Golongan Manusia Ini Bakal Huni Neraka Paling Bawah, Naudzubillah!

Golongan Manusia Ini Bakal Huni Neraka Paling Bawah, Naudzubillah!

Tim detikHikmah - detikSulsel
Sabtu, 04 Mar 2023 23:10 WIB
Seram! Ini 5 Makanan dan Minuman Mengerikan di Neraka
Ilustrasi Penghuni Neraka Paling Bawah Foto: Getty Images/iStockphoto/koyu
Jakarta -

Neraka memiliki sejumlah tingkatan, paling bawah bernama Hawiyah. Lantas siapa yang akan menghuni neraka Hawiyah ini?

Dilansir dari detikHikmah, yang mengutip buku Awshaafu Ahlil-Jannah Ta'arrafu 'ala Ash-haabil-Jahiim karya Mutawalli Sya'rawi yang diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dkk, dikatakan penghuni neraka paling bawah adalah orang-orang munafik. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ ١٤٥

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) di tingkat paling bawah dari neraka. Kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS An-Nisa': 145)

Mutawalli Sya'rawi mengatakan, Allah SWT tidak menjelaskan secara rinci dan tidak menyebutkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan orang-orang munafik dalam kitab-Nya. Melainkan hanya gambaran sekilas tentang orang-orang munafik dan orang-orang yang beriman.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, hal tersebut bertujuan menciptakan kebencian terhadap sifat orang munafik dan menumbuhkan kecintaan terhadap sifat orang beriman.

Ciri-Ciri Orang Munafik

Ciri-ciri orang munafik dijelaskan di sejumlah dalil baik dari Al-Qur'an maupun hadits. Salah satunya orang munafik adalah seorang pendusta, sebagaimana Allah SWT berfirman,

اِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ - ١

Artinya: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta." (QS Al Munafiqun: 1)

Selain itu, ada sebuah hadits yang menyebutkan empat tanda jika seseorang termasuk munafik. Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah SAW bersabda,

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

Artinya: "Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim." (HR Muslim).

Tingkatan Neraka dan Para Penghuninya

Dalam buku yang sama dijelaskan bahwa pengertian kata "ad darku" 'tingkatan' selalu berkonotasi menurun. Kata "ad-darku" terkadang diucapkan dengan ra sukun (darki) terkadang pula dengan ra fathah (daraki). Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan,

النَّارُ دَرَكَاتِ كَمَا أَن الجَنَّةَ دَرَجَاتِ

Artinya: "Neraka bertingkat-tingkat (ke bawah) begitu juga surga bertingkat-tingkat (ke atas)."

Dalam Kitab An-Nar Ahwaluha wa 'Adzabuha karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy yang diterjemahkan oleh Badruddin dkk menjelaskan bahwa neraka bertingkat-tingkat, sebagaimana surga juga bertingkat-tingkat. Tingkatan tersebut diperoleh sesuai dengan amal perbuatan manusia atau dosa dan kejahatan yang mereka lakukan.

Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya surah al-An'am ayat 132,

وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٣٢

Artinya: "Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."

Selain itu, dalam firman Allah surah al-Hijr ayat 43:

لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ ࣖ ٤٤

Artinya: "Ia (Jahanam) mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka. "

Ibnu Abi Ad-Dun-ya mengatakan, artinya neraka terdiri atas tujuh pintu. Jika melihat arti dari Surah an-Nisa ayat 145, orang-orang munafik akan ditempatkan di neraka paling bawah.

Menurut Ibnu Abbas, mereka akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang kafir yang memperolok-olok Islam dan pemeluknya dan ditempatkan di dalam neraka paling bawah.

Ia juga mengatakan, tingkatan neraka itu ke bawah, sedangkan surga ke atas. Dalam kitab orang-orang salaf, disebutkan nama-nama tingkatan neraka tersebut, yaitu Jahanam, Lazha, Huthamah, Sa'ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah.

Dalam buku Neraka: Gambaran Neraka menurut Al-Quran dan Hadis karya Roidah Bakri, menceritakan mengenai neraka Hawiyah yang merupakan neraka paling bawah bagi orang-orang munafik, kafir, dan termasuk fir'aun. Allah SWT menyampaikan dalam firman-Nya:

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ ٨ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ ٩ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ ١٠

Artinya: "Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu?" (QS Al-Qari'ah:8-10)

Pintu neraka Hawiyah merupakan tingkatan neraka paling bawah yang paling mengerikan. Neraka yang paling keras terhadap orang-orang yang ketika meninggal dunia tidak membawa iman dan Islam.

Api neraka tersebut hitam dan sudah dibakar 1.000 tahun lamanya. Neraka Hawiyah juga disebut pula sebagai kerak-kerak neraka.

Orang-orang yang dimasukkan dalam neraka ini merupakan orang-orang kafir, Fir'aun beserta para pengikutnya. Sesuai dengan firman Allah pada surah Asy-Syura ayat 45:

وَتَرٰىهُمْ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا خٰشِعِيْنَ مِنَ الذُّلِّ يَنْظُرُوْنَ مِنْ طَرْفٍ خَفِيٍّۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَلَآ اِنَّ الظّٰلِمِيْنَ فِيْ عَذَابٍ مُّقِيْمٍ ٤٥

Artinya: "Kamu akan melihat mereka dihadapkan kepadanya (neraka) dalam keadaan tertunduk karena (merasa) hina. Mereka memperhatikan dengan pandangan yang lesu. Orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang rugi adalah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat." Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada dalam azab yang kekal."




(alk/alk)

Hide Ads