Niat Puasa Asyura dan Qadha Ramadhan Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Niat Puasa Asyura dan Qadha Ramadhan Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Nur Ainun - detikSulsel
Kamis, 27 Jul 2023 04:30 WIB
Asian muslim girl worried of her father being sick in hospital, she holds her fathers hand and pray for his health, family health insurance concept
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone)
Makassar -

Umat muslim yang hendak berpuasa Asyura dan Qadha Ramadhan di bulan Muharram maka dianjurkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Lantas bagaimana bacaan niat puasa Asyura dan Qadha Ramadhan?

Qadha Ramadhan dapat dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal sampai sebelum memasuki Ramadhan berikutnya. Sementara puasa Asyura hanya dapat dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Nah bagi detikers yang hendak melaksanakan puasa Asyura dan Qadha Ramadhan berikut ini bacaan niatnya yang telah dirangkum detikSulsel dari situs resmi Nahdlatul Ulama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Asyura dan Qadha Ramadhan

Niat Puasa Asyura

Puasa Asyura dilaksanakan setelah puasa Tasua yakni pada 10 Muharram. Berdasarkan kalender Masehi, 10 Muharram jatuh pada Jumat 28 Juli 2023.

Puasa Asyura dilaksanakan oleh masyarakat Quraisy Makkah pada masa jahiliyyah. Rasulullah SAW juga melakukannya ketika masih berada di Makkah maupun setelah berada di Madinah.

ADVERTISEMENT

Nabi Muhammad bersabda:

"Barang siapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid".

Nah, berikut ini niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Apakah Boleh Puasa Asyura dan Qadha Ramadhan Digabung?

Dilansir dari situs Nahdlatul Ulama, Imam Ar-Ramli (wafat 1004 H) menjelaskan dalam kitabnya Nihayatul Muhtaj tentang keabsahan menggabungkan dua niat puasa qadha dengan puasa sunnah.

وَلَوْ صَامَ فِي شَوَّالٍ قَضَاءً أَوْ نَذْرًا أَوْ غَيْرَهُمَا أَوْ فِي نَحْوِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ تَطَوُّعِهَا كَمَا أَفْتَى بِهِ الْوَالِدُ - رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى - تَبَعًا لِلْبَارِزِيِّ وَالْأَصْفُونِيِّ وَالنَّاشِرِيِّ وَالْفَقِيهِ عَلِيِّ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيِّ وَغَيْرِهِمْ

Artinya: "Kalau seorang puasa qadha atau nadzar di hari Asyura, maka dia mendapatkan pahala puasa sunnah Asyuranya juga, sebagaimana fatwa ayah kami (Sayamsudin Ar-Ramli) mengikuti fatwanya Al-Barizi, Al-Asfuni, An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Shalih Al-Hadrami dan selainnya." (Syihabbuddin ar-Ramli, Nihayatul Mujtaj [Bairut, Darul Fikr: 1984 H] juz III halaman 208).

Sementara ulama lainnya berpendapat bahwa menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Asyura hukumnya tidak sah. Imam Abdurrahman Baálawi (wafat 1320 H) dalam kitabnya, Bugyatul Mustarsyidin fi Talkhish Fatawa Ba'dh al-Aimmah al-Muta-akhkhirin.

ظاهر حديث : "وأتبعه ستاً من شوّال" وغيره من الأحاديث عدم حصول الست إذا نواها مع قضاء رمضان ، لكن صرح ابن حجر بحصول أصل الثواب لإكماله إذا نواها كغيرها من عرفة وعاشوراء

Artinya: "Dzahir hadits "kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal" dan hadits-hadits lainnya mengindikasikan tidak tercapainya kesunnahan puasa enam hari di bulan Syawal jika diniatkan bersamaan dengan niat qadha Ramadhan. Akan tetapi Ibnu Hajar menjelaskan tentang dihasilkannya pahala sunah karena ia telah dianggap telah menyelesaikannya, jika ia meniatkannya termasuk juga puasa sunah lainnya seperti puasa sunah Arafah, Asyura dan lain-lain"

Pendapat itu didukung oleh Imam Ramli, berikut:

بل رجح (م ر) حصول أصل ثواب سائر التطوعات مع الفرض وإن لم ينوها ، ما لم يصرفه عنها صارف ، كأن قضى رمضان في شوّال ، وقصد قضاء الست من ذي القعدة ، ويسنّ صوم الست وإن أفطر رمضان اهـ.

Artinya: "Bahkan Imam Ramli menguatkan pendapat tentang dihasilkannya pahala semua puasa sunah yang diniatkan bersama puasa fardlu sekalipun tanpa diniatkan, selama tidak ada niat lain yang membelokkannya seperti seseorang berniat qadha Ramadhan di bulan Syawal dan berniat mengqadha puasa sunah Syawal pada bulan Dzulqadah. Dan disunnahkan berpuasa sunah Syawal, meskipun ia tidak puasa Ramadhan."

قلت : واعتمد أبو مخرمة تبعاً للسمهودي عدم حصول واحد منهما إذا نواهما معاً ، كما لو نوى الظهر وسنتها ، بل رجح أبو مخرمة عدم صحة صوم الست لمن عليه قضاء رمضان مطلقاً

Artinya: "Aku berkata: "Imam Abu Makhramah mengikuti pendapat Imam as-Samanhudi memegang pendapat tidak tercapainya salah satu dari keduanya (kedua-duanya tidak sah) jika berniat dengan dua niat secara bersamaan. Sebagaimana seseorang yang berniat shalat dzhuhur sekaligus niat shalat sunahnya. Bahkan, beliau menegaskan tidak sah seseorang puasa sunah Syawal sementara ia masih memiliki tanggungan puasa qadha Ramadhan." (Sayyid 'Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar Ba 'Alawi al-Hadhrami [Bairut, Darul kutub ilmiyah: 2012], halaman 235).

Dengan demikian, ada dua pendapat yang berbeda dari para ulama terkait kebolehan menggabungkan puasa Asyura dan Qadha puasa Ramadhan. Pendapat pertama mengatakan sah menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Asyura, sedangkan ulama lainnya berpendapat bahwa penggabungan dua niat puasa wajib dan sunnah dalam satu kali pelaksanaan justru membuat puasa ini tidak sah.

Nah itulah niat puasa Asyura dan Qadha Ramadhan serta hukum menggabungkan kedua puasa tersebut. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(urw/urw)

Hide Ads