Suplai air PDAM Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami gangguan di sembilan kecamatan. PDAM beralasan kondisi ini disebabkan karena menipisnya air baku efek musim kemarau panjang.
Situasi ini dilaporkan PDAM Makassar sejak pekan lalu. Kondisi air baku yang berkurang mengakibatkan terjadinya penurunan debit air ke rumah pelanggan.
"Efek kemarau panjang air baku kami sudah berkurang," ungkap Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beni beralasan sudah merencanakan solusi jangka panjang mengatasi problem tahunan ini. PDAM tengah merancang sistem penyediaan air minum (SPAM).
Pihaknya juga menurunkan pompa di sumber air baku PDAM di Sungai Moncongloe, Kabupaten Maros. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan debit air.
"Program jangka panjang tentu sudah kami implementasikan dengan menurunkan pompa suplai ke Sungai Moncongloe dan membangun SPAM baru khusus untuk timur kota Makassar," ujarnya.
Beni menambahkan, untuk sementara pihaknya menurunkan mobil tangki air ke rumah warga. Langkah ini menjadi solusi jangka pendek mengatasi permasalahan air di wilayah terdampak.
"Kami suplai dengan mobil tangki," tambah Beni.
Kabag Humas PDAM Makassar Idris Tahir berharap warga bisa memahami situasi yang sedang terjadi. Dia beralasan pihaknya sudah berupaya mengatasi permasalahan produksi air bersih tersebut.
"Jadi bukan berarti PDAM tidak mau memperhatikan mereka. Tapi memang kondisi air baku yang tidak ada untuk kita produksi jadi air bersih. Jadi memang debit air sedang menurun," jelas Idris.
Idris beralasan situasi tidak hanya terjadi di Kota Makassar saja, namun juga melanda daerah lain bahkan di luar Sulsel. Menurutnya, situasi ini karena faktor alam imbas musim kemarau sejak Juni 2023 lalu.
"Ini kan kemarau dari Juni, Juli, Agustus, ini kan sudah terasa musim kemaraunya. Puncaknya di Agustus," terangnya.
Dia menjelaskan musim kemarau berkepanjangan berdampak pada produksi dan suplai air bersih ke pelanggan. Akibatnya lanjut Idris, tekanan distribusi air mengalami penurunan secara signifikan.
"Kita sudah sampaikan bahwa sekarang air baku ini lagi bermasalah, lagi kering," imbuh Idris.
Idris menuturkan saat ini PDAM Makassar menyediakan 15 armada mobil tangki untuk membantu suplai air pelanggan. Suplai diantarkan ke rumah-rumah pelanggan yang paling membutuhkan.
"Yang sekarang ini kan kita mengantarkan mobil tangki. Ada 15 armada mobil tangki yang setiap saat mengantar ke rumah pelanggan, kawasan-kawasan yang memang membutuhkan air," jelasnya.
Berdasarkan laporan PDAM Makassar, gangguan suplai air bersih berdampak di 9 kecamatan di Kota Makassar. Wilayah yang dimaksud, sebagai berikut:
- Kecamatan Ujung Pandang;
- Kecamatan Panakkukang;
- Kecamatan Makassar;
- Kecamatan Tallo;
- Kecamatan Ujung Tanah;
- Kecamatan Bontoala;
- Kecamatan Wajo;
- Kecamatan Tamalanrea;
- Kecamatan Wajo.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Keluhan Warga di Kecamatan Tamalanrea
Warga di Kecamatan Tamalanrea turut merasakan dampak gangguan suplai air bersih PDAM Makassar. Warga Perumahan Dewi Karmila Sari, UM (26) mengatakan suplai air mati sejak tiga hari terakhir.
"Sebelumnya itu sering ji mati tapi di jam 12 malam biasa menyala, paginya mati kayak kayak begitu. Di satu bulan terakhir ini begitu. Tapi ini (3 hari terakhir) betul-betul mati total," ucap UM saat dihubungi wartawan, Selasa (29/8).
UM mengaku kondisi ini sangat membuatnya repot sebab dia kerap begadang demi menunggu air PDAM kembali mengalir. Dia mengeluhkan tidak ada jadwal pasti jam berapa air dapat mengalir di wilayah perumahannya.
"Jadi saya jagai terus hampir 3 hari sampai tidak tidur karena kan kita tidak tahu jam berapa dia menyala sebenarnya itu, saya bilang waktu sebelum-sebelumnya bilang jam 12 malam biasa menyala karena saya jagai juga memang," keluhnya.
Warga Tamalanrea lainnya, Naharia (48) juga resah akan adanya krisis air bersih. Dia terpaksa mengambil air di rumah keluarga di depan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) demi mendapatkan air bersih.
"Kita kalau mau pergi ambil air biasa di depan pintu 1 Unhas, rumahnya keluarga di sana. Kalau tidak begitu, tidak ada bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari," papar warga yang tinggal di kompleks NTI Jalan Tanjung blok GF Nomor 18 ini.
Naharia mengatakan dirinya sudah pernah menghubungi pihak PDAM menurunkan mobil tangki air demi menyuplai warga. Namun permintaan itu lama direspons.
"Kemarin saya sudah telepon, minta dibawakan air sama PDAM. Sudah dikasi juga alamat. Tapi ini sore mi na tidak datang-datang pi," jelasnya.