Pada malam Nisfu Syaban umat muslim dapat melakukan sejumlah amalan yang dianjurkan, salah satunya adalah memperbanyak istighfar. Di malam tersebut Allah SWT akan mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya, kecuali dosa musyrik dan munafik yang menjadi penyebab perpecahan.
Hal itulah yang membuat Nisfu Syaban sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya.
Dilansir dari Nu Online, Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan bahwa, istighfar merupakan salah satu amalan yang harus selalu dilakukan umat islam, terlebih di saat waktu istimewa seperti malam Nisfu Syaban. Selain dosa diampuni, beristighfar di malam Nisfu Syaban umat muslim akan diberi kemudahan atas segala kesulitan yang dihadapi dan juga menghilangkan rasa kesedihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski di malam Nisfu Syaban dosa-dosa diampuni, namun dosa besar tidak akan diampuni. Hal tersebut telah disebutkan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, dan Imam An-Nasa'i dari Ibnu Mas'ud, yakni.
"Abdullah bin Mas'ud bertanya, 'Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?' Kemudian Rasulullah menjawab, 'menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (Syirik).' Kemudian Abdullah berkata, 'Apalagi wahai Rasulullah?' Rasul menjawab, 'Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.' Abdullah bertanya lagi, 'Kemudian apalagi wahai Rasul?' 'Kamu berzina dengan istri tetanggamu.'"
Meskipun demikian, tidak berarti orang-orang tersebut tidak perlu memperbanyak beristighfar di malam tersebut. Istighfar merupakan permohonan ampun yang dilakukan harus dibarengi dengan bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha).
Selain membaca istighfar, terdapat sejumlah amalan lain yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban, yaitu:
1. Memperbanyak Doa
Salah satu amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada saat malam Nisfu Syaban yaitu memperbanyak doa. Anjuran ini sebagaimana yang disebutkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, "(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).
2. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat merupakan kalimat-kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb mengatakan:
"Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."
3. Membaca Yasin 3 Kali
Membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan. Amalan unu juga sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian umat muslim. Bahkan, membaca Yasin dianjurkan dilakukan hingga 3 kali dengan niat khusus pada malam Nisfu Syaban.
Surah Yasin merupakan salah satu surat mulia di dalam Al-Quran. Surah ini mengandung banyak nasihat dan pelajaran sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya, utamanya di malam Nisfu Syaban yang juga penuh kemuliaan ini.
Membaca Yasin di malam Nisfu Syaban umumnya dilakukan dengan diiringi permintaan berupa keberkahan pada umur, harta, dan hajat-hajat lainnya. Terkait hal ini, sejatinya boleh-boleh saja dilakukan karena tidak ada masalah secara syar'i di dalam pelaksanaannya.
Dalil Anjuran Membaca Yasin 3 Kali Nisfu Syaban
Anjuran membaca Yasin 3 kali Nisfu Syaban tersebut sebagaimana yang dijelaskan dengan detail oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas al-Maliki berikut ini:
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك...؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Artinya:
"Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salihnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta'ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salihnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silakan membaca surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta'ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar. Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak." (Lihat: Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya'ban? Cetakan pertama, 1424 H, halaman: 119).
(urw/asm)