Teror penyerangan menggunakan busur panah mengancam keselamatan masyarakat saat Ramadan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi brutal orang tidak dikenal (OTK) ini turut membuat polisi menjadi korban.
Dalam empat hari terakhir sejak Ramadan, tercatat ada 3 kasus penyerangan busur panah di Makassar. Mirisnya, para pelaku hingga kini masih bebas berkeliaran.
Para pelaku diduga melancarkan aksinya saat situasi sedang sepi pada malam hari hingga setelah waktu sahur. Warga diimbau waspada saat beraktivitas di lokasi dan pada waktu yang dinilai rawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, Rabu (5/3/2025), berikut deretan aksi teror busur panah yang melukai polisi hingga warga di Makassar:
Polisi Diserang Usai Patroli Ramadan
Anggota Polres Pelabuhan Makassar berinisial Bripda MR (21) menjadi korban penyerangan busur panah. Penyerangan itu membuat Bripda MR luka setelah anak panah menancap di lengannya.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto menjelaskan, penyerangan itu terjadi di perbatasan Jalan Sungai Saddang-Jalan Pelita Makassar pada Sabtu (1/3) pagi. Korban diserang saat berpapasan dengan geng motor di lokasi.
"Anggota Polres Pelabuhan Makassar menjadi korban aksi brutal geng motor saat hendak pulang usai melaksanakan tugas pengamanan ketertiban masyarakat di bulan suci Ramadan," kata Restu dalam keterangannya.
Restu mengatakan personelnya sedang mengendarai motor. Tanpa diduga, salah satu anggota geng motor yang sedang konvoi melepaskan busur panah.
"Salah satu anggota konvoi tersebut melepaskan busur panah yang mengenai lengan korban akibat luka panah tersebut," ungkap Restu.
Bripda MR kemudian dilarikan ke rumah sakit. Restu mengaku sudah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan.
"Beberapa saksi mata sudah dimintai keterangan, dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian tengah diperiksa guna melacak para pelaku," ungkap Restu.
Polisi telah meningkatkan pengamanan selama Ramadan dengan mengerahkan personel tambahan. Restu memastikan personelnya melakukan patroli di waktu rawan mulai malam hingga pagi hari atau setelah sahur.
"Kami tidak hanya meningkatkan patroli, tetapi juga akan melakukan razia dan operasi gabungan untuk memberantas aksi brutal ini. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Leher Remaja Luka Kena Busur Panah
Nasib tragis turut menimpa remaja bernama Ian usai diserang OTK menggunakan busur panah. Peristiwa itu terjadi di Jalan Tinumbu, tepatnya di depan warung, Kecamatan Bontoala, Minggu (2/3) sekitar pukul 03.30 Wita.
"Awalnya itu anak-anak main bola sehingga ada orang tidak kenal lewat langsung kena itu korban. Na patte (serang lalu) lari ceritanya," kata Kasi Humas Polsek Bontoala Aiptu Andi Irwan kepada detikSulsel, Selasa (4/2).
Anak panah menancap di bagian leher tepatnya di bawah telinga korban. Kondisi korban dipastikan sudah stabil setelah anak panah itu dilepaskan atas bantuan tetangganya yang juga anggota polisi.
"Kebetulan ada anggota (polisi) tetangga dengan ini korban. Informasinya di kantor, dia putar-putar itu panah busur, dia tarik sendiri (akhirnya lepas busur panah)," ucapnya.
Irwan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pelaku penyerangan tersebut. Dia juga mengimbau warga tetap waspada saat beraktivitas pada malam hari terutama di jalanan.
"Iya, (pelaku penyerangan) masih penyelidikan. Sudah turun tadi pagi unit Satintelkam bersama Opsnal toh," ujar Irwan.
Pria Kena Panah Masuk Rumah Makan
Seorang pria yang belum diketahui identitasnya menggegerkan pengunjung dan karyawan rumah makan di Makassar. Pria tersebut meringis kesakitan saat kakinya luka karena tertancap panah dari pelaku pembusuran.
Peristiwa itu terjadi di salah satu rumah makan di Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate pada Senin (3/3) dini hari. Dalam video beredar, korban yang menggunakan jaket dan celana pendek tersebut tampak pincang saat masuk ke rumah makan.
Sejumlah warga terlihat berupaya membantu pria itu melepaskan panah yang menancap di kaki kanannya. Polsek Tamalate membenarkan kejadian ini meski kejadiannya tidak dilaporkan ke polisi.
"Kena busur di bagian kaki. Dia cabut sendiri busurnya kayaknya," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalate, Iptu Rahman kepada detikSulsel, pada Senin (3/3).
Pria tersebut diduga merupakan korban pembusuran oleh orang lain yang langsung kabur usai beraksi. Saat kejadian, karyawan rumah makan tidak ada yang mengenal korban.
"Tidak ada karyawan kenal korban. Hanya keterangannya dari pihak rumah makan memang ada orang datang kena busur masuk di situ," tuturnya.
Rahman menegaskan pihaknya akan tetap menyelidiki kejadian tersebut. Polisi sementara melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban diduga diserang.
"Tidak ada masalah kalau korban akan melapor, setidaknya ini kan sudah kami back up karena viral," imbuh Rahman.