Doa turun hujan perlu diketahui oleh umat muslim agar bisa mengamalkannya ketika terjadi hujan. Doa turun hujan ini dianjurkan dibaca ketika air hujan tercurah ke bumi.
Dilansir dari laman NU Online, hujan yang turun ke bumi merupakan bagian dari nikmat Allah SWT. Oleh karena itu kita harus mensyukuri fenomena ini.
Saat hujan turun, kita harus memohon kepada Allah agar hujan itu menambah berkah bagi sawah dan ladang petani, membawa hanyut debu jalanan di kota-kota dan di desa, serta membawa rezeki dengan segala bentuknya seluruh makhluk di bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Turun Hujan
Adapun doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika turun hujan, yaitu:
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Bacaan latin:
Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â.
Terjemahan:
"Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat,"(Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-'Aidrus, Jakarta).
Doa Angin Kencang
Ketika turun hujan, bisanya juga disertai dengan angin kencang. Terkadang, angin juga berhembus kencang ketika menjelang turun hujan.
Kekuatan angin yang datang menerpa berbeda-beda. Ketika angin bertiup lembut, angin akan membawa kesejukan dan ketenangan, namun ada kalanya angin bertiup kencang dan menimbulkan kekhawatiran akan bahaya.
Angin yang bertiup dengan kencang bisa menimbulkan dampak buruk seperti menerbangkan benda-benda yang tidak layak diterbangkan.
Saat angin bertiup kencang dan menimbukan kekhawatiran, kita dianjurkan untuk berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Adapun doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika angin bertiup kencang, yaitu:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.
Bacaan latin:
Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a'ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj'alhâ rahmatan wa lâ taj'alhâ 'adzâban. Allâhummaj'alhâ riyâhan wa lâ taj'alhâ dharûratan.
Terjemahan:
"Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya,"(Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-'Aidrus, Jakarta).
Ketika angin sedang bertiup kencang, kita dianjurkan untuk mengingat Allah SWT. Mengingat Allah SWT dapat membantu kita memahami hakikat segala kekuatan, baik itu air, angin, api, serta tanah sejatinya selalu berada di bawah kendali-Nya.
Doa Ketika Banjir
Ketika cuaca buruk berupa hujan dan angin kencang terus-menerus terjadi, biasanya akan terjadi banjir. Ketika kondisi ini terjadi, Rasulullah mengajarkan untuk mengamalkan sebuah doa.
Doa yang dibaca ketika banjir ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib. Doa ini juga bisa diamalkan saat terjadi hujan deras dan dikhawatirkan terjadi banjir.
Berikut ini doa ketika banjir yang diajarkan oleh Rasulullah:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Bacaan Latin:
Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Terjemahan:
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."
Doa ketika banjir ini dibaca oleh Rasulullah saat khutbah Jumat berlangsung. Ketika itu seorang sahabat datang melapor bahwa hujan deras yang selama sekira enam hari berlangsung membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan.
(urw/alk)