Tata Cara Sholat Idul Fitri Lengkap Niat hingga Doa di Antara Takbir

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Rabu, 10 Apr 2024 05:19 WIB
Ilustrasi sholat Idul Fitri. Foto: Jhoni Hutapea
Makassar -

Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan sholat Id di Hari Raya Idul Fitri. Untuk melaksanakannya, detikers tentunya perlu mengetahui tata cara sholat Idul Fitri beserta bacaan niat dan doanya.

Hari Raya Idul Fitri dirayakan umat Islam pada 1 Syawal. Momen istimewa tersebut dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan.

Di hari ini, umat muslim disunnahkan melaksanakan sholat Idul Fitri. Mengutip laman Nahdlatul Ulama Lampung, sholat sunnah ied yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri merupakan penutup dan ungkapan syukur atas selesainya ibadah puasa yang dilakukan selama satu bulan penuh.


Hari Raya Idul Fitri merupakan suatu perayaan yang dilakukan umat Islam atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum, serta berbagai hal lain yang dapat merusak puasa.

Lantas bagaimana tata cara sholat Idul Fitri? Nah, agar detikers dapat melaksanakannya dengan khusyuk, yuk simak panduannya berikut ini.

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Ilustrasi sholat Idul Fitri. Foto: Jhoni Hutapea

Berikut ini bacaan niat dan tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri yang dikutip dari buku Tuntunan Praktis Ibadah Sholat yang disusun oleh M Chozin Machmud:

  1. Membaca niat sholat Idul Fitri. Ada pun bacaan niat sholat Idul Fitri yakni:
    أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى
    Arab Latin: Usholli sunnatan ' iidhil fithri rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman / imaaman lillaahi ta'aala.
    Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam ) karena Allah ta'ala."
  2. Takbiratul Ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama, di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
    اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
    Arab Latin: Allahu akbar kabiiran, walhamdulillahi katsiiran, wasubhaanallahi bukratan wa ashilaa.
    Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."
  5. Membaca surah al-Fatihah
  6. Membaca surah dalam Al-Qur'an: Dianjurkan membaca surah al-Ghasyiyah.
  7. Melaksanakan gerakan sholat pada umumnya, rukuk hingga sujud.
  8. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali. Di sela-sela takbir tetap membaca bacaan yang sama pada rakaat pertama.
  9. Melaksanakan gerakan sholat pada umumnya, rukuk hingga salam.
  10. Mendengarkan khutbah Idul Fitri
  11. Pada khutbah pertama khatib disunnahkan me mulainya dengan takbir hingga sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.

Hukum Sholat Idul Fitri

Menukil buku "Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah)" yang disusun oleh Saiful Hadi El-Sutha, hukum sholat Idul Fitri adalah sunnah Mu'akkadah, yakni sangat dianjurkan, mendekati wajib. Rasulullah SAW senantiasa menjaga dan melaksanakan sholat Idul Fitri.

Bahkan disebutkan bahwa Rasulullah SAW meminta kaum wanita dan anak-anak untuk ikut menghadiri pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Hal ini bertujuan sebagai syi'ar Islam, sekaligus sebagai bukti keimanan dan ketakwaan seseorang.

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Dari artikel Nahdlatul Ulama berjudul "Kapan Batas Awal dan Akhir Pelaksanaan Sholat Idul Fitri?" dijelaskan bahwa ada dua pendapat ulama tentang awal waktu sholat Idul Fitri. Hal ini sebagaimana didokumentasikan oleh Muhyiddin Syarf An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab.

Pendapat pertama menyatakan bahwa awal waktu sholat Idul Fitri adalah dimulai dari terbitnya Matahari. Namun yang lebih utama sholat ditangguhkan dulu sampai Matahari naik seukuran satu tombak. Pandangan ini menurut Muhyiddin Syarf An-Nawawi adalah yang paling sahih.

وَفِى اَوَّلِ وَقْتِهَا وَجْهَانِ (اَصَحُّهُمَا) وَبِهِ قَطَعَ الْمُصَنِّفُ وَصَاحِبُ الشَّامِلِ وَالرُّويَانِىُّ وَآخَرُونَ اَنَّهُ مِنْ اَوَّلِ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَالْاَفْضَلُ تَأْخِيرُهَا حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ قَدْرَ رَمْحٍ

Artinya: "Mengenai waktu awal pelaksanaan shalat Id terdapat dua pendapat. Pendapat yang paling sahih, dan ditegaskan pengarang kitab Al-Muhadzdzab (Abu Ishaq Asy-Syirazi), penulis kitab Asy-Syamil, Ar-Ruyani dan ulama yang lain adalah bahwa awal waktu pelaksanaan shalat Id mulai dari terbitnya matahari. Yang paling utama adalah menangguhkan shalat Id sampai naiknya matahari seukuran satu tombak," (Muhyiddin Syarf an-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, juz, VII, halaman 7).

Sementara pendapat kedua menyatakan bahwa awal waktu shalat Idul Fitri adalah ketika Matahari naik. Ini adalah pandangan yang ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Menurut An-Nawawi, pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi, dan ulama lainnya.

وَالثَّانِيُّ) أَنَّهُ يَدْخُلُ بِارْتِفَاعِ الشَّمْسِ وَبِهِ قَطَعَ البَنْدَنيِجِيُّ وَالْمُصَنِّفُ فِي التَّنْبِيهِ وَهُوَ ظَاهِرُ كَلَامِ الصَّيْدَلَانِىُّ وَالْبَغَوِىُّ وَغَيْرُهُمَا

Artinya: "Pendapat kedua menyatakan bahwa masuknya waktu shalat Id adalah ketika naiknya matahari. Pendapat ini ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi dan selain keduanya," (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, juz VII, halaman 7).

Sementara tentang batas akhir waktu sholat Idul Fitri, ulama dari kalangan madzhab Syafi'i menyepakatinya yaitu ketika Matahari tergelincir.

وَاتَّفَقَ الْاَصْحَابُ عَلَي اَنَّ آخِرَ وَقْتِ صَلَاةِ الْعِيدِ زَوَالُ الشَّمْسِ

Artinya: "Ulama dari kalangan madzhab Syafi'i sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat id adalah ketika tergelincirnya matahari," (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VII, halaman 7).

Nah, itulah ulasan tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan bacaan niat dan doa di antara takbir. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H!



Simak Video "Video: Cerita Penjual Koran Bekas Raup Cuan di Momen Idul Fitri"

(alk/alk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork