Demo menuntut pembangunan Stadion Mattoanging di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berakhir ricuh berbuntut panjang. Oknum Satpol PP Provinsi Sulsel dilaporkan ke polisi usai diduga menganiaya secara sadis suporter PSM Makassar yang terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Dugaan penganiayaan itu terjadi saat gabungan suporter PSM yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mattoanging bentrok dengan petugas Satpol PP saat merangsek masuk ke dalam Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (5/12/2022). Empat suporter PSM dilaporkan terluka dalam insiden itu.
"Anak-anak juga sudah melapor ke Polres, melapor ke Polres dan sudah visum di Bhayangkara," ungkap Jenderal Lapangan Aksi Aliansi Peduli Mattoanging Muhammad Al Fajri saat dimintai konfirmasi, Selasa (6/12).
Laporan pihak suporter tersebut teregistrasi dengan LP/2173/XII/2022/POLDA SULSEL/RESTABES MKS tanggal 5 Desember 2022.
"Saya laporkan Satpol terkait dengan pengeroyokan. Suporter itu sebenarnya banyak korban dan yang teridentifikasi 4 orang," sebutnya.
Fajri menyayangkan sikap Satpol PP Sulsel yang dinilai arogan. Menurutnya, Satpol PP seharusnya mengawal penyampaian aspirasi massa aksi dengan baik.
"Ini aksi damai, aksi solidaritas, Satpol PP itu tugasnya mengayomi dan membantu masyarakat yang ingin bertanya sesuatu hal," tegasnya.
Padahal kata Fajri, massa hanya berniat menggelar aksi damai. Para suporter PSM menuntut janji Gubernur Sulsel untuk membangun kembali Stadion Mattoanging.
"Aksi hari ini kami menuntut pembangunan Stadion Mattoanging. Karena sudah hampir 2 tahun teman-teman ini dijanji terus. Kita tidak tahu apa maunya pemerintah Sulsel," imbuhnya.
Pihaknya pun menuntut Pemprov Sulsel bertanggung jawab. Aliansi Peduli Mattoanging ingin oknum Satpol PP Sulsel diberi tindakan tegas.
"Aliansi meminta pihak Pemprov bertanggung jawab terhadap korban pemukulan saat aksi tadi," harap Fajri.
Kondisi Suporter yang Dianiaya
Fajri mengungkap sejumlah suporter PSM yang dianiaya mengalami luka memar. Bahkan dia mengaku ada yang mengalami luka robek di bagian kaki.
"Kondisinya sekarang dari kejadian kemarin ada memar, terus ada yang luka di dalam dan ada juga robek kakinya," bebernya.
Menurutnya, suporter yang luka karena dikeroyok oknum Satpol PP yang berjaga. Dia mengklaim, kekerasan yang dilakukan petugas secara membabi buta.
"Beberapa massa aksi juga mengalami luka memar akibat dikeroyok oleh oknum Satpol PP yang melakukan pemukulan secara membabi buta dan anarkis," kata Fajri.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(sar/asm)