Banyak Paus Terdampar dan Sekarat, Para Ilmuwan Ungkap Dugaan Penyebabnya

Banyak Paus Terdampar dan Sekarat, Para Ilmuwan Ungkap Dugaan Penyebabnya

Tim detikINET - detikSulsel
Kamis, 04 Mei 2023 23:30 WIB
A woman walks near a dead male humpback whale that, according to town officials, washed ashore overnight on Long Islands south facing shore in Lido Beach, New York, U.S., January 30, 2023. REUTERS/Mike Segar
Ilustrasi Foto: REUTERS/MIKE SEGAR
Jakarta -

Paus bungkuk yang mati dan terdampar banyak ditemukan di sepanjang pantai timur Amerika. Fenomena yang menyedihkan ini telah terjadi sejak 2016.

Dilansir dari detikINET, paus bungkuk (megaptera novaeangliae) adalah paus balin, salah satu spesies rorqual terbesar. Panjang paus bungkuk dewasa sekitar 12-16 meter dan memiliki berat 36.000 kilogram.

Sementara negara bagian pesisir AS, dari Maine hingga Florida melaporkan jumlah kematian paus bungkuk lebih tinggi dari rata-rata. Sedangkan di New York terdapat 36 paus bungkuk telah mati dalam tujuh tahun terakhir, dan 35 paus ditemukan dalam rentang waktu yang sama di Massachusetts.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 191 paus telah mati terdampar dalam tujuh tahun terakhir di sepanjang pantai timur. Pada 2017 hingga 2020, masing-masing 34 dan 33 paus ditemukan mati di 13 negara bagian.

Para peneliti pun khawatir dan mencari tahu penyebab kematian paus tersebut. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tahun 2017, peristiwa tersebut dinyatakan sebagai peristiwa kematian yang tidak biasa, yang didefinisikan sebagai 'terdampar yang tidak terduga', dan melibatkan kematian populasi mamalia laut yang signifikan.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari IFL Science, hasil nekropsi yang dilakukan pada sekitar 90 paus, menemukan bahwa sekitar 40% paus yang diperiksa, terlibat serangan kapal atau terjerat alat penangkap ikan. Kendati demikian, tim peneliti telah dibentuk untuk meninjau data dan terus memantau peristiwa kematian paus ini.

Adapun dugaan lain dari kelompok yang menentang pembangunan ladang angin (wind farm) untuk sumber energi angin di lepas pantai. Mereka memperkirakan penyebab banyak paus mati akibat dari tahap perencanaan dan pemindaian pengembangan ladang angin, khususnya di lepas pantai New Jersey.

Kendati demikian sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan antara terdamparnya paus dengan pengembangan energi angin.

Kematian paus ini juga diduga merupakan efek dari memanasnya suhu lautan dan dampak perubahan iklim. Sementara, para peneliti juga sedang mempelajari dampak dari paus bungkuk yang menelan sejumlah besar mikroplastik.

Oleh karena itu, NOAA telah menyusun peta interaktif yang menunjukkan keberadaan setiap paus yang terdampar. Dalam website mereka juga telah dicantumkan kontak untuk dihubungi jika anggota masyarakat menemukan bangkai paus terdampar.




(urw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads