Langkah Rusia menginvasi Ukraina menuai kecaman di panggung internasional. Sementara, nenek bernama Wellu di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial setelah baru ketemu jodoh saat usianya sudah memasuki 66 tahun.
Dua rangkuman di atas menjadi berita paling menarik di Sulsel selama sepekan terakhir. Selanjutnya detiksulsel juga telah merangkum sejumlah berita menarik lainnya yang menyita perhatian dalam sepekan terakhir. Berikut ulasannya:
1. Rusia Invasi Ukraina Turut Berimbas ke Ekonomi Sulsel
Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengumumkan perang dengan Ukraina pada Kamis (24/2) pagi waktu setempat. Rusia menegaskan tak senang dengan Ukraina yang berniat bergabung dengan Organisasi Pertahanan Militer Atlantik Utara (NATO) yang digawangi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Putin mengerahkan kekuatan militernya ke Ukraina lantas menuai kecaman dunia internasional, terutama dari negara-negara anggota NATO dan negara-negara Uni Eropa. Kondisi tersebut dinilai sangat rawan memicu perang nuklir yang membahayakan dunia.
"Dampak yang paling buruk adalah ini bisa mengarah kepada konflik global jika terdesak. Kemudian memancing keterlibatan NATO dan Rusia," ujar Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Hasanuddin (Unhas) Agussalim Burhanuddin kepada detikSulsel, Kamis (24/2/2022).
Agussalim mengkhwatirkan, jika NATO mulai ikut bergerak dalam konflik ini maka semuanya akan berpegang pada konsep detterence senjata nuklir. Hal ini jelas mengarahkan dunia pada konflik senjata nuklir.
"Jika konflik senjata nuklir terjadi berarti kita juga di Indonesia terkena imbasnya. Karena kalau konfliknya terjadi, kiamat dunia," ucap Agussalim.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (24/2), Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Joe Biden memperingatkan "Rusia akan bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan dari serangan ini."
"Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," katanya.
Sementara, Sekjen PBB Antonio Guterres mengajukan permohonan langsung dan pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin setelah sesi darurat Dewan Keamanan PBB. Guterres mendesak Putin segera menghentikan serangan "atas nama kemanusiaan."
"Konflik harus dihentikan sekarang," tambah Sekjen PBB, yang mengatakan itu adalah "hari paling menyedihkan" selama masa jabatannya.
Sulsel Terdampak Rusia Invasi Ukraina
Rusia langsung menyerang "infrastruktur militer" hingga para penjaga perbatasan Ukraina pada hari pertama invasi. Perang Rusia ini diyakini akan berampak buruk terhadap perdagangan dunia, salah satunya ekspor komoditas Sulsel ke Rusia.
Terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sempat mengirim 15 ton komoditas pala dan cengkeh senilai USD 123.386,36 atau setara dengan Rp 1,7 miliar ke Negeri Beruang Putih. Pengiriman itu melalui terminal Peti Kemas Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (10/1).
"Pala dan cengkeh yang diekspor ini merupakan hasil dari petani Luwu. Alhamdulillah, Sulawesi Selatan diberkahi dengan barang apa pun. Semua ada di sini, mau cengkeh, pala, coklat, kopi dan lain-lain bisa kita ekspor semuanya," kata Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radamilo dalam keterangan persnya, Rabu (12/1).
Tidak hanya itu, Sulsel juga telah mencatat telah mengekspor produk briket arang tempurung kelapa ke Rusia. Salah satu produk andalan yang dikelola UMKM bernama CV. Coconut Internasional Indonesia dari Makassar.
Kini komoditas unggulan Sulsel ke negara Rusia itu terancam berhenti karena invasi Rusia ke Ukraina. Apalagi Sulsel mencatat, Rusia menjadi salah satu negara tujuan ekspor.
Dampak Rusia Invasi Ukraina ke Rupiah RI
Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas) Agussalim Badaruddin menyebut konflik Rusia vs Ukraina dinilai bisa berpengaruh besar di Indonesia. Konflik itu bisa mengganggu pasar dagang hingga nilai tukar rupiah.
"Yang akan terjadi adalah kemungkinan besar, dan kayaknya sudah terjadi, pertama adalah kenaikan harga-harga dalam pasar dagang dunia, terutama harga bahan bakar," ungkap Agussalim, kepada detikSulsel, Kamis (24/2/2022).
Agussalim menilai dampak dari konflik Rusia dan Ukraina ini akan dirasakan di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Misalnya produksi dan distribusi bahan bakar atau minyak di mana kedua negara yang berkonflik dinilai akan meningkatkan permintaan energi yang cukup besar.
"Nah itu akan berpengaruh bagi Indonesia yang negara konsumen, bukan lagi negara produsen energi khususnya minyak. Itu akan berpengaruh sekali," sebutnya.
Pada akhirnya konflik ini juga akan berpengaruh pada kestabilan mata uang dunia. Indonesia sendiri dinilai tidak bisa menghindari itu karena perdagangan internasional berkorelasi erat dengan moneter.
"Nah ini juga akan mempengaruhi nilai tukar uang, termasuk Indonesia. Rupiah kita perhatikan beberapa hari ini rupiah juga mengalami fluktuasi mengikuti pergerakan berita di Ukraina dan Rusia," kata dia.
Momentum NATO Beri Solusi
Sikap NATO yang tak menjamin Ukraina tidak akan bergabung dengan mereka di masa mendatang menjadi salah satu dalih utama Rusia melakukan invasi. Pengamat meyakini Rusia bakal kembali ke meja perundingan bila ada jaminan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.
"Rusia motifnya kenapa? Rusia kan motifnya karena merasa tidak aman kalau Ukraina menjadi bagian dari pengaruh barat, khususnya NATO. Apalagi kalau jadi anggota NATO," ucap Pengamat Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas), Agussalim Burhanuddin kepada detikSulsel, Jumat (25/2/2022).
Pada 2021 lalu Presiden Rusia Vadimir Putin memang pernah meminta kepada NATO untuk memberi jaminan bahwa tidak akan menerima Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet lainnya masuk ke NATO. Hanya saja NATO menolak permintaan Putin saat itu.
Agussalim lantas mengingatkan momen 1962 silam kala Presiden Uni Soviet menempatkan rudal nuklir di Kuba, yang berkonflik dengan Amerika Serikat. Kemudian Amerika Serikat merasa terancam sehingga memberikan jaminan.
"Nah solusi yang sama mungkin bisa dipakai kalau seandainya ada yang bisa memberikan jaminan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO kemudian Rusia harus menarik pasukannya. Itu solusi yang bisa diterima banyak pihak untuk saat ini," paparnya.
2. Nenek di Bone Ketemu Jodoh di Usia 66
Seorang nenek bernama Wellu (66) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial setelah menikah di usianya 66 tahun. Usia yang tak lagi senja tak menjadi penghalang setelah nenek Wellu dinikahi kakek Baruddin (71).
Pernikahan kakek Baruddin dan nenek Wellu berlangsung di Desa Melle, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, pada Rabu (23/2) malam. Pernikahan nenek Wellu tersebut memang merupakan pernikahan perdana. Sedangkan pernikahan Baruddin sudah kedua kalinya.
Pernikahan keduanya ramai di jagad maya. Keduanya dihadiahi sejumlah pesan-pesan kebahagiaan dalam menyonsong pernikahan mereka.
"Detik adalah jalan, Limit sejarah kilas balik kenangan, Semenit ke depan mimpi menuai harapan, Selangkah kemudian indah bertahta nyaman' tulis unggahan viral.
![]() |
Nenek Wellu kemudian ikut buka suara soal pernikahannya yang viral. Dia mengatakan kakek Baruddin yang kini menjadi suaminya memang sudah lama mengidamkannya sebagai istri.
"Banyak perempuan yang mau sama dia, tetapi pilihannya tetap jatuh kepada saya," tutur nenek Wellu tersenyum saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (24/)
Perkenalan nenek Wellu dengan kakek Baruddin diketahui terjadi lewat perantara keluarganya sendiri. Pihak keluarga memperkenalkan Baruddin agar nenek Wellu memiliki sosok suami yang menemaninya di rumah.
"Saya anak sendiri, makanya keluargaku mengarahkan biar ada saya temani. Kemudian anak Baruddin datang ke rumah, lalu dia mengatakan ada niat baiknya, dan memang Baruddin menunjuk ke saya," beber nenek Wellu.
Sementara soal mahar yang diberikan kakek Baruddin, nenek Wellu mengaku tak memberatkan. "Maharnya tidak seberapa, karena parellu decengi (demi kebaikan)," katanya.
"Ada uang tunai, dan emas 1 gram," sambung nenek Wellu.
Nenek Wellu juga mengungkap kedekatannya dengan kakek Baruddin awalnya karena kakek Baruddin kerap menawarkan tumpangan motor. Keduanya kemudian sering berboncengan sepeda motor.
Di Desa Melle tempat tinggal nenek Wellu memang tidak ada ojek. Hal itu menjadi jalan bagi kakek Baruddin yang merupakan tukang ojek dari desa tetangga.
Nenek Wellu mengaku langsung terkesan dengan kakek Baruddin saat pertama kali mendapat tumpangan. Menurutnya, pria yang jadi suaminya kini itu tidak banyak bicara dan terkesan tulus menawari tumpangan.
Sejak saat itu, kakek Baruddin mulai rajin menawarkan tumpangan ke nenek Wellu. Nenek Wellu sendiri tak keberatan sehingga kedekatan keduanya terus terjalin.
"Sejak saat itu mulai akrab dengan dia. Alhamdulillah dia orangnya sangat baik dan pengertian," sambung Wellu.
3. Berakhirnya Pelarian Buron Investasi Kripto Bodong Rp 10 M di Makassar
Buron kasus investasi kripto bodong senilai Rp 10 miliar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulfikar (39) terpaksa menyudahi pelariannya. Tersangka ditangkap setelah 8 bulan berstatus DPO.
Kasus ini bermula saat pria bernama Jimmy Chandra mengaku jadi korban investasi kripto bodong oleh Sulfikar. Jimmy bersama 18 orang yang juga mengklaim sebagai korban melaporkan kerugian setidak-tidaknya Rp 10 miliar.
"Totalnya semua dengan korban dan yang lain kurang-lebih Rp 10 miliar," ujar kuasa hukum Jimmy, Budiman kepada detiksulsel, Selasa (4/1/2022).
Jimmy beserta sejumlah korban lainnya mengaku diimingi Sulfikar berbagai macam keuntungan investasi dengan jaminan tak ada kerugian. Jimmy selaku pelapor utama mengaku ditawarkan investasi bisnis tambang digital senilai Rp 800 juta dengan keuntungan Rp 40 juta hingga Rp 100 juta perbulan.
Khusus Jimmy sendiri, dia mengklaim kerugian miliaran. "Kerugiannya dia (Jimmy Chandra) Rp 5,6 miliar," sebut Budiman.
Sementara itu, polisi yang menerima laporan pihak korban lantas menetapkan tiga tersangka di kasus ini. Mereka adalah Sulfikar dan dua tersangka bernama Hamsul dan Siti Saleha yang dianggap berperan membantu Sulfikar menjalankan investasi kripto bodong.
"Memang kita sudah tetapkan tersangka tiga orang atas nama Sulfikar, kemudian kedua Hamsul, ketiga yang (dijerat pasal) 55, 56 KUHP atas nama Siti Suleha," kata Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Ahmad Mariadi kepada detiksulsel, Selasa (4/1/2022).
![]() |
Kasus ini sebenarnya dapat ditangani dalam waktu singkat oleh pihak kepolisian. Hanya saja, tersangka Sulfikar sempat kabur sehingga penanganan kasus ini menyita waktu lebih.
Sulfikar dinyatakan buron sejak Juni 2021. Dia juga disebut sempat kabur ke Bali dan Jakarta.
Namun setelah delapan bulan lamanya, polisi akhirnya menangkap Sulfikar di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Rabu (23/2).
"Anggota menuju tempat yang dimaksud untuk dilakukan penangkapan terhadap S," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Negara kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Polisi turut merilis foto Sulfikar sang buron yang baru tertangkap. Tampak tersangka Sulfikar dengan model potongan rambut pendek mengenakan jaket orange dan kacamata digelandang polisi.
Kepada polisi, Sulfikar mengakui aksinya. Namun dia mengaku hanya menerima uang Rp 3 miliar atau bukan Rp 10 miliar seperti pengakuan para korban.
"S membenarkan bahwa benar telah menerima uang senilai kurang lebih Rp 3.000.000.000 dari korban sebagai pembelian coin digital," sebut Dharma.
(hmw/hmw)