Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan akan mengirim sampel dua pasien suspek cacar monyet atau monkeypox ke Jakarta. Kedua pasien suspek tersebut kini menjalani perawatan, masing-masing di RS Unhas dan RS Labuang Baji.
"Sampelnya (pasien suspek di RS Labuang Baji) nanti akan dikirim bersamaan (ke Jakarta) dengan sampelnya (pasien suspek) Rumah Sakit Unhas," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Arman Bausat kepada detikSulsel, Selasa (23/8/2022).
Arman menambahkan sampel kedua pasien suspek tersebut akan dikemas oleh pihak BBLK Makassar kemudian dikirim ke Jakarta melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Hasil uji sampel diperkirakan keluar pada Jumat (26/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (sampel) nanti akan di-packing oleh BBLK kemudian dikirim ke Jakarta via KKP. Mudah-mudahan Jumat atau Sabtu sudah ada hasilnya," imbuhnya.
Arman mengatakan sampel pasien berusia 36 tahun di RS Unhas telah diambil sebelumnya. Sementara sampel pasien suspek berusia 21 di RS Labuang Baji rencananya diambil malam ini.
"Kalau yang di Unhas sudah diambil, Labuang Baji masih sementara diproses ini. Mudah-mudahan diambil malam ini atau paling telat besok pagi," kata Arman.
Terkait tempat uji sampel, Arman mengatakan BBLK sudah berkomunikasi dengan laboratorium tertentu di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, Dinkes Sulsel mengungkapkan ada 2 warga Sulsel yang dicurigai terinfeksi virus cacar monyet. Kedua pasien suspek ini sementara menjalani perawatan dengan gejala ruam dan demam.
"Ada dicurigai suspek dua (yang terinfeksi) monkeypox. Keduanya laki-laki. Satu berusia 36 tahun dan satunya 21 tahun," ungkap Arman Bausat, Selasa (23/8).
Pasien suspek berusia 36 tahun memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, kemudian mengalami sejumlah gejala yang diindikasi cacar monyet seperti ruam dan demam. Saat ini pasien tersebut menjalani perawatan di RS Unhas.
Sementara pasien suspek kedua berusia 21 tahun tidak ada riwayat perjalanan. Namun ada gejala ruam-ruam timbul.
(alk/tau)