Kepala sekolah SMK 8 Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) Mustajab turut buka suara dengan Diki (15), siswa yang rela berjualan siomay saat jam istirahat sekolah. Mustajab menyebut prestasi Diki di sekolah biasa-biasa saja, namun Mustajab tetap angkat topi karena tekad Diki yang luar biasa dalam menjalani hidup.
"Dia punya jiwa dan kemauan yang begitu kuat dalam hal usaha," kata Mustajab kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Mustajab mengatakan, kegigihan Diki dapat dilihat dengan usaha Diki berjualan siomay sambil sekolah. Mustajab menyebut tekad Diki dapat menjadi contoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang kita lihat selama ini, dia bisa atau sempat membawa jualannya ke sekolah dengan tidak malu-malu dengan teman yang lain," katanya.
Mustajab mengatakan, Diki begitu tangguh mencari uang demi melanjutkan hidup dan pekerjaan seperti itu lazimnya bukan pekerjaan anak sekolah. Semnagat Diki membantu ekonomi ibunya betul-betul patut dicontoh.
"Ini bisa dijadikan contoh, inspirasi bagi teman yang lain untuk bisa juga seperti Diki, dapat membantu orang tuanya dalam hal membiayai sekolahnya," kata Mustajab.
Mustajab mengaku tak masalah dengan aksi Diki yang berjualan di sekolah. "Boleh menjual, yang penting tidak mengganggu waktu belajar," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Diki merupakan bungsu dari 6 bersaudara. Diki mengaku berjualan siomay demi membantu ekonomi ibunya karena ayah Diki sudah meninggal sejak 10 tahun lalu.
"Saya menjual ini demi orang tua, membantu orang tua," kata Diki.
(hmw/nvl)