Pengakuan Siswa SMAN 11 Medan yang Di-Bully Kepsek

Round Up

Pengakuan Siswa SMAN 11 Medan yang Di-Bully Kepsek

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 28 Feb 2025 07:30 WIB
Ratusan siswa SMAN 11 Medan demo karena mengaku sering dibully kepala sekolah
Foto: Ratusan siswa SMAN 11 Medan demo karena mengaku sering dibully kepala sekolah (Dok. Istiemewa)
Medan -

Siswa SMAN 11 Medan menggelar unjuk rasa di sekolah sebagai bentuk protes yang tak terima dibully kepala sekolah. Para siswa mengaku dibully secara verbal dan fisik.

Aksi demo siswa SMAN 11 Medan terjadi, Selasa (25/2/2025) kemarin. Mereka terlihat menyampaikan keresahan mereka melalui orasi dan sejumlah spanduknya hingga poster.

Salah satu siswa berinisial D mengatakan jika Kepsek mempermalukan siswa di depan umum. Salah satu contohnya dengan mengatai fisik siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dapat saya dari koordinator saya yang satu lagi, itu kayak mempermalukan siswa gitu di depan umum, contohnya kayak teman saya pernah dibilang 'hei gendut' gitu, nggak bercanda," kata D kepada detikSumut, Kamis (27/2/2025).

Selain itu, Kepsek berinisial WN itu juga disebut pernah menampar siswa karena dianggap bibirnya terlalu merah. Padahal bibirnya merah tanpa memakai lipstik.

ADVERTISEMENT

"Kalau bentuk bully yang lain pernah juga menampar, itu ceritanya pas anak basket itu kepala sekolah lihat bibirnya merah itu cewek, padahal alami bibirnya merah tanpa pewarna, itu ditampar," ucapnya.

Siswa kelas XI ini berharap WN tidak lagi diperpanjang masa jabatannya sebagai Kepsek. Mereka berharap agar Dinas Pendidikan Sumut mencopot WN dari jabatan Kepsek.

"Kalau harapan kami ya, ini bukan saya aja ya, harapan kami kepala sekolah ini nggak lanjut 2 periode, kalau bisa turun (dicopot) kepala sekolah," tutupnya.


Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan mengatakan jika pihaknya telah mendengar keterangan dari berbagai pihak terkait demonstrasi itu. Termasuk dari Kepsek Widiya Ningsih.

"Kita mendengarkan aspirasi sekolah dan dari pihak sekolah (kepsek)," kata M Basir Hasibuan.

Basir menjelaskan jika siswa menuntut beberapa hal. Salah satunya perpisahan yang tidak dipenuhi karena ada kekhawatiran terjadi sesuatu jika dilakukan di luar sekolah.

"Salah satu terkait perpisahan yang diminta siswa tidak dipenuhi karena ada kekhawatiran terjadi sesuatu jika di luar sekolah," jelasnya.

Mengenai tudingan jika Kepsek melakukan bully terhadap siswa secara verbal, Basir mengaku jika hal itu telah diingatkan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis. Termasuk meminta Kepsek memahami mana yang masuk kategori bully.

"Terkait bullying verbal sudah diingatkan Kadis langsung menjaga lisan dan memahami mana yang masuk kategori membully," ucapnya.

Siswa juga diketahui menuntut pembiayaan ekstrakurikuler atau ekskul. Menurut Kepsek, kata Basir, karena banyaknya ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Medan mana harus berbagi anggaran yang tersedia.

"Terkait ekskul karena jumlah eskul banyak ada 15, jadi anggaran menurut kepsek harus berbagi," tutupnya.

Kepala SMAN 11 Medan, WN, belum merespons ketika dikonfirmasi terkait hal ini.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads