Dihisabnya amal perbuatan manusia selama di dunia telah dijelaskan dalam Al-Qur'an maupun sabda Rasulullah SAW. Saksi-saksi utama juga akan dihadirkan saat manusia dihisab.
Ada enam saksi utama yang dihadirkan sebagai saksi manusia pada saat dihisab. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.
Dilansir dari detikHikmah yang mengutip buku Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur'an oleh DR Ahzami Samiun Jazuli, hisab adalah fenomena saat semua hamba Allah akan berhenti menghadap-Nya lalu mereka menyebutkan semua amalan mereka berikut juga dengan para saksi utama yang dihadirkan. Para saksi di hari hisab dihadirkan sebagai wujud kesempurnaan dari keadilan Allah SWT, dan tidak lantas mengurangi makna sifat Maha Tahu milik Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu, Allah tak membutuhkan orang untuk memberi tahuNya tentang keadaan hamba-hambaNya atau memberikan kesaksian atas mereka. Tapi, termasuk kesempurnaan keadilanNya, Allah menghadirkan saksi-saksi atas mereka," tulis Buku Pintar Hari Akhir oleh Abdu Muhsin al-Muthairi.
Bukti kehadiran saksi pada persidangan atau penghisaban amal manusia di hari kiamat, tertuang dalam firman-Nya surah Az Zumar ayat 69,
وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya: "Dan bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan."
Berikut enam saksi utama yang dihadirkan sebagai pada saat amal perbuatan manusia dihisab.
6 Saksi Manusia saat Dihisab
1. Malaikat
Malaikat dan tugasnya dalam mencatat amal perbuatan manusia selama di dunia termasuk dalam salah satu saksi utama di hari penghisaban kelak. Allah berfirman dalam surah Qaf ayat 21,
وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ
Artinya: "Setiap orang akan datang bersama (malaikat) pengiring dan (malaikat) saksi."
Berdasarkan tafsir dari Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan satu malaikat pencatat amal yang akan memberikan kesaksian atas manusia. Kemudian, satu malaikat lainnya bertugas menggiring manusia ke Padang Mahsyar.
2. Rasul
Setiap rasul akan memberikan kesaksian atas umatnya masing-masing bahwa mereka benar-benar telah menyampaikan dan menjelaskan ajaran kebenaran. Hal ini termaktub dalam surah An Nahl ayat 84,
وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا ثُمَّ لَا يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat, kemudian tidak diizinkan kepada orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) dibolehkan memohon ampunan."
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, tentunya Allah SWT juga akan menghadirkan beliau sebagai saksi manusia pada hari kiamat. Sesuai dengan surah An Nisa ayat 41,
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا
Artinya: "Dan bagaimanakah jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka."
3. Umat Nabi Muhammad SAW
Umat Islam menjadi saksi seluruh umat manusia pada saat amalan dihisab. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang umatnya yang menjadi saksi untuk Nabi Nuh AS,
"Nuh AS dipanggil. Beliau menjawab, 'Aku memenuhi panggilanMu, wahai Tuhanku,'
'Apakah engkau sudah menyampaikan?' Maksudnya adalah risalah. Nuh menjawab,
'Ya, saya sudah menyampaikannya,'
Lalu, ditanyakan kepada umatnya, 'Apakah ia (Nuh) sudah menyampaikan risalah kepada kalian?'
Mereka menjawab, 'Tidak ada pemberi peringatan yang mendatangi kami,'
Allah bersabda, 'Siapa yang menjadi saksimu?'
Kemudian dijawab, 'Muhammad dan umatnya,' maka kami pun bersaksi bahwa Nuh telah benar-benar menyampaikan risalah-Nya," (HR Bukhari).
4. Bumi
Benda-benda mati pun akan dihadirkan oleh Allah SWT untuk memberikan kesaksian. Termasuk, bumi sebagai tempat tinggal sementara para manusia.
Allah berfirman dalam surah Al Zalzalah ayat 4-5,
(4) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
(5) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا
Artinya: "Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya."
5. Anggota-anggota Tubuh
Pada hari kiamat, Allah akan membuat anggota-anggota tubuh manusia yang tidak berakal untuk berbicara. Seperti, lidah, tangan, dan kaki. Mereka akan memberikan kesaksian atas amal perbuatan dari pemiliknya.
Keterangan ini dapat dibuktikan dalam surah An Nur ayat 24 yang berbunyi,
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: "pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
6. Diri Sendiri
Melihat semua amal perbuatannya telah tertulis dalam buku catatan amal berikut dengan kesaksian dari pihak sebelumnya, barulah manusia akan mengakui segala perbuatannya semasa di dunia. Dirinya sendiri akan menjadi saksi utama atas perbuatannya pada hari kiamat.
Allah berfirman dalam surah Al Isra ayat 14,
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
Artinya: "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu,"
Setelah proses penghisaban amal manusia melalui para saksi, para hamba-Nya kemudian akan menerima pembalasannya masing-masing secara adil. Pembalasan berupa tujuan akhir surga ataupun neraka sesuai dengan amalnya.
(alk/urw)