Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad: Diangkat ke Langit-Mendapat Perintah Sholat

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad: Diangkat ke Langit-Mendapat Perintah Sholat

Irmalasari - detikSulsel
Kamis, 25 Jan 2024 06:30 WIB
ilustrasi Isra Miraj
Ilustrasi kisah Isra Miraj (Foto: Freepik)
Makassar - Peristiwa Isra Miraj terjadi pada bulan Rajab tahun kesepuluh setelah kenabian. Isra Miraj adalah peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa inilah Rasulullah SAW mendapat perintah sholat.

Lantas, bagaimana kisah Isra Miraj?

Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Masjidil Aqsa, yang selanjutnya diangkat ke langit ketujuh untuk menerima perintah sholat lima waktu.

Peristiwa Isra Miraj dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surah Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: ''Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.''

Lantas, bagaimana kisah Isra Miraj? Berikut ini ulasannya yang dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.

Yuk, simak selengkapnya!

Kisah Isra Miraj

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 10 kenabian. Saat itu Nabi Muhammad SAW berbaring di kamarnya, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil mendatanginya.

Nabi Muhammad dibawa oleh para malaikat menuju Sumur Zam-zam. Di sana, para malaikat membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkannya menggunakan air Zam-zam.
Setelah itu, Buraq datang menjemput Nabi untuk membawa beliau menuju Baitul Maqdis di Palestina lalu dilanjutkan menuju ke Sidratul Muntaha.

Perjalanan Miraj menyimpan berbagai peristiwa yang menakjubkan. Dalam kitab Ad-Dardir Ala Qissatil Miraj, karya Syaikh Abi al-Barakat Ahmad Ad-Dardir, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menemui beberapa kejadian janggal yang belum pernah Nabi ketahui sebelumnya.

Nabi Muhammad menemui suatu kaum yang kepala mereka pecah, setiap kali pecah maka kembali lagi kemudian pecah lagi. Nabi bertanya pada Jibril, "Siapakah mereka wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang yang kepalanya berat untuk melaksanakan shalat fardhu."

Kemudian Nabi menemui lagi suatu kaum yang pada qubul dan dubur mereka ada riqa' (tambalan yang menutupi qubul dan dubur mereka). Kaum tersebut memakan rumput seperti unta dan domba.

Tidak hanya memakan rumput, mereka juga memakan pohon Dhori', Zaqqum, dan batu panas dari neraka Jahannam. Dhori' adalah sebuah pohon yang berduri dan busuk hingga binatang pun tidak sanggup memakannya. Sedangkan Zaqqum adalah tanaman yang sangat pahit dan tidak enak rasanya.

Nabi bertanya kepada malaikat Jibril, "Siapakah mereka wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang tidak mau membayar zakat dan Allah tidak menzalimi mereka sedikitpun."

Lalu Nabi menjumpai kaum yang di hadapan mereka ada sebuah daging masak yang enak dan daging mentah yang busuk. Namun kaum tersebut memilih daging yang busuk daripada daging yang masak. Nabi bertanya pada Jibril, "Siapakah itu wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Itu adalah gambaran orang-orang yang sudah mempunyai pasangan namun memilih selingkuh dengan orang lain."

Hal yang selanjutnya dilihat oleh Rasulullah adalah sebuah kayu yang ada di jalan. Setiap orang yang berjalan melewati kayu tersebut akan terbakar pakaian dan tubuhnya.

Nabi bertanya pada Jibril, "Ada apa ini wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Itu adalah perumpamaan suatu kaum di antara umatmu yang duduk nongkrong di jalan dan mencegah orang beriman menuju ke jalan Allah SWT."

Rasulullah dan malaikat kembali melanjutkan perjalanan. Mereka kembali melihat peristiwa aneh. Ada orang berenang dalam sungai yang penuh darah dan dilempari batu, Nabi bertanya "Siapakah itu Jibril?" Jibril menjawab," Mereka adalah orang yang memakan riba".

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang lidah dan mulutnya dipotong dengan gunting besi, setelah dipotong lidahnya kembali kemudian dipotong lagi dan kembali utuh lagi. Nabi bertanya, "Siapakah itu wahai Jibril?" Jibril menjawab, "Mereka itu adalah para penceramah yang suka memfitnah saat berpidato dan mereka tidak melakukan apa yang sampaikan sendiri."

Kemudian Nabi menjumpai kaum yang mempunyai kuku panjang yang terbuat dari tembaga, kemudian mencakar wajah dan tubuhnya sendiri dengan kuku tersebut. Nabi heran dan bertanya pada Jibril, "Siapakah itu wahai Jibril?" Jibril menjawab," Mereka adalah orang-orang yang suka menghibah orang lain.

Peristiwa Isra Miraj memang di luar nalar manusia. Saat Rasulullah Muhammad kembali ke Makkah dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya kepada orang-orang Makkah, mereka mengolok-olok bahkan ada yang murtad. Orang yang langsung mmepercayai cerita Rasulullah hanya Abu Bakar.

Kapan Isra Miraj 2024?

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab penanggalan kalender Hijriah. Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Peringatan Isra Miraj berdasarkan kalender Masehi jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024 kalender Masehi.

Dalam SKB tersebut, Hari Isra Miraj ditetapkan sebagai hari libur nasional. Perlu diketahui bahwa hari libur Isra Miraj hanya satu hari dan tidak ada cuti bersama.

Nah, itulah tadi kisah Isra Miraj lengkap dengan jadwal peringatannya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya, detikers!




(urw/urw)

Hide Ads