.webp)
Kementerian Agama (Kemenag) Gorontalo memaparkan hasil pemantauan hilal di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo tidak terlihat. Hal itu karena posisi ufuk tertutup awan tebal sampai matahari terbenam.
"Matahari tidak terlihat. Awan tebal. Karena cuacanya awan tebal sehingga kesimpulan akhir sampai selesai pengamatan tidak terlihat untuk Provinsi Gorontalo," ujar Ketua Tim Urais Binsyar Kanwil Kemenag Gorontalo, Safrianto Kaawoan kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).
Meski hilal tidak terlihat, Safrianto Kaawoan mengatakan ketinggian hilal terpantau 3,7 derajat. Sedangkan elongasinya 5,4 derajat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fraksi ilumnasi 0,34 persen cukup bagus diamati. Letak dan posisi hilal di sebelah kanan atas," katanya.
"Pengamatan ini akan dilaporkan ke Menteri Agama sebagai bahan masukan ketika memimpin rapat sidang isbat," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Kemenag Gorontalo bersama BMKG melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal untuk menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi di Pantai Botubarani, Bone Bolango, Jumat (28/2). Pantauan hingga sore ketinggian hilal 3,69 derajat.
"Tadi waktu pengamatan. Untuk anzimuth matahari 262.121 derajat dan anzimuth bulan 263.149 derajat Jadi sangat singkat sekali karena ketinggian hilalnya 3,69 derajat," Pengamat Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo, Yudi Bramantyio saat pemantauan kepada detikcom.
(ata/asm)
