Makassar menuju Kota Metaverse sedang digaungkan Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto. Organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Makassar memaknai sosialisasi program di media sosial (medsos) salah satu bentuk realisasinya.
"Iya, itu juga (medsos) adalah salah satu bentuk bahwa kita menuju Metaverse berarti kita harus aktif juga di dalam dunia maya. Karena kan Metaverse itu dunia yang di dalam digitalisasi," kata Kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Mahyuddin saat dihubingi detikSulsel, Senin (14/3/2022).
Diketahui, sejak program Makassar Kota Metaverse yang dinamai Makaverse itu digaungkan OPD di Pemkot Makassar ramai-ramai mempromosikan akun medsosnya masing-masing. Beberapa di antaranya baru dibuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin yang kayak TikTok itu ada yang baru karena memang sekarang eranya agak lebih milenial. Jadi kita usahakan segmen semua umur itu bisa mengetahui program dari pemerintah," sebut Mahyuddin.
Mahyuddin mengatakan promosi medsos yang dilakukan oleh setiap OPD belakangan ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat agar lebih mudah mendapatkan informasi. Sebab sebelumnya, sejumlah OPD masih kurang aktif mengelola medsos masing-masing.
"Tujuan dari media sosial tersebut untuk menyampaikan atau mensosialisasikan program-program yang akan dilaksanakan, dan sedang dilaksanakan," bebernya.
Disampaikan juga ke depan program pemerintah akan cenderung dipromosikan melalui Metaverse ini. Tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui dan mendapatkan pelayanan yang lebih maksimal.
"Itu diketahui lewat media sosial, dikombinasikan dengan media sosial," imbuhnya.
Metaverse Dinilai Danny Lebih Praktis
Wali Kota Makassar Ramdhan Danny Pomanto menilai program Makassar sebagai Kota Metaverse akan membuat segalanya lebih praktis. Dukungan teknologi disebutnya dapat mengakselerasi program.
"Kami melihat ada manfaat yang lebih praktis jika kita masuk Metaverse," beber dia, kepada detikSulsel, Minggu (13/3).
Program ini merupakan cita-cita Danny sejak menjabat sebagai Wali Kota Makassar pada periode pertama. Dahulu programnya dinamai Sombere and Smart City dengan maksud beradaptasi di era industri teknologi tanpa melupakan budaya lokal.
"Tapi dia (Makassar Metaverse) lebih terkini, terbarukan (jika dibandingkan dengan Sombere Smart City)," papar Danny.
Jika ini benar terjadi, Makaverse diakui Danny akan menjadi sistem pelayanan publik serba digital.
"Jadi Metaverse itu adalah perkembangan teknologi revolusi 4.0 yang paling kini, yaitu kita bisa berinteraksi pada satu dunia virtual, tiga dimensi," ucap Danny.
Akses Pelayanan Publik Lewat Virtual Reality
Konsep virtual reality (VR) atau realitas maya akan diterapkan di Makassar Metaverse, platform teknologi dalam upaya memberi akses pelayanan publik yang cepat dan mudah.
"Memang kita tidak akan mungkin memakai alam Metaverse yang langsung transaksi dengan sistem crypto. Tapi lebih ke pakai VR untuk mempermudah orang memahami Makassar," ungkap Danny.
Sekadar diketahui, VR merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna seolah berada di dunia nyata. Namun interaksinya terjadi di alam nyata lewat program simulasi komputer.
"Misalnya kita kerja sama dengan penerbangan. Kita siapkan VR di setiap tempat duduk, dia ke Makassar langsung pasang VR-nya mau di mana, mau makan coto di mana," urai dia.
"Contoh pelayanan publik, orang ingin mengecek perizinan yang dia lakukan, dia tidak cek lagi lewat HP-nya. Tapi lewat VR-nya, dimana berkasnya. Begitupun pada promosi pariwisata. Jadi orang bisa merasakan sebelum jadi kenyataan," sambungnya.
Danny Terima Kritik Sebagai Masukan
Sejumlah kritikan berdatangan terkait penerapan Makassar Metaverse ini. Danny mengaku tidak mempersoalkan kritikan tersebut, namun justru menjadikannya sebagai masukan.
"Kalau ada kritikan di media sosial saya lihat, bagaimana mau masuk Metaverse, big datanya saja tidak jelas, benar, justru inilah momen untuk memperbaiki big data. Benar itu kritikan," ucap dia.
Menyikapi kritikan itu, ia lantas terus berbenah terutama pada infrastruktur IT di Pemkot Makassar. Sistem informasi digital yang ada selama ini akan diformat ulang agar sejalan dengan konsep Metaverse.
"Pertama database atau big data harus lengkap, makanya sekarang saya sudah memformat, mulai format website, media sosial dan big data, diformat kembali," tegas Danny.
Kolaborasi WIR Group Realisasikan Makaverse
Pemkot Makassar berkolaborasi dengan WIR Group untuk mewujudkan Makaverse. WIR Group merupakan sebuah perusahaan berbasis augmented reality terkemuka.
"Kerja sama ini akan menjadikan Kota Makassar memiliki realitas virtual yang diharapkan manfaatnya bisa dinikmati masyarakat luas, bukan hanya di Makassar tapi seluruh Indonesia," tutur Danny dalam siaran pers yang diterima wartawan.
Sementara Chief Metaverse Officer WIR Group, Stephen Ng mengaku, konsep Metaverse ini sudah menyasar kota besar di Indonesia. Selain Makassar, juga dikembangkan di Jakarta, Bali, hingga ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Metaverse Makassar juga akan hadir dengan tata kelola yang kredibel dan berdasarkan nilai serta kearifan lokal juga budaya bangsa," jelasnya.
(asm/hmw)