Hasil Pengamatan Hilal 1 Syawal di Balikpapan Tidak Terlihat, Tertutup Awan

Kalimantan Timur

Hasil Pengamatan Hilal 1 Syawal di Balikpapan Tidak Terlihat, Tertutup Awan

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Selasa, 09 Apr 2024 18:34 WIB
Pantauan hilal 1 Syawal 1445 H di Menara Balikpapan Islamic Center.
Foto: Pantauan hilal 1 Syawal 1445 H di Menara Balikpapan Islamic Center. (Niken/detikcom)
Balikpapan - BMKG Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah tidak terlihat karena tertutup awan tebal. Namun, ketinggian hilal hingga berakhirnya rukyatul hilal berada di posisi 6,3 derajat.

"Hasil pengamatan hilal di Kota Balikpapan sampai jam 18.46 Wita bulan terbenam, ternyata tidak dapat mengobservasi hilal. Karena memang kondisi cuaca yang tertutup awan tebal, jadi tidak bisa teramati," ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/9/2024).

Kendati demikian, berdasarkan perhitungan posisi hilal di Balikpapan sudah mencapai 6,3 derajat dengan elongasi 7,94 derajat. Sesuai ketentuan MABIMS (Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) posisi hilal minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

"Walaupun ketinggian bulannya atau ketinggian hilalnya sudah jauh di atas rata-rata, 6.3 derajat dan elongasinya juga 7.94. Sebenarnya bisa diobservasi karena cuaca yang tidak memungkinkan jadi pada sore ini tidak bisa teramati hilal di Kota Balikpapan," katanya.

Lebih lanjut, Rasmid mengungkapkan, hilal sempat teramati di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Hasil tersebut menurutnya membuat penetapan 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu (10/4) besok.

"Tapi sudah ada informasi tadi hilal di Manado teramati, yang penting salah satu tempat (titik pemantauan) sudah melihat hilal dan juga sudah disumpah oleh Kemenag. Mungkin itu yang dibawa ke sidang isbat (malam ini)," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, BMKG melakukan pantauan hilal di Menara Balikpapan Islamic Center, Selasa (9/4). Pemantauan turut melibatkan Kemenag Balikpapan.

"Sekarang kita di posisi 6 derajat derajat ketinggiannya, elongasinya juga udah tinggi juga. Kalau cuacanya bagus, mudah-mudahan bisa terobservasi (tampak hilal)," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid.

Rasmid menjelaskan, berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) ketinggian hilal syaratnya minimal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.

"Kalau untuk standar ketinggian biasanya kalau dari perjanjian negara ASEAN syaratnya 3 derajat, elongasinya 6,4 derajat," paparnya.


(ata/hsr)

Hide Ads