Rapat pleno rekapitulasi suara KPU Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dibacakan di tingkat provinsi sempat memanas. Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif dengan nada tinggi menyampaikan kritikannya ke KPU karena suara NasDem hilang di sejumlah TPS di Gowa.
Protes itu berawal saat saksi NasDem meminta KPU Gowa menyandingkan C hasil salinan dari TPS dengan D hasil dari rekap kecamatan di dalam rapat pleno, Hotel Claro, Makassar, Jumat (8/3/2024). Saksi NasDem mulanya meminta KPU menampilkan foto C1 di Sirekap untuk TPS 010 Desa Pencong Kecamatan Biring Bulu.
"Yang kami punya dengan yang Bawaslu punya sama, yang berbeda itu di C hasil," ujar Saksi NasDem Fadli, saat menyatakan protes.
Selanjutnya, dia mengaku data C salinan yang dimilikinya perbandingannya dari C hasil di TPS. Sehingga, Fadli berharap permintaannya agar semua data yang dimilikinya diakomodir oleh KPU Sulsel selaku pimpinan sidang meski keberatannya tidak ada dalam catatan khusus di rekap tingkat kabupaten Gowa.
"Pembandingnya kami dengan pembanding Bawaslu sama. Kalau saya solusinya adalah... karena ini jujur isu hari ini siapa yang memastikan bahwa yang dipajang ini adalah sesuatu yang murni, karena persoalannya kami dengan Bawaslu sama datanya," katanya.
Selanjutnya, terjadi perdebatan antara Ketua KPU Sulsel Hasbullah dengan Fadli soal penyandingan data. Menurut Hasbullah, penyandingan data di tiap TPS tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa dasar.
"Apa yang teman saksi omelin ini, kan tadi sudah diberikan kesempatan untuk membuktikan itu merupakan ada usulan bahwa ini kita respons sebagai kejadian khusus," kata dia.
"Sekarang kita bicara substansinya, teman-teman saksi pegang hasil salinan kami pegang C hasil itu yang berbeda, tidak usah ke mana-mana lagi, terus yang kedua kami cuma mengkroscek apakah ini ada di kejadian khusus kecamatan atau kabupaten, kan kita cuma kroscek," sambung Hasbullah.
Fadli lantas menimpali pernyataan Hasbullah. Dia meminta penegasan KPU apakah menerima atau menolak permintaannya untuk menyandingkan data.
"Jadi solusinya, saya tadi tawarkan solusi pimpinan, tidak mau panjang berdebat, diterima kah atau seperti apa pimpinan," timpal Fadli.
Belakangan Anggota Bawaslu Sulsel Andarias Duma mengambil alih pembicaraan dengan menegaskan kejadian perdebatan ini atas keberatan NasDem akan dicatatkan sebagai kejadian khusus. Pasalnya, tidak ada catatan khusus saat rekap kecamatan dan kabupaten.
"Kita sudah menemukan bahwa ini ada kejadian khusus, teman-teman KPU untuk mencatat bahwa hari ini ada kejadian khusus terkait kejadian ini dan tindaklanjutnya seperti apa," kata Andarias.
KPU Sulsel kemudian menyimpulkan sejumlah masukan dan akan membuat kejadian khusus atas protes dari pihak NasDem. Sebab, kata dia, tidak ada kejadian khusus saat rekap kabupaten dan kecamatan atas sejumlah permintaan NasDem yang meminta C hasil sejumlah TPS ditampilkan.
Sekretaris NasDem Sulsel protes di halaman selanjutnya.
(asm/ata)