Penegasan Bupati Tator Larang Petani Pakai Pestisida Diduga Picu Longsor

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Kamis, 18 Apr 2024 08:30 WIB
Foto: Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Tana Toraja -

Bupati Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) Theofilus Allorerung, akan melarang penggunaan pestisida untuk pembukaan lahan secara berlebihan. Theofilus menegaskan pengguna pestisida itu menjadi salah satu pemicu longsor yang menewaskan 20 orang belum lama ini.

Longsor di Tana Toraja terjadi di dua titik. Bencana longsor pertama terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Sabtu (13/4) sekitar pukul 23.30 Wita. Kemudian, longsor juga terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu (14/4).

"Petani kita ini memang ingin lebih instan, padahal penggunaan pestisida ini sudah salah satu memicu terjadinya bencana longsor. Makanya kita akan larang sekarang," kata Theofilus kepada detikSulsel, Rabu (17/4/2024).


Menurutnya, struktur tanah di Toraja secara umum memiliki sedimen dan aluvial atau yang terdiri dari pasir dan lumpur. Sehingga, penggunaan pestisida di lahan pertanian warga membuat struktur tanah semakin labil dan rawan mengalami longsor.

"Apalagi perilaku dari warga kita yang masih terus melakukan penanganan lahan menggunakan pestisida secara berlebihan, ini menambah tanah semakin labil dan rawan longsor," ungkapnya.

Theofilus mengaku akan segera mengkaji regulasi terkait penggunaan pestisida melalui peraturan daerah (perda). Salah satunya, petani di lereng-lereng nantinya diwajibkan menggunakan metode terasering.

"Bagi petani yang bertani di lereng-lereng, harus menggunakan metode terasering. Benar, kita akan kaji itu untuk dijadikan Perda," ucapnya.

Theofilus menambahkan, bencana longsor yang melanda dua kecamatan di Tana Toraja hingga menewaskan 20 korban jiwa baru pertama kali terjadi. Dia pun meminta warga Tana Toraja tetap waspada mengingat intensitas hujan masih terjadi untuk beberapa hari ke depan.

"Baru terjadi ada korban jiwa sebanyak ini. Makanya ini sebaiknya menjadi peringatan bagi kita semua untuk menjaga lingkungan hidup, jangan melakukan alih fungsi hutan dan sebagainya. Warga tetap harus waspada karena ini hujan terus," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video: Momen Sejoli Tahanan Narkoba Menikah di Rutan Polres Gowa"

(asm/asm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork