Mengenal Orca, Paus Pembunuh yang Paling Ditakuti

Tim detikEdu - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 20:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/hanhanpeggy
Jakarta -

Film Willy merupakan film yang mengisahkan tentang persahabatan yang tak biasa antara seseorang yang bernama Jesse (Jason James Richter) dan Willy yang merupakan seekor paus orca.

Dalam film ini, Jesse mencoba untuk membebaskan Willy dari sebuah tangki akuarium di taman hiburan dengan pertunjukan satwa laut menuju laut. Willy akhirnya berhasil diselamatkan ke lautan luas.

Dilansir dari detikEdu, walau terlihat mampu bersahabat dengan manusia, ternyata orca memiliki julukan paus pembunuh karena mereka bisa membuat berbagai penghuni lautan menepi ketika lewat bersama kawannya.


Selain itu, orca juga dihormati di beberapa budaya di seluruh dunia. Mengapa demikian? Simak penjelasannya dikutip dari Science ABC.

Asal Usul Julukan Orca

Orca merupakan seekor paus yang dianggap sebagai predator puncak yang memburu ikan hingga paus biru yang besar. Itulah mengapa orca disebut sebagai paus pembunuh.

Julukan orca sebagai 'assesina ballenas' atau 'pembunuh paus' diberikan oleh pelaut kuno yang melihat hewan ini memburu ikan paus. Bahkan, nama latin mereka yakni Orcinus orca secara harfiah diterjemahkan menjadi 'raja kematian'.

Begitulah mereka dikenal sebagai paus pembunuh dan digambarkan sebagai malaikat pencabut nyawa atau 'Grim Reaper' di lautan.

Tingkat Bahaya Orca

Tak hanya julukan semata, orca memang adalah hewan yang sangat berbahaya dan merupakan predator puncak. Namun, reputasi mereka sebagai pembunuh manusia selalu dilebih-lebihkan.

Contohnya seperti yang terjadi pada tahun 1973 saat Angkatan Laut Amerika Serikat memberikan label "sangat ganas" pada orca. Mereka bahkan mengklaim bahwa di setiap kesempatan orca akan menyerang manusia.

Padahal nyatanya hanya ada satu kasus orca liar yang tercatat menyerang manusia. Namun berbeda di dunia penangkaran, di mana orca menunjukkan kecenderungan kekerasan terhadap pelatih saat berada di bawah tekanan.

Berbahaya tapi Cerdas?

Orca termasuk dalam familia Delphinidae yang juga mencakup semua lumba-lumba di samudera, termasuk lumba-lumba hidung botol yang mudah ditemui. Hal tersebut yang membuat orca juga sangat cerdas seperti lumba-lumba.

Para ilmuwan pernah menggunakan metrik yang dikenal sebagai EQ untuk menilai kecerdasan hewan. EQ juga dipergunakan untuk mengukur rasio ukuran otak hewan.

Dan seperti anggota Delphinidae lainnya, orca mendapat skor sangat tinggi pada metrik ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa otak orca dapat melakukan konvolusi (mengombinasikan dua buah deret angka) yang cukup banyak.

Pada otak orca terdapat begitu banyak Neuron bermyelin sehingga memiliki kekuatan ketika otak bekerja. Orca juga disebut sebagai satu-satunya spesies selain manusia yang berevolusi tidak hanya berdasarkan genotipe dan fenotipe, namun juga budaya.

Perkembangan Budaya Orca

Berkaitan dengan budaya, beberapa manusia disebut sangat menghormati orca. Contohnya masyarakat Haida di pulau Haida Gwaii di Kanada menyebut orca sebagai Ska'na.

Mitos masyarakat tersebut menyebutkan bahwa orca adalah makhluk paling kuat di alam bawah laut. Ska'na dikisahkan tinggal di bawah laut dan menguasai semua makhluk lainnya.

Sedangkan perkembangan budaya yang disebutkan dalam evolusi orca mengacu pada berbagai hal, seperti:

1. Strategi dan trik berburu

Orca memiliki strategi dan trik berburu yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya. Mereka mampu akting menjadi ikan yang pingsan di daerah pantai, tetapi juga bisa berenang menyelinap untuk mengejutkan mangsanya seperti paus lainnya.

Tak hanya itu, mereka juga menguji strategi berburu yang baru. Hal ini sempat didokumentasikan ketika mereka berenang ke dalam mulut paus biru. Bukannya mati, orca malah mengunyah lidah hewan terbesar di dunia itu.

2. Memiliki bahasa

Orca mampu berbicara satu sama lain dengan panggilan seperti peluit yang khas. Uniknya, mereka seperti dialek yang berbeda dan diturunkan ke generasi berikutnya.

Di setiap keluarga, induk orca mewariskan panggilan tersendiri yang ditandai dengan anak jantan dan betina. Satu keluarga orca akan bepergian dengan keluarga lainnya dan membentuk satu koloni.

Sebuah hipotesis menyatakan bahwa setiap keluarga orca dalam sebuah koloni dapat ditelusuri kembali dan memiliki satu nenek moyang perempuan yang sama.




(hmw/hmw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork