit fajar. Berikut lafadz niat puasa Dzulhijjah yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama:
1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
Adapun bagi yang lupa niat pada malam hari, boleh niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya Matahari (Waktu zuhur), selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut niat puasa 1-7 Dzulhijjah yang dapat dilafadzkan pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
Berikut niat puasa 8 Dzulhijjah untuk siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."
3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Berikut niat puasa 9 Dzulhijjah yang dapat dilafadzkan pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Keutamaan Puasa 9 Hari Sebelum Idul Adha
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya bahkan setara dengan berpuasa sunnah selama satu tahun.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).
Untuk selengkapnya, berikut sejumlah keutamaan puasa hari sebelum Idul Adha yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Dimaafkan Dosa-dosanya
Dikutip dari NU Jabar, hari pertama Dzulhijjah adalah hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT. Nabi Adam baru dimaafkan setelah beberapa lama meminta pengampunan atas kesalahannya memakan buah khuldi di surga.
Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang berpuasa di hari pertama bulan Dzulhijjah maka Allah akan memaafkan dosa-dosanya sebagaimana yang terjadi kepada Nabi Adam,".
2. Menyerupai Ibadah Satu Tahun
Hari kedua bulan Dzulhijjah ini adalah hari diselamatkannya Nabi Yunus AS dari ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam perutnya sembari terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT.
Maka dari itu, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa beribadah di hari kedua bulan Dzulhijjah baginya pahala yang menyerupai ibadah satu tahun tanpa ada maksiat."
3. Doanya Dikabulkan
Dari buku Puasa Sepanjang Tahun oleh Yunus Hanis Syam, hari ketiga Dzulhijjah adalah hari Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Maka yang berpuasa pada hari itu pasti doanya dikabulkan oleh Allah SWT.
4. Dihilangkan Kesusahan dan Kefakiran
Hari keempat Dzulhijjah adalah hari lahirnya Nabi Isa AS. Maka dari itu, siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah SWT akan menghilangkan kesusahan dan kefakirannya dan kelak di hari kiamat akan bersama dengan para perantau yang baik lagi mulia (Safaratul Kiraa-mil Bararah).
5. Terbebas dari Siksa Kubur
Hari kelima Dzulhijjah adalah hari Nabi Musa AS dilahirkan. Untuk itu, siapa yang berpuasa pada hari kelima Dzulhijjah akan terbebas dari sifat nifak dan siksa kubur.
6. Terhindar dari Siksaan
Pada hari keenam Dzulhijjah, Allah SWT membuka kebaikan bagi Nabi-Nya. Jadi siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah SWT akan memandangnya dengan penuh rahmat dan sesudah itu tidak disiksa selamanya.
7. Ditutup Tiga Puluh Kesulitan Dalam Hidupnya
Hari ketujuh Dzulhijjah adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahanam dan tidak terbuka hingga habis sepuluh awal bulan Dzulhijjah. Maka siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah SWT menghindarkan dirinya dari 30 pintu kesulitan dan membuka baginya 30 pintu kemudahan.
8. Dilipatgandakan Pahala
Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).
Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari', Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).
9. Penghapusan Dosa 2 Tahun
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
10. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka
Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
11. Seperti Memerdekakan Seribu Budak
Dinukil dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikhin, orang yang menjalankan puasa Tarwiyah juga akan mendapatkan keutamaan seperti memerdekakan seribu budak dan bersedekah seribu unta dan seribu kuda yang digunakan jihad fi sabilillah.
12. Seperti Memerdekakan Dua Ribu Budak
Menjalankan puasa Arafah sama dengan memerdekakan dua ribu budak dan bersedekah dua ribu unta dan dua ratus kuda untuk jihad fi sabilillah.
Jadwal Puasa 9 Hari sebelum Idul Adha
Berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama di Auditorium Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada tanggal 8 Juni 2024.. Dengan demikian, umat muslim dapat menjalankan puasa sunnah dari tanggal 8-16 Juni 2024.
Untuk selengkapnya, berikut jadwal puasa 9 hari sebelum Idul Adha:
- 1 Dzulhijah 1445 H: 8 Juni 2024
- 2 Dzulhijah 1445 H: 9 Juni 2024
- 3 Dzulhijah 1445 H: 10 Juni 2024
- 4 Dzulhijah 1445 H: 11 Juni 2024
- 5 Dzulhijah 1445 H: 12 Juni 2024
- 6 Dzulhijah 1445 H: 13 Juni 2024
- 7 Dzulhijah 1445 H: 14 Juni 2024
- 8 Dzulhijah 1445 H: 15 Juni 2024
- 9 Dzulhijah 1445 H: 16 Juni 2024
Itulah ulasan lengkap terkait puasa 9 hari sebelum Idul Adha. Semoga bermanfaat, detikers.
(edr/alk)