2 Pertimbangan Danny Pomanto Sebelum Putuskan Maju Pilgub Sulsel 2024

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 01 Apr 2024 06:00 WIB
Foto: Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. (20detik)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto belum mendeklarasikan diri untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Danny masih mempertimbangkan perkembangan politik ke depan sebelum memutuskan bertarung di Pilkada serentak 2024.

Salah satu yang menjadi pertimbangan Danny, yakni menunggu hasil sengketa Pemilu 2024 yang sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK). Saat ini sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) masih berproses.

"Ini kan masih ada residu Pileg dan Pilpres ditandai dengan di MK. Kalau sudah residu ini hilang, baru kami akan menentukan sikap," ujar Danny kepada wartawan di kediamannya, Sabtu (30/3/2024) malam.


Danny mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) di tengah sengketa Pemilu tersebut. Dia mengatakan sudah pernah menemui sejumlah pimpinan partai untuk melakukan penjajakan.

"Partai juga kita komunikasi, baku WA (WhatsApp). Komunikasi melalui WA, beberapa sudah ketemu. Tapi kan namanya penjajakan jadi memang sifatnya lebih silent," ujarnya.

Danny juga membangun komunikasi dengan berbagai kepala daerah. Namun dia menegaskan koordinasi dengan kepala daerah masih sebatas silaturahmi.

"Kalau kepala daerah baku WA-WA. Kepala daerah, ketua partai masih WA. Belum ada (pembahasan pilgub) tapi silaturahmi lewat WhatsApp selalu," tambah Danny.

Menurut Danny, komunikasi dengan partai harus intens dilakukan. Dia menilai kehadiran partai tetap dibutuhkan manakala dirinya sudah resmi deklarasi untuk maju Pilgub Sulsel.

"Parpol itu pemilik infrastruktur demokrasi. Jadi lewat parpol itu jauh lebih baik dibanding independen," tegasnya.

Danny pun enggan sesumbar terkait sosok pendampingnya jika kelak sudah siap bertarung menjadi calon gubernur Sulsel. Dia menganggap wewenang tersebut merupakan otoritas partai.

"Kalau pengalaman saya biasanya, kalau kita jajaki sekarang (kandidat pendamping) itu tidak terlalu efektif. Karena toh akhirnya nanti partai pendukung yang akan menyampaikan itu," imbuh Danny.

Danny menegaskan dirinya masih perlu melakukan penjajakan lewat survei yang menjadi pertimbangan keduanya sebelum memutuskan maju di Pilgub Sulsel. Danny akan mengerahkan dua lembaga survei untuk mengukur tingkat elektabilitasnya.

"Baru mulai (survei), tahun lalu sudah pernah, tapi saya tidak pernah umumkan. Tapi kali ini saya habis lebaran kita mulai survei, dua (lembaga) survei sekaligus," ungkapnya.

Danny menuturkan, sejumlah survei sudah banyak mengumumkan namanya masuk sebagai kandidat yang diperhitungkan di Pilgub Sulsel. Dia bersyukur jika masuk dalam 10 besar survei elektabilitas calon Gubernur Sulsel.

"Jangankan 5 besar, 10 besar saja sudah syukur sekali. Pengalaman politik saya itu dulu, (survei) dari 0,2% tidak masuk 10 besar waktu wali kota. (Tetapi) Gubernur ini kan tidak seperti wali kota, karena jauh lebih besar," sebut Danny.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(sar/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork