Tak Jelas Nasib Mattoanging di Era ASS, Suporter PSM Duduki Kantor Gubernur

Tak Jelas Nasib Mattoanging di Era ASS, Suporter PSM Duduki Kantor Gubernur

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 06 Des 2022 08:15 WIB
Gabungan Komunitas Suporter PSM Makassar yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mattoanging menggeruduk Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging.
Gabungan suporter PSM Makassar menggeruduk Kantor Gubernur Sulsel. Foto: Xenos Zulyunico Ginting/detikSulsel
Makassar -

Gabungan komunitas suporter PSM Makassar menuntut kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging dengan menggeruduk Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menagih janji Pemprov Sulsel yang tak kunjung memberikan kejelasan soal pembangunan Stadion Mattoanging.

Aksi geruduk Kantor Gubernur Sulsel itu dilakukan suporter pada Senin (5/12). Mereka mempertanyakan keseriusan Pemprov Sulsel, termasuk di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang hanya memberi janji selama 2 tahun terakhir.

"Aksi hari ini kami menuntut pembangunan Stadion Mattoanging. Karena sudah hampir 2 tahun teman-teman ini dijanji terus. Kita tidak tahu apa maunya pemerintah Sulsel," kata Jenderal Lapangan Aksi Aliansi Peduli Mattoanging Muhammad Al Fajri saat ditemui di lokasi, kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keresahan para suporter tentang pembangunan Stadion Mattoanging ini semakin memuncuk setelah mendapat kabar mengenai anggaran yang dikucurkan untuk pengerjaan stadion di 2023. Fajri mengaku mendapat dua versi soal anggaran tersebut yang menandakan tidak adanya sinergitas antara eksekutif dan legislatif.

Fajri mengatakan berdasarkan versi DPRD Sulsel anggaran Mattoanging sebesar Rp 200 miliar di tahun 2023. Namun Pemprov Sulsel meluruskan dengan menyebut anggarannya hanya Rp 60 miliar.

ADVERTISEMENT

"Info terbaru ada dualisme soal anggaran. Ketua DPRD Sulsel mengatakan Rp 200 miliar untuk pembangunan Mattoanging dan dibantahkan oleh Kadis Kominfo Sulsel bahwa anggaran cuma Rp 60 miliar," katanya.

Desak Gubernur ASS Mundur

Kondisi ini dikatakan Fajri membuat para suporter menganggap pemerintah tidak serius merealisasikan pembangunan Stadion Mattoanging. Gubernur Sulsel ASS pun didesak mundur dari jabatannya jika tak mampu mengerjakan stadion tersebut.

"Tuntutan kami, kalau memang gubernur tidak sungguh-sungguh membangun Mattoanging, silakan mundur," ujar Fajri.

Desakan itu, kata Fajri, karena suporter sudah cukup lama menunggu kejelasan pembangunan Stadion Mattoanging. Dengan begitu mereka meminta kebijaksanaan dan kebesaran hati ASS untuk mengundurkan diri.

"Kami minta kebijaksanaan dan kebesaran hati dari seorang gubernur," katanya.

Fajri menilai Gubernur ASS adalah sosok pemimpin yang bijaksana dan menjunjung tinggi amanah. Makanya mereka mendesak ASS mundur karena dianggap tidak mampu memenuhi amanah sebagai gubernur untuk menuntaskan pembangunan Stadion Mattoanging.

"Karena kami tahu beliau adalah orang yang sangat bijaksana dan penuh dengan amanah. Jika amanah (membangun Stadion Mattoanging) itu tidak tersampaikan silakan mundur, itu saja," tukasnya.

DPRD Sulsel pertanyakan komitmen ASS di halaman selanjutnya.

DPRD Sulsel Pertanyakan Komitmen ASS

DPRD Sulsel juga sudah pernah mempertanyakan komitmen Gubernur ASS untuk menuntaskan proyek Stadion Mattoanging. Sorotan itu disampaikan langsung di hadapan ASS saat paripurna istimewa Hari Jadi Sulsel ke-353 di gedung DPRD Sulsel, Rabu (19/10) lalu.

"Hari ini kembali kami menekankan kepada Gubernur bahwa sangatlah diperlukan adanya komitmen yang teguh terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging agar segera dapat dimulai dan direalisasikan," ujar Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari saat itu.

Gubernur ASS pun menanggapi sentilan Ketua DPRD itu soal kelanjutan proyek Stadion Mattoanging. Saat itu ASS mengklaim proses pembangunannya tetap berjalan.

"Kami tentu memiliki usaha untuk itu (merealisasikan Mattoanging), kami sudah melaksanakannya. Kami terus menganggarkannya. Kami bersepakat dengan DPRD untuk tidak mengganggu (anggaran). Tapi tentu proses-proses terus berjalan," ujar ASS di ruang rapat paripurna.

Dia mengatakan proyek Stadion Mattoanging telah dilelang sebanyak dua kali, namun belum ada pemenangnya. ASS kemudian menuturkan ada kesempatan untuk penunjukan langsung kontraktor Mattoanging namun tidak dilakukan.

"Itu nilainya besar, Rp 66 miliar. Saya punya kesempatan untuk menunjuk pekerjanya, saya tidak lakukan. Karena saya tidak melakukan intervensi terhadap pekerjaan infrastruktur," jelasnya.

2 Kali Gagal Tender

Stadion Mattoanging sudah dirobohkan hingga rata dengan tanah sejak 21 Oktober 2020 lalu. Stadion itu dibongkar di zaman Nurdin Abdullah masih menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

Namun hingga saat ini pembangunannya belum juga berjalan. Lelang pembangunannya sudah dilaksanakan dua kali dan selalu gagal tender.

Tender pertama digelar pada akhir 2021 lalu, namun tak ada pemenang tender. Saat itu tak ada satupun perusahaan memenuhi kualifikasi.

Tender ulang atau tender kedua kemudian dilakukan lagi awal 2022. Namun tender kembali gagal karena tiga perusahaan yang bersaing tidak memenuhi syarat seperti hasil evaluasi di LPSE Sulsel.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads