Seorang anak berusia 9 tahun asal Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) suspek hepatitis misterius. Pasien anak yang kini tengah dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar tersebut memiliki salah satu gejala penyakit menular akut itu, yakni mata kuning.
"Ini ada (gejala mata kuning) cuma belum sesuai masuk dengan kriteria apa yang katakan hepatitis B, atau yang katakan serius, tidak begitu. Sementara dilacak penyebabnya," ucap Spesialis Anak RSWS Makassar, dr Setia Budi kepada detikSulsel, Jumat (13/5/2022).
Pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pasien anak tersebut. Pasien anak itu diketahui telah dirawat sejak hari Minggu (8/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang masih anak-anak umur 9 tahun. Sejak hari Minggu (dirawat)," sebut dia.
Dari hasil diagnosis yang didapatkan sejak dirawat, pasien terkonfirmasi mengidap tifus dan rubella. Namun, pihaknya masih akan melakukan beberapa tes untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan.
"Ada tifus (demam tifoid) ada rubella tapi masih dilakukan tes dengan peralatan canggih betulkah rubella, betulkah tifus (demam tifoid)," ungkap Budi.
Menurutnya, berbagai tes masih harus dilakukan pada pasien mata kuning sebab berkaitan dengan berbagai macam penyakit salah satunya hepatitis. Tes dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis-diagnosis pembanding lainnya.
"Semua mata kuning itu hepatitis, cuma penyebabnya berbeda. Diinvestigasi penyebab yang lainnya, mulai dari virus hepatitis A, B,C ,D, E, mulai dari bakteri dan lainnya karena banyak penyebabnya," paparnya.
Saat ini tes serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) tengah dilakukan untuk mencari penyebab lain. Hasil tes itu akan membuktikan apakah pasien positif hepatitis misterius.
"Kalau penyebabnya tidak didapat semua, (hasilnya) negatif, nah itulah yang dimaksud hepatitis akut yang probable," paparnya.
(sar/nvl)