Calon presiden yang diusung Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan ikut dibebani pertanyaan soal kondisi Kota Makassar yang belum memiliki stadion berstandar internasional. Anies mendapatkan pertanyaan soal stadion tersebut dari warga saat berkunjung ke Makassar.
Anies berkunjung ke Makassar pada 10-11 Desember 2022 untuk silaturahmi dengan kader NasDem dan relawan di Sulsel. Anies kemudian menggelar dialog dengan akademisi, aktivis, dan relawan di Empang Panaikang, Kota Makassar, Sabtu (10/12/2022).
Saat Anies memaparkan penjelasan terkait analisis kebijakan dan pandangan politiknya, tiba-tiba terdengar seorang warga berteriak menanyakan stadion. Pertanyaan itu sontak memancing gelak tawa peserta dialog lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stadion, Pak Anies!" teriak warga di tengah kerumunan.
Anies sempat terdiam namun kemudian spontan menjawab pertanyaan tersebut. Anies mengatakan bahwa stadion merupakan salah satu fasilitas yang penting untuk disediakan bagi publik.
Anies juga menyinggung keberhasilannya membangun Jakarta Internasional Stadium (JIS) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Itu dia (termasuk stadion). Alhamdulillah, kalau ngomong Jakarta udah jadi stadionnya. Ini juga salah satu yang perlu kita kerjakan," ucap Anies.
Anies menuturkan pembangunan stadion di kota-kota besar perlu menjadi perhatian pada waktu mendatang. Dia menyebut stadion yang dibangun tidak perlu sebesar JIS, tapi harus berstandar internasional.
"Ini (membangun stadion) juga salah satu yang perlu kita kerjakan. Membangun fasilitas-fasilitas pemersatu seperti stadion, tidak harus ukurannya sebesar Jakarta," sebut Anies.
"Tapi standarnya harus standar internasional di semua kota-kota besar. Harus," sambungnya.
Selain itu Anies menilai stadion tidak hanya dapat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan event olahraga. Stadion menurutnya juga dapat dijadikan sebagai fasilitas publik yang dapat menyatukan warga.
"Sehingga dia (stadion) menjadi tempat pemersatu. Kalau sudah ada stadion sepak bola apapun latar belakangnya semua bersatu ada di situ. Di Jakarta juga sebagai pemersatu," tukas Anies.
Stadion Mattoanging Gagal Dibangun Tahun Ini
Diketahui sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah berupaya untuk mewujudkan pembangunan fasilitas olahraga berstandar internasional yakni Stadion Mattoanging. Namun upaya tersebut gagal total di tahun 2022 ini.
Kegagalan membangun Stadion Mattoanging diakui oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Sulsel Andi Arwin Azis. Hal itu disampaikan Arwin ketika mengikuti rapat kerja bersama Komisi E DPRD Sulsel dengan agenda RAPBD 2023.
Arwin mengatakan pihaknya telah dua kali melakukan tender pembangunan Stadion Mattoanging. Namun keduanya berakhir gagal karena Pemprov Sulsel tidak dapat menemukan penyedia yang sesuai kriteria.
Arwin menyebut Pemprov awalnya mengajukan tender dini di akhir tahun 2021 lalu. Kemudian kembali melakukan tender pada bulan Juli 2022.
"Tapi (kedua tender itu) tidak berhasil mendapatkan pemenang," ujar Arwin, Senin (14/11/2022).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Anggaran Terlalu Kecil
Arwin mengatakan Stadion Mattoanging gagal dibangun pada tahun 2022 akibat dana yang dianggarkan terlalu kecil. Menurutnya sulit untuk dapat merealisasikan pembangunan stadion dengan anggaran hanya Rp 66,4 miliar.
"Tidak bisa kita bermimpi dengan anggaran kecil lalu kemudian ada stadion," ujarnya.
Menurut Arwin pembangunan Stadion Mattoanging membutuhkan anggaran dengan jumlah besar. Dia menyebut ketersediaan anggaran menjadi faktor yang sangat menentukan.
"Kalau memang jumlahnya kecil, memang tidak bisa kita melihat utuh pembangunan stadion dengan anggaran yang kecil," katanya.
Lebih lanjut, saat itu Arwin menjelaskan kegagalan dua kali tender disebabkan oleh anggaran yang tidak mencukupi. Arwin mengatakan stadion merupakan bangunan yang spesifik dan kompleks. Sehingga membutuhkan penyedia yang memenuhi kualifikasi dan syarat teknis.
"Logikanya stadion ini, bangunan spesifik. Bangunan yang kompleks. Sehingga juga membutuhkan penyedia yang memenuhi syarat teknis sebagai dasar untuk membangun stadion," ujar Arwin.
"Sehingga memang sulit untuk mendapatkan pemenang. Sementara kita mau mendapatkan pemenang yang berkualifikasi nasional, BUMN tidak bisa masuk juga Pak," lanjutnya.
Arwin menuturkan penyedia dengan kualifikasi tinggi seperti BUMN tidak dapat mengikuti tender Mattoanging. Hal itu karena anggaran tender Stadion Mattoanging kurang dari Rp 100 miliar.
"Karena BUMN tidak bisa masuk di anggaran di bawah 100 (miliar). Sehingga memang sangat dilema kita untuk mendapatkan itu," tukasnya.
Hanya Dianggarkan Rp 60 miliar di 2023
Setelah gagal dibangun pada tahun 2022, Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menganggarkan pembangunan Mattoanging dalam APBD 2023. Namun jumlah anggaran yang dialokasikan tidak berbeda jauh dengan anggaran di tahun 2022 yakni hanya Rp 60,75 miliar.
"Karena ini sekarang yang ada di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) yang sekarang dibawa ke Jakarta untuk dikonsultasikan dengan Kemendagri itu Rp 60.750.000.000," ujar Kadis Kominfo Sulsel Amson Padolo kepada detikSulsel, Sabtu (3/12).