Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Arwin Azis dicecar soal proyek Stadion Mattoanging yang tak kunjung ditender saat menghadiri rapat kerja (raker) di Komisi E DPRD Sulsel. Arwin berdalih pihaknya sudah mendesak Biro Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) untuk mempercepat tender sejak Juli.
"Kami sebenarnya sejak mulai akhir bulan Juli kami sudah desak terus (Barjas) karena kami khawatir karena mengingat waktu juga. Harusnya kalau (tender diumumkan) berjalan itu skema," ungkap Andi Arwin saat raker di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (23/9/2022).
Andi Arwin mengklaim pihaknya sudah mengajukan usulan tender ke Biro Barjas sejak 15 Juli 2022. Namun pihaknya masih menunggu hasil proses reviu dan sebagainya agar usulan tender segera tayang. Kalaupun ada kendala, pihaknya menginginkan ada surat resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa ini tidak bisa dilanjutkan dengan alasan-alasan ini dari Biro PBJ (Barjas). Supaya ada jawaban kami juga ke publik bahwa kami tidak melanjutkan. Kondisinya kami menunggu pengumuman tender. Belum ada jawaban juga," tuturnya.
"Kami pun hanya mendengarkan informasi bahwa Biro PBJ melakukan prinsip kehati-hatian dalam hal melakukan tender ketiga kalinya dengan mempedomani saat ini di Mattoanging adanya gugatan hukum," sambungnya.
Arwin menjelaskan pihaknya sebenarnya sudah berupaya melakukan percepatan tender Mattoanging dengan menggelar tender dini pada akhir 2021. Kemudian melaksanakan tender kedua yang juga tidak berhasil menemukan pemenang.
"Sehingga dilakukan konsultasi ke LKPP bahkan kami juga menyurat ke Kejati Sulsel untuk mendapatkan legal opinion dan pendampingan. Pada prinsipnya waktu itu diberikan jalan untuk tetap bisa tender yang ketiga kalinya," tukasnya.
Sejumlah legislator mencecar Arwin soal tender Mattoanging yang tak kunjung berjalan. Salah satunya dari legislator PDIP, Risfayanti Muin. Dia mempertanyakan jaminan Stadion Mattoanging bisa tuntas di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
"Apakah tahun depan ada jaminan kita bisa selesaikan Stadion Mattoanging hingga akhir masa jabatan Pak Gubernur Sulsel. Kita juga merindukan event-event keolahragaan diselenggarakan di situ. Sangat ironis karena PSM tidak lagi punya homebase di situ," bebernya.
Sementara, anggota DPRD dari fraksi Gerindra, Rusdin Tabi menuturkan bingung dengan jawaban Pemprov soal Mattoanging. Awalnya disimpulkan tidak mungkin dilaksanakan. Namun Sekda Sulsel Abdul Hayat saat membacakan jawaban Gubernur berbeda lagi arahnya.
"Beliau (Sekda) sampaikan tetap akan laksanakan. Namun di pengujung dikatakan kami lebih hati-hati mengingat ada kasus hukum. Jawaban ini malah membingungkan," tuturnya.
(tau/sar)