Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Arwin Azis realistis dengan anggaran proyek Stadion Mattoanging Rp 66 miliar yang tak terpakai karena tender belum juga berjalan. Arwin pasrah dan menyerahkan nasib dana Mattoanging ke DPRD Sulsel.
"Kami serahkan sepenuhnya (soal dana Mattoanging) dengan sisa waktu yang tersedia dan hasil tender yang kami tunggu kepada TAPD dan Banggar (DPRD)," ungkap Andi Arwin saat rapat kerja (raker) pembahasan Ranperda Perubahan APBD 2022 di Ruang Rapat Komisi E DPRD Sulsel, Jumat (23/9/2022).
Arwin menuturkan pihaknya tidak bisa menetapkan besaran anggaran Mattoanging yang bisa diserap. Apalagi perhitungan sisa waktu yang ada, secara teknis sudah tidak memungkinkan untuk menyerap semua anggaran Rp 66 miliar.
"Kami tidak berkapasitas untuk menetapkan nilai yang bisa dikeluarkan atau diambil dan sebagainya. Kami serahkan sepenuhnya kepada mekanisme yang ada, sehingga ini tetap berjalan dengan baik dan sesuai harapan kita bersama," jelasnya.
Secara teknis sesuai manajemen konstruksi kata Arwin, pekerjaan konstruksi Stadion Mattoanging dengan anggaran Rp 66 miliar membutuhkan waktu minimal 90 hari kerja. Kemudian untuk proses tender memakan waktu minimal 45 hari.
"Jika tender hari ini (dilakukan) maka kita berhitung hari ini ditambah dengan 45 hari ke depan proses tender, maka jatuhnya pada 5 November. Setelah 5 November, ada proses administrasi di dalamnya. Maka masuk masa konstruksi tidak kurang dari 40 hari saja untuk sampai tahun anggaran berakhir," terangnya.
Arwin lantas menuturkan jika pihaknya juga menginginkan ada sarana prasarana olahraga yang berstandar nasional dan internasional di Sulsel. Sarana prasarana olahraga tersebut diharapnya bisa dibangun dengan anggaran pusat maupun dengan APBD murni.
"Saya sebagai Kadispora, malu ketika berkunjung atau rapat seluruh Kadispora se-Indonesia. Ketika ditawari menjadi tuan rumah, langsung minder saya," jelasnya.
Simak selanjutnya kritik DPRD Sulsel soal tender Mattoanging..
(tau/asm)