Apa Itu Buraq? Kendaraan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj

Apa Itu Buraq? Kendaraan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Kamis, 23 Jan 2025 11:05 WIB
Ilustrasi cahaya di langit.
Ilustrasi peristiwa Isra Miraj (Foto: Vaynakh/Freepik)
Bandung -

Menjelang Isra Miraj 2025 yang jatuh pada Senin, 27 Januari, umat Muslim di seluruh dunia kembali mengenang peristiwa luar biasa ini. Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu.

Salah satu elemen penting dalam peristiwa ini adalah Buraq, kendaraan luar biasa yang digunakan Rasulullah SAW. Namun, apa itu Buraq? Bagaimana ciri-cirinya, dan apa saja hadis yang menjelaskannya? Berikut ulasannya.

Apa Itu Buraq?

Buraq adalah kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Miraj. Secara bahasa, kata "Buraq" berasal dari bahasa Arab yang berarti kilat atau cahaya. Hal ini merujuk pada kecepatan luar biasa dari kendaraan ini, yang memungkinkan Rasulullah menyelesaikan perjalanan dari Makkah ke Yerusalem, kemudian naik ke langit, dan kembali ke bumi dalam satu malam saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Imam An-Nawawi, istilah "Buraq" digunakan untuk menggambarkan kecepatan dan kemilau makhluk ini, yang menyerupai kilatan cahaya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Buraq juga didefinisikan sebagai binatang tunggangan Nabi Muhammad SAW yang memiliki sayap.

Ciri-Ciri dan Karakter Buraq

Berdasarkan berbagai riwayat hadis, Buraq memiliki ciri-ciri fisik yang unik. Berikut adalah gambaran umum karakteristik Buraq:

ADVERTISEMENT
  • Ukuran

    Buraq lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal (peranakan kuda dan keledai).

  • Warna

    Buraq berwarna putih, yang melambangkan kesucian dan keagungan.

  • Kecepatan

    Langkah kaki Buraq sejauh mata memandang, artinya Buraq mampu menempuh jarak yang sangat jauh dalam waktu singkat.

  • Bentuk Fisik

    Riwayat dari Tsa'labi yang dinukil dari Ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Buraq memiliki pipi seperti manusia, tubuh menyerupai kuda, kaki seperti unta, kuku dan ekor seperti sapi betina, serta dada berkilauan seperti batu mulia berwarna merah.

  • Sayap

    Buraq memiliki sayap di kedua pahanya, yang mendukung kecepatan luar biasa dalam perjalanannya.

Riwayat lainnya juga menyebut bahwa ketika Buraq menaiki bukit, kaki belakangnya terangkat, sementara kaki depannya terangkat ketika menuruni bukit. Keunikan ini semakin menegaskan bahwa Buraq adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kemampuan di luar nalar manusia.

Hadis tentang Buraq

Merujuk dari buku Ayat-Ayat Cahaya, berikut hadits sahih yang menjelaskan mengenai buraq. Hadits dari Malik bin Sha'sha'ah, Rasulullah menceritakan kejadian Isra' Mi'raj. Salah satu cuplikan kisahnya:

"Dibawakan kepadaku binatang tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bagal dan lebih tinggi dari pada keledai, yaitu buraq." (HR. Bukhari)

Sedangkan dalam hadits lain, banyak yang memaknai buraq sebagai sebuah tunggangan atau kendaraan Rasulullah SAW. Seperti hadits yang dikutip dari buku Hadis Qudsi Firman Allah yang Tak Tercantum dalam Al-Qur'an oleh Kasim, Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bercerita,

"Dibawakan kepadaku buraq, sejenis binatang berwarna putih, dengan tubuh yang lebih besar dari pada kedelai dan lebih kecil dari pada bagal. Langkah kakinya sejauh matanya memandang. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya."

"Aku menaikinya dan Jibril membawa aku berjalan hingga sampai di Baitul Maqdis. Kemudian aku menambatkan binatang itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan binatang tunggangannya. Aku masuk ke masjid dan melakukan sholat dua rakaat di dalamnya, setelah itu aku keluar. (HR. Muslim)

Riwayat ini menyebut bahwa kecepatan Buraq tidak bisa dijangkau oleh akal manusia. Langkah kakinya menjejak sejauh pandangan mata, yang merupakan manifestasi dari kebesaran Allah SWT.

Sikap Muslim atas Isra Miraj

Sebagai umat Muslim, peristiwa Isra Miraj bukan hanya dipandang sebagai perjalanan fisik Rasulullah SAW, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Berikut adalah sikap yang dapat diambil umat Muslim:

Mengimani Keajaiban Allah
Isra Miraj dan keberadaan Buraq adalah bagian dari keajaiban yang Allah SWT tunjukkan untuk memperkuat iman umat-Nya. Kecepatan dan kemampuan Buraq adalah bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Meneladani Ketaatan Rasulullah
Salah satu pesan penting dari Isra Miraj adalah perintah shalat lima waktu. Umat Islam diharapkan menjadikan shalat sebagai prioritas utama, sebagaimana Rasulullah SAW menerima perintah ini langsung dari Allah.

Mengimani Peristiwa Isra Miraj sebagai Mukjizat dan Keistimewaan Nabi
Isra Miraj adalah salah satu mukjizat besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengimani dan memahami peristiwa ini menjadi bagian dari kecintaan kepada Rasulullah.

Menggunakan Momen Isra Miraj untuk Refleksi
Peristiwa ini dapat dijadikan momen refleksi spiritual untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah.

Situs Al Shakhra: Jejak Buraq di Masjid Al-Aqsa

Di Yerusalem, terdapat situs bernama Al Shakhra, yang diyakini sebagai tempat pijakan Buraq saat Rasulullah SAW memulai perjalanan Mi'raj ke langit. Batu ini terletak di dalam Masjid Kubah Batu atau Qubbat As-Sakhrah, yang menjadi salah satu masjid bersejarah penting dalam Islam.

Buraq bukanlah sekadar makhluk tunggangan, tetapi simbol kebesaran Allah SWT dan keistimewaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kecepatan, bentuk, dan kemampuannya yang unik menggambarkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas.

Sebagai umat Islam, memahami kisah Buraq dan Isra Miraj membantu kita semakin mendalami keimanan dan mengingat kewajiban utama, yakni shalat lima waktu. Semoga peringatan Isra Miraj 2025 menjadi momen yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Wallahu a'lam.




(tey/tey)


Hide Ads