Apa Fungsi Fakta di Dalam Teks Persuasi? Ini Penjelasan dan Contohnya

Apa Fungsi Fakta di Dalam Teks Persuasi? Ini Penjelasan dan Contohnya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Kamis, 02 Feb 2023 01:45 WIB
Apa itu teks diskusi? Diskusi adalah salah satu bentuk penyelesaian masalah. Teks diskusi digunakan sebagai media untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
Ilustrasi (Foto: Kenny Eliason/Unsplash)
Makassar -

Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi kerap dipertanyakan oleh sebagian orang. Pasalnya, masih ada beberapa orang yang mungkin kurang memahami hal tersebut.

Seperti diketahui, fakta dalam teks persuasi merupakan bagian tak terpisahkan dari teks tersebut. Lantas, apa sebenarnya fungsi fakta dalam teks persuasi?

Untuk mengetahui hal tersebut, terlebih dahulu perlu dipahami apa itu teks persuasi dan fungsinya. Teks persuasi sendiri merupakan jenis teks yang di dalamnya berisi saran atau ajakan penulis agar seseorang mengikuti harapan atau keinginan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena teks ini berupa ajakan, maka fakta dalam teks persuasi dibutuhkan untuk memperkuat argumen penulis. Jika argumen yang dipaparkan didasarkan pada fakta yang kredibel, tentunya tujuan penulisan teks ini akan lebih mudah tercapai.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi fakta dalam teks persuasi yaitu untuk memperkuat argumen dan sebagai bukti akan kebenaran ajakan yang disampaikan penulis.

ADVERTISEMENT

Fungsi fakta dalam teks persuasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Berfungsi membantu penulis agar terhindar dari penggunaan kalimat yang memunculkan konflik
  • Mengurangi keambiguan dari suatu kalimat, sehingga kalimat yang disampaikan menjadi jelas
  • Sebagai penguat tulisan dan untuk membuktikan tulisan yang dibuat penulis akurat

Ciri-ciri Fakta dalam Teks Persuasi

Fakta yang disampaikan dalam teks ini harus memenuhi ciri-ciri tertentu sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah fakta. Adapun ciri-cirinya, yaitu:

  • Dapat dibuktikan kebenarannya
  • Memiliki data yang akurat
  • Bersumber dari narasumber yang dapat dipercaya
  • Bersifat objektif atau apa adanya dan tidak dibuat-buat
  • Dapat menjawab pertanyaan 5W+ 1H
  • Bersifat nyata dan menunjukkan peristiwa yang telah terjadi

Contoh Teks Persuasi

Agar lebih paham mengenai teks persuasi, membaca contoh sebagai referensi bisa sangat membantu. Berikut ini beberapa contoh teks persuasi yang di dalamnya memuat sejumlah fakta:

Contoh Teks Persuasi 1

Pengenalan isu:

Budaya merokok sungguh kental di Indonesia, meskipun sudah disediakan bilik khusus rokok di beberapa titik, tidak menutup kemungkinan akan ada saja orang yang masih merokok di sembarang tempat. Padahal, rokok yang berisi cacahan daun tembakau kering ini memiliki banyak bahan kimia, seperti nikotin, tar, dan masih banyak lagi.

Rangkaian argumen:

Katanya, rokok dapat membuat lebih konsentrasi dan meningkatkan mood agar menjadi lebih baik. Tapi, itu semua hanya semu belaka. Faktanya, RSUP Dr. Sardjito kerap mengingatkan bahaya merokok yang dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, hingga kanker paru akibat adanya efek karsinogenik. Rokok juga dapat menjadi candu yang menyebabkan pengguna sulit untuk berhenti.

Tak hanya untuk perokok aktif, perokok pasif pun dapat terkena dampak dari asap rokok yang ditimbulkan. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa terdapat kasus kematian dari perokok pasif sebanyak 890 ribu dari jumlah kematian 7 juta perokok aktif di setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan meskipun asap rokok sudah menghilang, sebanyak 4.000 zat berbahayanya masih berterbangan di udara dan dapat menjadi pemicu kanker.

Pernyataan ajakan:

Tapi jangan khawatir, tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Kita mendapat tubuh yang baik, sehat, dan sempurna ketika lahir, maka dari itu minimalisir segala hal yang dapat merugikan tubuh dan juga orang lain. Menjaga kesehatan semaksimal mungkin salah satunya adalah dengan tidak merokok. Jangan sampai varian penyakit datang hanya gara-gara rokok.

Penegasan kembali:

Sayangi diri sendiri, keluarga, dan orang di sekitar Anda dengan tidak merokok. Mari berhenti merokok!

Contoh Teks Persuasi 2

Pengenalan isu:

Menurut UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi. Artinya, minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah.

Rangkaian argumen:

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Ini berarti, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Selain itu, ada juga riset berjudul World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).

Padahal, membaca bisa memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah memperluas pengetahuan, menambah kosakata baru, hingga memperlancar berbicara di depan umum.

Pernyataan ajakan:

Wah, tentu sayang sekali kalau minat baca di Indonesia rendah, kan? Kita bisa tertinggal jauh dengan negara-negara di dunia. Karena itu, mari, mulailah bangun kebiasaan membaca.

Penegasan kembali:

Kebiasan membaca ini bisa dimulai dengan membaca buku dari tema yang kamu sukai. Misalnya cerita fiksi, dongeng, atau lainnya.

Contoh Teks Persuasi 3

Pengenalan isu:

Belajar menjadi kewajiban setiap murid atau peserta didik. Belajar membuat siswa lebih mengerti pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Belajar sangat penting, karena menjadi modal untuk masa depan siswa itu sendiri. Namun, sangat disayangkan jika saat ini banyak siswa yang lebih memilih bermain gim dibanding belajar. Padahal belajar menjadi tugas utama seorang siswa dan sudah seharusnya diutamakan dibanding bermain gim.

Rangkaian argumen:

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rumah Sakit CS Mott Children, University of Michigan di Amerika Serikat, sekitar 86 persen anak berusia 13 hingga 18 tahun lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain video game. Penelitian ini dilakukan terhadap 963 orang tua remaja (usia 13 hingga 18 tahun). Dampak negatif utama dari sering bermain gim ialah kecanduan. Artinya siswa akan terus bermain gim tanpa kenal waktu, mulai dari pagi hingga malam. Akibatnya konsentrasi murid menurun dan bisa berdampak pada prestasi dan nilai akademiknya.

Pernyataan ajakan:

Oleh karena itu, sangat penting untuk diingatkan kembali jika tugas utama seorang murid ialah belajar. Tidak salah jika sesekali murid atau siswa bermain gim, sekadar untuk menghilangkan rasa bosan. Namun, akan menjadi suatu hal yang salah, jika terus bermain tanpa kenal waktu, bahkan hingga melupakan kewajiban utamanya, yakni belajar. Bermain gim bisa dijadikan sarana hiburan bagi murid ketika bosan belajar. Asalkan waktunya diatur dan tidak melebih waktu belajar. Karena bagaimanapun kewajiban utama seorang pelajar adalah belajar, agar kelak menjadi generasi penerus bangsa.

Penegasan kembali:

Sekali lagi ditekankan jika kewajiban utama seorang pelajar ialah belajar. Maka dari itu, utamakanlah belajar dibanding bermain gim. Jika ingin bermain, aturlah waktu sebaik mungkin dan batasi permainan gimnya. Contoh bermain gim selama 30 menit dan belajar selama 1 jam atau dengan aturan waktu lainnya. Dari sini pula, peran dan ketegasan orang tua sangat diperlukan, yakni untuk senantiasa mengingatkan anaknya untuk mengutamakan belajar dibanding bermain gim.




(urw/alk)

Hide Ads