Kapan Mulai Puasa Rajab 2024? Ini Waktu dan Niatnya

Kapan Mulai Puasa Rajab 2024? Ini Waktu dan Niatnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 12 Jan 2024 18:08 WIB
Isra Miraj 2023
Ilustrasi kapan mulai puasa Rajab 2024. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn)
Makassar -

Puasa sunnah adalah salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Rajab. Lantas, kapan mulai puasa Rajab 2024?

Bulan Rajab termasuk bulan haram atau bulan yang penuh dengan kemuliaan. Berbagai amalan yang dapat dikerjakan di bulan Rajab ini, antara lain membaca doa, berdzikir, hingga berpuasa.

Nah, berikut jadwal mulai puasa Rajab 2024, lengkap dengan niatnya yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Mulai Puasa Rajab 2024?

Berdasarkan penanggalan Hijriah, 1 Rajab 1445 H jatuh pada 13 Januari 2024. Sementara itu, puasa Rajab bisa dilaksanakan kapan pun selama masih masuk dalam bulan tersebut.

Dengan demikian, umat Islam dapat mulai berpuasa saat memasuki bulan Rajab, yakni pada Sabtu, 13 Januari besok.

ADVERTISEMENT

Puasa Rajab Berapa Hari?

Puasa sunnah di bulan Rajab sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Dawud dan yang lainnya yakni:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya).

Umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Rajab sebanyak-banyaknya. Namun, akan lebih baik dikerjakan dengan cara selang-seling. Contohnya, puasa satu hari dan satu hari berikutnya buka puasa.

Hal itu juga turut dijelaskan oleh Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, sebagai berikut:

أَيْ صُمْ مِنْهَا مَا شِئْتَ وَأَشَارَ بِالْأَصَابِعِ الثَّلَاثَةِ إِلَى أَنَّهُ لَا يَزِيْدُ عَلَى الثَّلَاثِ الْمُتَوَالِيَاتِ وَبَعْدَ الثَّلَاثِ يَتْرُكُ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ وَالْأَقْرَبُ أَنَّ الْإِشَارَةَ لِإِفَادَةِ أَنَّهُ يَصُوْمُ ثَلَاثًا وَيَتْرُكُ ثَلَاثًا وَاللهُ أَعْلَمُ قَالَهُ السِّنْدِيُّ

Artinya: Maksudnya, berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Nabi berisyarat dengan ketiga jarinya untuk menunjukkan bahwa Al-Bahili hendaknya berpuasa tidak melebihi 3 hari berturut-turut, dan setelah 3 hari, hendaknya meninggalkan puasa selama 1 atau 2 hari. Pemahaman yang lebih dekat adalah, isyarat tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa hendaknya Al-Bahili berpuasa selama 3 hari dan berbuka selama 3 hari. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi. Wallahu a'lam, (Lihat: Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, 'Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman: 58).

Dalam keterangan tersebut disebutkan bahwa Nabi memberikan petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili untuk berpuasa di bulan-bulan mulia, termasuk bulan Rajab. Namun puasa sunnah ini tidak dilakukan secara terus menerus, melainkan diberikan jeda.

Umat muslim bisa mengerjakan dengan cara 3 hari puasa dan 3 hari tidak puasa, atau 3 hari puasa kemudian diberi jeda 1 atau 2 hari.

Namun disebutkan juga bahwa petunjuk Nabi ini bersifat kasuistik atau adanya sebab, menyesuaikan dengan kondisi orang yang ingin mengerjakan puasa. Petunjuk tersebut diarahkan kepada orang yang keberatan untuk mengerjakan puasa selama sebulan penuh.

Sementara bagi orang yang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi 3 hari, maka itu lebih baik baginya. Sebab puasa selama 1 bulan penuh di bulan Rajab juga baik.

Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan,

قال الْعُلَمَاءُ وَإِنَّمَا أَمَرَهُ بِالتَّرْكِ لِأَنَّهُ كان يَشُقُّ عليه إكْثَارُ الصَّوْمِ كما ذَكَره في أَوَّلِ الحديث فَأَمَّا من لَا يَشُقّ عليه فَصَوْمُ جَمِيعِهَا فَضِيلَةٌ

Artinya: Ulama berkata: Nabi memerintahkan Al-Bahili untuk meninggalkan puasa, sebab memperbanyak puasa baginya berat sebagaimana yang disebutkan dalam awal hadits. Sedangkan bagi orang yang tidak berat berpuasa, maka berpuasa di sepanjang bulan-bulan mulia merupakan keutamaan. (Lihat: Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, [Beirut: Darul Fikr, 1983 M], juz II, halaman: 53).

Dengan demikian, tidak ada batasan berapa hari puasa sunnah di bulan Rajab, bisa disesuaikan dengan batas kemampuan masing-masing. Diperbolehkan puasa 1 hari, 3 hari, sepekan, 2 pekan, atau bahkan 1 bulan penuh.

Niat Puasa Rajab

Puasa Rajab sama halnya dengan puasa sunnah lainnya. Puasa Rajab juga wajib melafalkan niat puasa Rajab.

Berikut niat puasa Rajab:

Niat Puasa Rajab Malam Hari

Niat puasa memang sebaiknya dilafalkan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa keesokan harinya. Berikut bacaan niat puasa Rajab untuk malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Rajab Siang Hari

Orang yang ingin mengerjakan puasa sunnah Rajab tetapi tidak sempat melafalkan niat pada malam hari, diperbolehkan melafalkan niat pada siang hari.

Berikut lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT."

Niat Puasa Rajab Sekaligus Mengganti Puasa Ramadhan

Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa qadha Ramadhan hukumnya diperbolehkan (sah) dan pahala keduanya bisa didapatkan. Menurut Syekh Al-Barizi, meski hanya membaca niat qadha puasa Ramadhan, secara otomatis pahala berpuasa Rajab sudah bisa didapatkan.

Berikut bacaan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Demikian informasi lengkap terkait kapan mulai puasa Rajab 2024. Semoga membantu, detikers!




(alk/alk)

Hide Ads