Kenapa Tidak Boleh Keramas dan Potong Rambut Saat Imlek? Ini Penjelasannya

Kenapa Tidak Boleh Keramas dan Potong Rambut Saat Imlek? Ini Penjelasannya

Edward Ridwan - detikSulsel
Sabtu, 10 Feb 2024 14:40 WIB
Ilustrasi keramas
Ilustrasi (Foto: Getty Images/southerlycourse)
Makassar -

Kenapa Tidak Boleh Keramas dan Potong Rambut Saat Imlek? Ini Penjelasannya

Salah satu pantangan yang diyakini tidak boleh dilakukan pada saat Imlek adalah keramas dan potong rambut. Lantas, kenapa tidak boleh keramas dan potong rambut saat Imlek?

Tak hanya dirayakan dengan berbagai tradisi yang meriah. Pada saat Imlek, juga terdapat banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang Tionghoa percaya bahwa hal-hal yang dilakukan pada saat Imlek, akan mempengaruhi keberuntungan sepanjang tahun ke depan. Karena itu sangat penting untuk menghindari hal-hal yang dilarang agar bisa meraih keberuntungan.

Salah satunya adalah larangan untuk keramas atau potong rambut. Hal ini banyak diyakini akan berdampak buruk jika dilakukan.

ADVERTISEMENT

Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Berikut penjelasannya selengkapnya!

Keramas dan Potong Rambut Saat Imlek Mendatangkan Kesialan


Mengutip dari laman China Highlights, mencuci dan memotong rambut adalah hal yang tabu dilakukan pada saat perayaan Imlek. Hal ini karena, dalam bahasa Mandarin, rambut (发, fa) mempunyai pengucapan yang sama dengan kata "fa" dalam facai (发财) yang artinya 'menjadi kaya'.

Tak hanya sama secara pengucapan, kata tersebut diyakini juga memiliki karakter yang juga serupa. Sehingga rambut dianggap sebagai perlambang dari rejeki atau kekayaan.

Karena itu, seseorang tidak dianjurkan untuk memotong atau mencuci rambut di awal tahun. Ini sama saja dengan menghapus rezeki sepanjang tahun.

Untuk itu, banyak orang yang memotong dan menata rambut sebelum datangnya Imlek. Selain agar tampil baru saat Imlek, hal ini juga disimbolkan sebagai "kekayaan baru" di tahun mendatang.

Hal-Hal Lain yang Dilarang Saat Perayaan Imlek

Tak hanya soal keramas dan potong rambut, terdapat sejumlah larangan dan pantangan lain yang tidak boleh dilakukan saat Imlek. Apa saja? Berikut di antaranya:

1. Meminum atau Meramu Obat

Bagi orang Tionghoa menyeduh jamu atau minum obat pada hari pertama tahun lunar adalah sebuah pantangan. Jika dilakukan dipercaya bisa mengalami sakit selama setahun penuh.

Sementara yang sedang sakit akan memecahkan gallipot (pot obat) setelah bel pergantian tahun berbunyi. Ritual ini dilakukan di beberapa wilayah. Hal ini dilakukan karena dipercaya akan mengusir penyakit di tahun mendatang.

2. Dilarang Menyapu atau Membuang Sampah

Menyapu pada hari Tahun Baru Imlek dianggap menyapu kekayaan. Membuang sampah melambangkan membuang keberuntungan atau nasib baik dari rumah.

Hal ini lantas menjadikan menyapu dan membuang sampah menjadi salah satu pantangan saat Tahun Baru Imlek.

3. Tidak Mengucapkan Kata-kata Negatif

Di hari Tahun Baru Imlek, pantang untuk mengucapkan kata-kata dengan makna negatif. Dilarang untuk mengucapkan hal-hal yang berhubungan dengan kematian, penyakit, kemiskinan, hantu, dll.

Orang menggantinya dengan eufemisme jika mereka perlu berbicara tentang topik tersebut, misalnya mengatakan "ada yang pergi" bukan "ada yang meninggal".

4. Dilarang Makan Bubur dan Daging untuk Sarapan

Di hari Tahun Baru Imlek, bubur tidak boleh dimakan karena dianggap hanya orang miskin yang makan bubur untuk sarapan. Tentunya tidak ada orang yang ingin memulai tahun dengan "miskin" karena merupakan pertanda buruk.

Selain itu, daging tidak boleh dimakan untuk sarapan sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa (Buddha) (yang diyakini menentang pembunuhan hewan). Larangan ini bertujuan agar para dewa bertemu dan mengucapkan selamat tahun baru satu sama lain.

5. Dilarang Mencuci Pakaian

Mitos lainnya pada hari Tahun Baru Imlek adalah dilarang mencuci pakaian. Larangan ini tidak hanya di hari pertama kalender Lunar, tetapi juga hari kedua.

Penyebabnya, dua hari tersebut diperingati sebagai hari lahir dewa air. Mencuci pakaian dianggap tidak menghormati dewa air.

Orang dahulu percaya bahwa air melambangkan kekayaan. Dipercayai bahwa membuang air setelah mencuci pakaian berarti membuang kekayaan.

6. Dilarang Menjahit

Mitos selanjutnya adalah dilarang menjahit. Larangan ini berlaku pada hari pertama hingga hari kelima bulan lunar pertama.

Jika menjahit dipercaya bahwa tahun yang akan datang akan menjadi "tahun yang sulit" (dengan banyak jahitan).

7. Dilarang Menggunakan Gunting atau Pisau

Bilah gunting dianggap seperti bibir tajam saat orang bertengkar. Menggunakan gunting pada hari pertama Tahun Baru Imlek dianggap sebagai ajakan untuk bertengkar dengan orang lain di tahun yang akan datang.

Sementara penggunaan pisau harus dihindari karena dianggap sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan celaka. Pisau dianggap mengarah pada hal-hal yang tidak menguntungkan dan menipisnya kekayaan di tahun mendatang.

8. Pantangan Jumlah Ganjil pada Angpau

Angpao menjadi salah satu tradisi dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan dianggap sebagai amplop merah keberuntungan. Namun, tidak boleh berjumlah ganjil.

Orang Tionghoa menyukai angka genap dengan kepercayaan bahwa hal baik selalu berlipat ganda. Kendati demikian, juga harus menghindari angka sial seperti 4 dan 40, karena 4 terdengar seperti kematian dalam bahasa China.

9. Dilarang Memberi Hadiah Jam, Gunting, dan Buah Pir

Dilarang memberikan hadiah tertentu, seperti jam, gunting, dan buah pir, saat Tahun Baru Imlek. Hal ini karena memiliki arti yang buruk dalam budaya Tionghoa.

10. Tidak Boleh Memecahkan Mangkuk, Gelas, dan Lainnya

Memecahkan mangkuk, piring, gelas, vas, atau cermin pada Tahun Baru Imlek dianggap sebagai pembawa nasib buruk, kehilangan uang, atau kehancuran keluarga.

Jika ada yang pecah secara tidak sengaja, orang biasanya menggunakan kertas merah untuk membungkus pecahannya, lalu mengucapkan "Sui sui ping'an" yang artinya 'selamat dan sehat sepanjang tahun'. Dalam bahasa Mandarin, 碎 (sui, artinya 'rusak') dan 岁 (sui, artinya 'tahun') terdengar sama.

11. Wanita Sudah Menikah Tak Boleh ke Rumah Ortunya

Seorang anak perempuan yang sudah menikah tidak diperbolehkan mengunjungi rumah orang tuanya pada Hari Tahun Baru Imlek. Karena diyakini akan membawa kesialan bagi orang tuanya, seperti menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga.

Menurut tradisi, seorang anak perempuan yang sudah menikah baru boleh mengunjungi rumah orang tuanya pada hari kedua Tahun Baru Imlek.

12. Hindari Tangisan Anak-anak

Tangisan anak dipercaya membawa kesialan bagi keluarga. Sehingga orang tua berusaha semaksimal mungkin agar anak tidak menangis dengan cara apapun saat tahun baru.

13. Dilarang Mengunjungi Rumah Sakit

Mengunjungi rumah sakit di hari Tahun Baru Imlek dipercaya akan membawa penyakit bagi orang yang bersangkutan selama satu tahun mendatang. Untuk itu, sebaiknya menghindari kunjungan ke rumah sakit, kecuali dalam keadaan sangat darurat.

14. Hindari Pinjam Meminjam Uang

Utang berutang tidak boleh dilakukan pada malam Tahun Baru Imlek. Semua utang harus dibayar pada Malam Tahun Baru, dan, jika seseorang berutang uang kepada Anda, jangan pergi ke rumahnya untuk memintanya. Siapa pun yang melakukannya dikatakan akan sial sepanjang tahun.

15. Dilarang Memakai Pakaian yang Rusak

Dilarang memakai pakaian yang rusak. Jika anak-anak terutama mengenakan pakaian seperti itu di bulan pertama, konon membawa kesialan.

16. Dilarang Pakai Pakaian Putih atau Hitam

Mitos Imlek lainnya adalah dilarang Pakai pakaian Hitam atau Putih. Mengenakan pakaian putih atau hitam karena dua warna ini diasosiasikan dengan berkabung secara tradisional.

17. Dilarang Membunuh

Membunuh adalah hal lain yang dilarang saat Tahun Baru imlek. Sehingga dilarang menyembelih hewan dari tanggal 1 hingga 15 Tahun Baru Imlek karena darah dianggap sebagai pertanda buruk, yang akan menyebabkan kemalangan seperti luka pisau, atau bencana berdarah.

Nah itulah penjelasan tentang mengapa tidak boleh keramas dan potong rambut saat Imlek serta pantangan-pantangan lainnya. Bagaimana menurut detikers?




(edr/urw)

Hide Ads