Fenomena teror busur panah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini menjadi perhatian banyak pihak. Polisi, pemerintah daerah, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal turun tangan menyikapi fenomena ini.
Mereka juga telah menggelar pertemuan di Mapolrestabes Makassar, Kamis (24/11/2022). Pertemuan itu masing-masing disikapi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dirangkum detikSulsel, berikut 6 upaya yang akan dilakukan agar Makassar terbebas dari teror busur panah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Polisi Ancam Tembak Pelaku
Aparat kepolisian akan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku teror busur panah. Bahkan polisi tidak akan segan melepaskan tembakan jika pelaku mengancam keselamatan orang lain.
"(Penembakan) kalau memang itu membahayakan nyawa masyarakat ataupun petugas, kita mengambil langkah tindakan tegas terukur," kata Budi Haryanto.
Dia menegaskan tindakan tegas akan diberikan tanpa pandang bulu. Orang dewasa maupun anak di bawah umur akan diperlakukan sama.
"Kalau di bawah umur ya, lebih gampang kita menyelesaikan. Itulah makanya perlu tindakan tegas terukur tentunya, kan kita bisa mengukur namun tegas," katanya.
2. Masifkan Sosialisasi
Budi mengatakan untuk mengantisipasi maraknya teror busur panah yang rata-rata dilakukan pelajar, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan pembinaan akhlak ke sejumlah tempat.
"Termasuk kegiatan preventif kita tadi sepakati akan masifkan pendidikan akhlak. Sosialisasi tentang bahayanya busur itu di sekolahan, di kampus, di masjid, di gereja, itu kita akan masifkan," urainya.
3. Beri Perlindungan ke Masyarakat
Selain itu, Budi juga menjamin perlindungan kepada masyarakat yang membela diri dari pelaku busur panah. Terutama apabila ada yang melindungi diri dan mengakibatkan pelaku meninggal dunia.
"Membela diri kan bisa dilihat nanti konstruksinya seperti apa, kita lihat peristiwanya apa. Kalau memang itu membela diri pasti akan keluar atau lepas dari jerat hukum," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. MUI Dorong Edukasi Lewat Khotbah
MUI Makassar mendorong khotbah Jumat di masjid-masjid turut mengedukasi warga terkait maklumat busur panah yang diharamkan. Para dai diharapkan ikut mengedukasi warga seiring maraknya aksi teror busur panah di Makassar.
"Solusi untuk sementara yang kita sepakati hari ini terutama dari MUI kita akan melakukan penyuluhan-penyuluhan," kata Sekretaris MUI Makassar Masykur Yusuf.
"Kami akan mengimbau termasuk besok khotbah (Jumat) para dai kita akan menyerukan bahwa besok khatib itu menyampaikan bagaimana maklumat MUI itu bisa disampaikan," sambungnya.
5. DPRD Makassar Kolaborasi Pemkot Dukung Polisi
Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo mengatakan siap mendukung polisi dalam memberantas teror busur panah di Makassar. Dukungan itu akan dilakukan bersama Pemkot Makassar sebagai lembaga eksekutif.
"Harusnya pemerintah aktif karena kita (pemkot) yang punya tugas, diberi pemimpin di Kota Makassar," kata Rudianto Lallo dalam kesempatan yang sama.
Rudianto mengatakan untuk mengatasi persoalan maraknya teror busur panah di Makassar, mesti dilakukan langkah secara bersama-sama. Dia juga mengaku DPRD Makassar siap mendukung kegiatan yang dilakukan Pemkot Makassar dalam menjaga ketertiban kota.
"Biar Pak Wali Kota yang pikirkan itu (support) karena dia eksekutif. Kalau DPRD kita hanya tugasnya kalau ada mau anggaran kita harus support lah kegiatan-kegiatan TNI/Polri khususnya dalam rangka menjaga keamanan dan ketentraman Kota Makassar," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
6. Perbaiki Pendidikan Karakter
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar Muhyiddin menyampaikan perlu ada peningkatan pendidikan karakter dan agama untuk menyikapi fenomena teror busur panah ini. Kedua hal itu dinilai menjadi salah satu faktor banyaknya remaja terlibat aksi teror busur panah.
"Setelah kejadian ini ada proses pendidikan yang perlu diperbaiki. Saya melihat bahwa ada dua hal yang sangat penting adalah karakter dan pendidikan keagamaan," kata Muhyiddin.
Dia mengatakan kedua faktor tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan penguatan karakter sejak dini. Hal ini disebut sejalan dengan program yang telah dicanangkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto.
"Pak wali kan ada program 10 tahun (sekolah) sekarang ada Perwali Nomor 51 Tentang Penyelenggaraan PAUD wajib satu tahun. Jadi di situlah kami mulai pendidikan anak usia dini, kami penguatan pendidikan karakter di situ," katanya.