Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar meminta publik melapor jika menemukan persekongkolan dalam tender Stadion Mattoanging. KPPU juga mengingatkan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) agar tender dilaksanakan sesuai aturan.
"Terkait proses tender Mattoanging, KPPU masih melakukan pemantauan karena proses tender belum ada pemenangnya. Sebagai upaya pencegahan, kami mengimbau agar tender dapat dilaksanakan sesuai aturan dan bersaing secara kompetitif," kata Ketua KPPU Wilayah VI Makassar Hilman Pujana saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (18/12/2022).
Hilman kemudian meminta masyarakat berperan aktif untuk mengawasi proses tender Stadion Mattoanging. Dia menegaskan bahwa masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan bisa melapor ke KPPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat dapat melaporkan ke KPPU apabila dalam proses tender tersebut ada indikasi pengaturan/persekongkolan untuk memenangkan peserta tertentu," jelasnya.
"Selain menerima laporan masyarakat, KPPU juga dapat melakukan inisiatif terkait dugaan pelanggaran UU Nomor 5 Tahun 1999," sambungnya.
Pembangunan Stadion Mattoanging Gagal Total
Pemprov Sulsel gagal total dalam membangun Stadion Mattoanging di tahun 2022. Pemprov tidak menemukan pemenang tender setelah dua kali melakukan lelang.
"Logikanya stadion ini, bangunan spesifik. Bangunan yang kompleks. Sehingga juga membutuhkan penyedia yang memenuhi syarat teknis sebagai dasar untuk membangun stadion," ujar Kadispora Sulsel, Andi Arwin Azis saat memberikan penjelasan dalam Rapat Kerja Komisi E DPRD Sulsel, Senin (14/11).
Arwin mengakui sangat sulit mendapatkan pemenang tender dengan standar yang ada. Apalagi BUMN tidak bisa terlibat dalam pembangunan Stadion Mattoanging.
"Sehingga memang sulit untuk mendapatkan pemenang. Sementara kita mau mendapatkan pemenang yang berkualifikasi nasional, BUMN tidak bisa masuk juga Pak," ujarnya.
Arwin mengungkapkan anggaran tender Stadion Mattoanging kurang dari Rp 100 miliar sehingga BUMN dengan kualifikasi tinggi tidak dapat mengikuti tender.
"Karena BUMN tidak bisa masuk dianggaran di bawah 100 (miliar). Sehingga memang sangat dilema kita untuk mendapatkan itu," jelasnya.
Sementara tahun 2023, diketahui anggaran proyek Stadion Mattoanging sebesar Rp 60,75 miliar. Tetap di bawah Rp 100 miliar seperti yang dikeluhkan tahun ini.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
DPRD Minta Stadion Mattoanging Dianggarkan Rp 200 M
Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel Irfan AB meminta agar proyek pembangunan Stadion Mattoanging dianggarkan minimal Rp 200 miliar dalam APBD 2023. Irfan menilai anggaran Rp 60 miliar yang diusulkan Pemprov Sulsel tidak akan cukup.
"Pasti tidak cukup (Rp 60 miliar). Karena itu hanya bentuk penyelesaiannya pasti bukan dalam bentuk stadion," ungkap Irfan saat ditemui usai rapat kerja komisi, Senin (14/11).
"Kalau mau dalam bentuk stadion ya anggarannya harus lebih daripada itu. Minimal Rp 200 miliar," imbuhnya.
Irfan tidak ingin kesalahan yang terjadi di tahun 2022 terulang kembali tahun depan. Dia berharap Pemprov Sulsel serius untuk merealisasikan pembangunan Stadion Mattoanging.
"Jangan sampai kasusnya sama 2022 ya, ada gagal tender beberapa kali. Terus ada anggaran dialokasikan di (APBD) perubahan, terus tidak bisa dilaksanakan," katanya.
Irfan mengaku akan mengusulkan anggaran pembangunan Stadion Mattoanging untuk tahun 2023 ditambah. Dia menyebut usulan itu akan disampaikannya dalam rapat finalisasi anggaran mendatang.
"Ya kita ini kan masih ada rapat lagi. Kan belum final tadi, masih ada rapat finalisasi. Nanti kita akan sampaikan di rapat finalisasi. Untuk ditambah dan programnya bisa jalan toh," tukasnya.