Kadispora Sulsel Pasrahkan Dana Mattoanging Rp 66 M Tak Terpakai ke DPRD

Kadispora Sulsel Pasrahkan Dana Mattoanging Rp 66 M Tak Terpakai ke DPRD

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 24 Sep 2022 09:20 WIB
Desain additional Stadion Mattoanging
Desain additional Stadion Mattoanging (Foto: Dok Dispora Sulsel)
Makassar -

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Arwin Azis realistis dengan anggaran proyek Stadion Mattoanging Rp 66 miliar yang tak terpakai karena tender belum juga berjalan. Arwin pasrah dan menyerahkan nasib dana Mattoanging ke DPRD Sulsel.

"Kami serahkan sepenuhnya (soal dana Mattoanging) dengan sisa waktu yang tersedia dan hasil tender yang kami tunggu kepada TAPD dan Banggar (DPRD)," ungkap Andi Arwin saat rapat kerja (raker) pembahasan Ranperda Perubahan APBD 2022 di Ruang Rapat Komisi E DPRD Sulsel, Jumat (23/9/2022).

Arwin menuturkan pihaknya tidak bisa menetapkan besaran anggaran Mattoanging yang bisa diserap. Apalagi perhitungan sisa waktu yang ada, secara teknis sudah tidak memungkinkan untuk menyerap semua anggaran Rp 66 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak berkapasitas untuk menetapkan nilai yang bisa dikeluarkan atau diambil dan sebagainya. Kami serahkan sepenuhnya kepada mekanisme yang ada, sehingga ini tetap berjalan dengan baik dan sesuai harapan kita bersama," jelasnya.

Secara teknis sesuai manajemen konstruksi kata Arwin, pekerjaan konstruksi Stadion Mattoanging dengan anggaran Rp 66 miliar membutuhkan waktu minimal 90 hari kerja. Kemudian untuk proses tender memakan waktu minimal 45 hari.

ADVERTISEMENT

"Jika tender hari ini (dilakukan) maka kita berhitung hari ini ditambah dengan 45 hari ke depan proses tender, maka jatuhnya pada 5 November. Setelah 5 November, ada proses administrasi di dalamnya. Maka masuk masa konstruksi tidak kurang dari 40 hari saja untuk sampai tahun anggaran berakhir," terangnya.

Arwin lantas menuturkan jika pihaknya juga menginginkan ada sarana prasarana olahraga yang berstandar nasional dan internasional di Sulsel. Sarana prasarana olahraga tersebut diharapnya bisa dibangun dengan anggaran pusat maupun dengan APBD murni.

"Saya sebagai Kadispora, malu ketika berkunjung atau rapat seluruh Kadispora se-Indonesia. Ketika ditawari menjadi tuan rumah, langsung minder saya," jelasnya.

Simak selanjutnya kritik DPRD Sulsel soal tender Mattoanging..

Komisi E DPRD Sulsel Pertanyakan Kelanjutan Stadion Mattoanging

Nasib proyek Stadion Mattoanging menjadi isu utama yang dipertanyakan para anggota komisi E DPRD Sulsel saat raker dengan Kadispora Sulsel Andi Arwin Azis. Ini lantaran tender proyek tak kunjung dilakukan.

"Apakah tahun depan ada jaminan kita bisa selesaikan Stadion Mattoanging hingga akhir masa jabatan Pak Gubernur Sulsel. Kita juga merindukan event-event keolahragaan diselenggarakan di situ. Sangat ironis karena PSM tidak lagi punya homebase di situ," ungkap legislator dari fraksi PDIP, Risfayanti Muin.

Sementara, anggota DPRD dari fraksi Gerindra, Rusdin Tabi mengaku bingung dengan jawaban Pemprov soal Mattoanging yang tidak konsisten. Sebelumnya disebutnya sudah ada laporan Pemprov tak sanggup membangun tahun ini. Namun saat membacakan jawaban Gubernur di paripurna, Sekda Abdul Hayat menyebut proyek ini tetap akan diupayakan.

"Beliau (Sekda) sampaikan tetap akan laksanakan. Namun di pengujung dikatakan kami lebih hati-hati mengingat ada kasus hukum. Jawaban ini malah membingungkan," jelasnya.

Kemudian, legislator fraksi Demokrat, Selle KS Dalle menyebut ada opsi multiyears yang bisa didorong Pemprov sejak awal untuk proyek Mattoanging. Selain itu, pihaknya juga mendorong di perubahan bisa dilakukan dengan skema multiyears.

"Kita sangat sayangkan dua kesempatan emas ini lewat begitu saja. Dulu pak NA (Nurdin Abdullah) mengajukan skema dana PEN, sesungguhnya seandainya jalan itu sudah diresmikan Februari 2022. Hanya saja berubah skema menggunakan APBD, itupun tertatih-tatih," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(tau/asm)

Hide Ads