Jadwal Puasa Idul Adha 2025: Tanggal, Niat, dan Keutamaan

Jadwal Puasa Idul Adha 2025: Tanggal, Niat, dan Keutamaan

Iqbal Kukuh - detikJabar
Senin, 26 Mei 2025 16:30 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi puasa (Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid)
Bandung -

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah. Puasa ini tidak hanya berpahala, tetapi juga memiliki keutamaan yang dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.

Terdapat tiga puasa sunnah sebelum Idul Adha yaitu puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah), puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah), dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah).

Jadwal Puasa Idul Adha 2025

Bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025 berdasarkan Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sedangkan hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada 6 Juni 2025, namun jadwal bisa berubah tergantung hasil rukyatul hilal dan sidang isbat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rincian Jadwal Puasa Sunnah Dzulhijjah 2025

Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 28 Mei 2025. Sehingga puasa Dzulhijjah 2025 dapat dilaksanakan mulai Rabu, 28 Mei 2025. Berikut daftar lengkapnya.

  • 1 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 2 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 29 Mei 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 3 Dzulhijjah 1446 H: Jumat, 30 Mei 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 4 Dzulhijjah 1446 H: Sabtu, 31 Mei 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 5 Dzulhijjah 1446 H: Minggu, 1 Juni 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 6 Dzulhijjah 1446 H: Senin, 2 Juni 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 7 Dzulhijjah 1446 H: Selasa, 3 Juni 2025 (Puasa Dzulhijjah)
  • 8 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 4 Juni 2025 (Puasa Tarwiyah)
  • 9 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 5 Juni 2025 ((Puasa Arafah)

Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

Berikut adalah bacaan niat yang bisa diamalkan sebelum menjalankan puasa sunnah bulan Dzulhijjah:

ADVERTISEMENT

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma shahri Dzil Hijjah sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."

2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma Tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

3. Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma Arafata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

1. Pahala Berpuasa Satu Tahun

Dilansir detikHikmah, menukil buku Cinta Shaum, Zakat, dan Haji karya Miftahul Achyar Kertamuda, orang yang mengerjakan puasa Dzulhijjah maka pahalanya setara dengan puasa selama satu tahun lamanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi.

"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat pada malam lailatul qadar." (HR Tirmidzi)

2. Pahala Setara Jihad di Jalan Allah SWT

Dikutip dari buku 100 Hujjah Aswaja Yang Dituduh Bid'ah, Sesat, Syirik dan Kafir karya Ma'ruf Khozin, dijelaskan bahwa puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan berupa pahala setara jihad fi sabilillah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ » . قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ

Artinya: "Tidak ada amal yang lebih utama daripada amal ibadah di 10 hari Dzulhijjah ini. Sahabat bertanya, 'Apakah tidak dengan jihad?' Rasulullah SAW menjawab, 'Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar dengan diri dan hartanya, kemudian tidak kembali membawa apapun'." (HR Bukhari)

3. Diampuni Dosanya yang Telah Lalu

Disebutkan juga dalam sebuah hadits bahwa puasa Arafah pada bulan Dzulhijjah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

4. Terbebas dari Siksa Api Neraka

Ustadz Ali Amrin Al Qurawy dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa, menjelaskan keutamaan puasa Dzulhijjah lainnya ialah terbebas dari siksa api neraka Hal tersebut sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya: "Tidak ada hari yang di dalamnya Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah." (HR Muslim)

5. Doanya Mustajab

Nur Solikhin dalam buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa, orang yang berdoa dalam keadaan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah, maka doanya mustajab atau cepat dikabulkan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku, adalah ucapan 'Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kuli syai-in qadir'." (HR Tirmidzi)

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads