Umat muslim sudah bisa melaksanakan puasa sunnah pada 1 Rajab. Nah, berikut ini niat puasa 1 Rajab yang dapat dilafalkan oleh umat muslim hendak menunaikannya.
Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Rajab. Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, keutamaan puasa di bulan Rajab disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, ''Bahwasanya di surga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (bengawan) tersebut.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat keutamaan puasa Rajab, sayang jika meninggalkan amalan ini. Nah bagi detikers yang hendak mengamalkannya, yuk simak bacaan niat puasa Rajab hingga tata cara melaksanakannya di bawah ini.
Niat Puasa Rajab
Niat puasa 1 Rajab hendaknya tidak dilewatkan oleh umat muslim yang melaksanakannya. Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, keutamaan membaca niat sebelum melakukan suatu amalan dijelaskan Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi.
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya: "Niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya."
Nah, oleh karena itu detikers wajib mengetahui dan melafalkan niat puasa Rajab sebelum melaksanakannya.
Bacaan Niat Puasa Rajab pada Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."
Lafaz Niat Puasa Rajab pada Siang Hari
Niat puasa bulan Rajab dapat dibaca pada siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berikut lafaznya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa 1 Rajab
Tata cara puasa 1 Rajab sama dengan tata cara pelaksanaan puasa pada umumnya yang ada dalam Islam. Hal yang membedakannya hanya terletak pada niatnya.
Perlu diingat bahwa pelaksanaan puasa Rajab hanya dilakukan beberapa hari saja, bukan sebulan penuh. Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab selama sebulan penuh karena dianggap menyerupai puasa Ramadhan.
Sebagai saran, puasa Rajab baiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Seperti pada ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat (al-Ghazali, Ihyâ 'Ulumiddîn, juz 3, h. 432).
Berikut tata cara puasa sunnah Rajab :
- Membaca Niat Puasa Rajab
- Makan sahur
- Menahan diri dari hal-hal yang merusak puasa
- Menyegerakan berbuka
- Membaca doa berbuka puasa
Dalil Puasa Rajab
Masih dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, anjuran melaksanakan puasa sunnah Rajab disampaikan melalui banyak hadits. Berikut 3 dalil yang menyebutkan anjuran puasa Rajab.
Dalil Puasa Rajab #1
عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ الله أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا
Artinya: "Dari Mujibah al-Bahiliyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/kurus). Ia berkata, 'Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?' Rasul menjawab, 'siapakah engkau?' Ia menjawab, 'Aku al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.' Nabi menjawab, 'Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).' Ia menjawab, 'Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.' Nabi berkata, 'Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.' Al-Bahili berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa).' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dua hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah tiga hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.' Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya." (HR. Abu Daud).
Dalil Puasa Rajab #2
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya).
Dalil Puasa Rajab #3
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا
Artinya, "Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."
Nah, itulah tadi niat puasa 1 Rajab lengkap dengan tata cara beserta dalil anjurannya. detikers juga bisa menemukan jawaban dari pertanyaan seputar puasa Rajab di bawah ini. Yuk disimak!
1. Apa dalil puasa Rajab?
2. Apa hukum puasa Rajab?
3. Apakah boleh digabung dengan qadha Ramadhan?
4. Puasa Rajab dilaksanakan berapa Hari?
(alk/alk)